Wed, 08/21/2002 - 00:00 — admin
[Red. Empat jenis/kuadran yang muncul dari dua sumbu/parameter di bawah ini:
Pengalaman KONGKRET (Perasaan) - Konseptualisasi ABSTRAK (Pikiran)
Eksperimentasi AKTIF (Berbuat) - Pengamatan REFLEKTIF (Observasi)]
a. Tipe 'converger'
Anak yang memiliki tipe ini belajar melalui proses Konseptualisasi Abstrak (berpikir) dan Eksperimentasi (berbuat). Artinya, dengan kecenderungan ini gaya belajar peserta didik lebih didominasi oleh intelek (pemikiran) dan perbuatan mencoba- coba (dengan pengalaman praktis). Dengan demikian peserta didik menghindari pengajaran yang semata-mata teoritis. Hal teoritis dan praktis harus berjalan seimbang. Gaya semacam ini umumnya mendominasi hidup teknokrat.
b. Tipe 'diverger'
Pada tipe 'diverger', anak belajar melalui Pengalaman-pengalaman Kongkret (perasaan) dan Observasi Reflektif (pengamatan). Dengan tipe ini peserta didik lebih didominasi oleh intuisi, perasaan, dan sensitivitas. Ia mengamati contoh yang didemonstrasikan oleh guru dan menyimak hal-hal yang erat kaitannya dengan emosi seperti keindahan gerak dan suasana. Banyak seniman memiliki kecenderungan belajar seperti ini.
c. Tipe 'assimilator'
Anak bertipe 'assimilator' ini belajar melalui Konseptualisasi Abstrak (kuat dalam berpikir) dengan Observasi Reflektif (pengamatan). Peserta didik dengan gaya belajar ini cenderung bersifat teoritis, enggan berbuat. Ia berorientasi kepada buku- buku bacaan dan contoh-contoh. Dari situ ia membangun teori atau keyakinan gaya. Pada umumnya teorisi dan para filsuf (pemikir) berkembang dengan tipe belajar demikian.
d. Tipe 'accomodator'
Pada tipe ini anak belajar melalui Pengalaman Kongkret (perasaan) dan Eksperimentasi Aktif (berbuat). Peserta didik dengan kecenderungan belajar ini lebih didominasi oleh situasi dan hal-hal praktis. Intuisi dan tindakan praktis sangat diutamakan. Ia tak merasakan perlunya teori-teori yang berorientasi kepada buku sumber saja. Baginya pengalaman dan perbuatan aktif di lapangan adalah guru yang terbaik.
[Red.: Untuk mendapatkan materi "Gaya Belajar" yang lengkap dengan 'Chart/Bagan' dan deskripsinya, Anda dapat melihatnya di edisi e-BinaAnak no. 45, dari buku yang berbeda dengan pengarang yang sama. Jika ingin melihat arsipnya silakan akses situs SABDA.org atau PEPAK dengan alamat sebagai berikut:
- SABDA.org
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/045/
- PEPAK -- kami minta komentar Anda mengenai situs ini. Kirim ke: < tim-pepak@sabda.org >
==> http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/045/ ]
Jenis Bahan PEPAK: Artikel
Setiap anak mempunyai dan bekerja dengan model atau gaya belajarnya sendiri. Menurut David Kolb (Styles of Learning Inventory, 1981) ada empat jenis atau tipe gaya belajar.[Red. Empat jenis/kuadran yang muncul dari dua sumbu/parameter di bawah ini:
Pengalaman KONGKRET (Perasaan) - Konseptualisasi ABSTRAK (Pikiran)
Eksperimentasi AKTIF (Berbuat) - Pengamatan REFLEKTIF (Observasi)]
a. Tipe 'converger'
Anak yang memiliki tipe ini belajar melalui proses Konseptualisasi Abstrak (berpikir) dan Eksperimentasi (berbuat). Artinya, dengan kecenderungan ini gaya belajar peserta didik lebih didominasi oleh intelek (pemikiran) dan perbuatan mencoba- coba (dengan pengalaman praktis). Dengan demikian peserta didik menghindari pengajaran yang semata-mata teoritis. Hal teoritis dan praktis harus berjalan seimbang. Gaya semacam ini umumnya mendominasi hidup teknokrat.
b. Tipe 'diverger'
Pada tipe 'diverger', anak belajar melalui Pengalaman-pengalaman Kongkret (perasaan) dan Observasi Reflektif (pengamatan). Dengan tipe ini peserta didik lebih didominasi oleh intuisi, perasaan, dan sensitivitas. Ia mengamati contoh yang didemonstrasikan oleh guru dan menyimak hal-hal yang erat kaitannya dengan emosi seperti keindahan gerak dan suasana. Banyak seniman memiliki kecenderungan belajar seperti ini.
c. Tipe 'assimilator'
Anak bertipe 'assimilator' ini belajar melalui Konseptualisasi Abstrak (kuat dalam berpikir) dengan Observasi Reflektif (pengamatan). Peserta didik dengan gaya belajar ini cenderung bersifat teoritis, enggan berbuat. Ia berorientasi kepada buku- buku bacaan dan contoh-contoh. Dari situ ia membangun teori atau keyakinan gaya. Pada umumnya teorisi dan para filsuf (pemikir) berkembang dengan tipe belajar demikian.
d. Tipe 'accomodator'
Pada tipe ini anak belajar melalui Pengalaman Kongkret (perasaan) dan Eksperimentasi Aktif (berbuat). Peserta didik dengan kecenderungan belajar ini lebih didominasi oleh situasi dan hal-hal praktis. Intuisi dan tindakan praktis sangat diutamakan. Ia tak merasakan perlunya teori-teori yang berorientasi kepada buku sumber saja. Baginya pengalaman dan perbuatan aktif di lapangan adalah guru yang terbaik.
[Red.: Untuk mendapatkan materi "Gaya Belajar" yang lengkap dengan 'Chart/Bagan' dan deskripsinya, Anda dapat melihatnya di edisi e-BinaAnak no. 45, dari buku yang berbeda dengan pengarang yang sama. Jika ingin melihat arsipnya silakan akses situs SABDA.org atau PEPAK dengan alamat sebagai berikut:
- SABDA.org
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/045/
- PEPAK -- kami minta komentar Anda mengenai situs ini. Kirim ke: < tim-pepak@sabda.org >
==> http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/045/ ]
Kategori Bahan PEPAK: Anak - Murid
- Login to post comments
- Printer-friendly version