warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/pepak/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.
Berisi berbagai tulisan yang membahas semua hal tentang metode mengajar dan hal-hal yang berhubungan dengan tugas guru dalam mengajar serta bagaimana meningkatkan ketrampilan guru dalam mengajar.
Parade Dialog Kreasi ini mengajak anak-anak untuk aktif mengikuti cerita dengan cara membaca dialog yang sudah dibuat guru. Anak-anak akan memerankan tokoh-tokoh cerita dengan cara membaca teks yang diperankannya (seusia naskah). Kreasi ini menarik karena menuntut anak berkonsentrasi pada cerita dan turut aktif terlibat dialog dalam cerita.
Urutan Kegiatan: Guru membuat naskah dalam bentuk dialog para tokoh yang ada dalam cerita dan memberikannya kepada setiap anak.
Teknik yang terkenal akhir-akhir ini, bermain peran (role play), mengajak kita kembali kepada psikoterapi tahun 1930-an. Sejak itu, role play telah berkembang menjadi berbagai bentuk dan variasi pendidikan dari tingkat pemula di sekolah dasar hingga ke tingkat yang lebih tinggi dalam pelatihan manajerial bisnis eksekutif. ... baca selengkapnya »
Dalam "role play", anak-anak berperan sebagai orang lain -- mereka memainkan suatu peran. Namun, permainan ini tidak perlu latihan dan tidak untuk hiburan. Role play biasanya menyampaikan suatu masalah sebelum memberikan pemecahan atas masalah itu. Anak-anak yang mainkan peran itu menunjukkan apa yang akan mereka lakukan -- bagaimana reaksi mereka terhadap suatu kejadian atau situasi.
PANDANGAN ANAK Saat bertanya bagaimana orang dewasa merangkul dan memotivasi mereka, anak-anak usia SD merespons demikian:
"... ngobrollah denganku seperti seorang teman, jangan anggap aku anak-anak." "... peluk aku." "... buatkan aku kue." "... bermainlah denganku." "... ajak aku jalan-jalan." "... cobalah untuk mengerti aku." "... dengarkan aku saat aku bicara." Kata-kata bisa menyembuhkan, tapi juga bisa menyakiti. Kata-kata
Kegiatan belajar Alkitab adalah kegiatan kreatif yang dirancang untuk menekankan kebenaran Alkitab. Kegiatan-kegiatan yang termasuk di dalamnya adalah seni, musik, menulis, drama, atau kemampuan lainnya. Setiap kegiatan akan menolong anak-anak menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kegiatan yang bagaimanakah yang bisa digunakan di sekolah minggu? Bagaimana kita bisa yakin bahwa kegiatan itu akan berhasil mengajarkan kebenaran Alkitab?
Apakah yang dimaksud dengan "kegiatan belajar yang kreatif" itu? Kegiatan belajar yang kreatif adalah kegiatan yang diberikan pada anak sebagai respons setelah menerima pengajaran kebenaran Alkitab. Menurut laporan para ahli pendidikan, murid yang belajar sesuatu melalui pendengaran saja, hanya dapat mengingat 10% dari apa yang dipelajarinya. Jika belajar melalui penglihatan dan pendengaran, dapat mengingat 50%. Sedangkan bila belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan ditambah dengan
Memilih Metode Mengajar
Dalam memilih suatu metode, mulailah dengan menganalisa cerita dan tujuan dari cerita itu sendiri. Metode yang umum dipakai:
Gunakan metode narasi saat ceritanya memiliki plot sederhana dengan elemen-elemen yang sudah dikenal anak-anak dan untuk meminimalkan kebingungan yang mungkin akan dialami anak.
Pengikutsertaan atau nyanyian sederhana saat ada elemen-elemen yang sering diulang-ulang dan/atau frasa yang mencolok. Gaya pembacaan cerita tradisional banyak menggunakan
Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang sedang berjual beli. Dia membalikkan meja-meja para penukar uang dan bangku-bangku pedagang burung merpati. Yesus menunjukkan rasa ketidaksenangan-Nya, namun suasana hati-Nya segera berubah. Orang-orang buta dan timpang datang kepada-Nya di dalam Bait Allah dan Dia menyembuhkan mereka.
Anak-anak hadir pada waktu itu dan melihat kejadian-kejadian yang bertentangan ini. Mereka berseru, "Hosana bagi Anak Daud!" Yesus bertanya kepada
Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang sedang berjual beli.
Sebagai seorang pemimpin sekolah minggu, tentu Anda ingin guru baru maupun guru yang sudah berpengalaman mampu memimpin pelajaran Alkitab dengan menarik. Anda ingin mereka membagikan sukacita, tantangan, dan mengubah pengalaman dalam mempelajari Alkitab secara pribadi. Oleh karena itu, setiap murid harus membangun keterampilan dan kebiasaan untuk belajar Alkitab tersebut, baik secara kelompok maupun pribadi.
Sekarang ada banyak sumber!
"Saya tidak bisa mengevaluasi para guru sekolah minggu saya karena
mereka adalah sukarelawan yang dibatasi oleh waktu dan motivasi.
Kami justru harus berterima kasih atas apa yang telah mereka lakukan
dan berdoa agar mereka tidak berhenti menjadi sukarelawan." Hal