Shalom Sahabat SABDA! Jumpa lagi dengan tulisan saya. Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman terkait roadshow SABDA di Bandung yang dilaksanakan pada 7-9 Februari 2025.
Tim SABDA yang terlibat dalam roadshow ini terdiri dari 4 orang, yaitu Bu Yulia, Bu Evie, Nehemia, dan saya. Kami dibagi menjadi 2 tim untuk meningkatkan efektivitas pelayanan di 3 STT, yaitu STT Baptis Bandung, STT INTI, dan STT Tiranus; dan 6 gereja, yaitu GUP Bandung, Immanuel Baptist Church (IBC), GPIB Sejahtera Bandung, GSPDI Bandung, GKKK Bandung, dan GKKI Pengharapan Bandung. Topik-topik yang kami sampaikan meliputi AI Basic, Metode Prompting F.O.K.U.S., Bahaya AI dan Fondasi Alkitab, Metode PA dengan AI Squared, Alkitab GPT, BaDeNo AI, AI Media, dan Panduan Memakai AI dengan Benar.
Saya berkesempatan untuk menyampaikan beberapa topik, antara lain metode prompting F.O.K.U.S., Alkitab GPT, BaDeNo AI, dan AI Media. Selain itu, dalam roadshow kali ini, saya juga bertanggung jawab untuk urusan teknis, seperti menyiapkan rekaman video dan audio, presentasi PPT, serta dokumentasi foto jalannya seminar.
Pada awalnya, saya memang perlu penyesuaian untuk mengerjakan beberapa tugas sekaligus, seperti mengurus hal teknis ketika roadshow, mempersiapkan materi presentasi, dan mendokumentasikan setiap sesi dalam roadshow. Namun, setelah melewati hari pertama dan mengikuti sesi debriefing/evaluasi, saya menerima masukan yang membuat saya dapat mengatur tugas-tugas dengan lebih baik selama roadshow berlangsung.
Tentu banyak hal yang saya pelajari, mulai dari bagaimana menyampaikan presentasi dengan baik dan menyesuaikannya dengan peserta, mengambil keputusan dengan cepat dan tepat saat menghadapi kendala, sampai membangun komunikasi dan relasi dengan orang lain. Setiap tempat memiliki kesan tersendiri. Bagi saya, yang paling berkesan adalah di GSPDI Bandung, soalnya setelah acara, saya sempat berbincang cukup banyak dengan beberapa peserta seminar.
Saya sangat bersyukur karena Tuhan Yesus selalu menolong ketika roadshow AI-4-GOD! di Bandung. Jika Sahabat SABDA ingin melihat semua materi roadshow, silakan mengunjungi situs SABDA AI. Untuk testimoni para peserta, Sahabat SABDA bisa menemukannya di IG @sabda_ylsa. Terima kasih. Salam AI-4-GOD!
Hai, Sahabat SABDA, senang bisa bertemu lagi. Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman tentang Alki-TOP sepanjang Januari yang membahas tentang Upskill. Melalui blog ini, saya akan menceritakan topik-topik yang dibahas dalam PA online bareng seri Alki-TOP yang membahas bagaimana prinsip-prinsip Alkitab bisa menjadi panduan upskilling yang relevan pada era digital ini. Jadi, jangan di-skip ya. Selamat Membaca!
Pada minggu pertama, PA online bareng seri Alki-TOP membahas topik Percaya dan Bersandar pada Tuhan (Amsal 3:5-10) bersama dengan Sdr. Yohanes dan Sdri. Desi sebagai guests. Sebagai langkah awal upskilling, Amsal 3:5-10 mengingatkan kita untuk selalu mengandalkan Tuhan. Percaya bahwa Tuhan punya rencana indah dalam hidup kita, dan serahkan kendali pada-Nya. Jangan hanya mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi libatkan Tuhan dalam setiap proses pengembangan diri kita.
Minggu kedua kita ber-PA bersama dengan Sdr. Reza dan juga Sdri. Merly tentang Latihan Rohani vs Latihan Jasmani (1 Timotius 4:6-10). Selain melatih skill duniawi, jangan lupakan juga latihan rohani. Firman Tuhan adalah sumber hikmat dan kekuatan kita. Teruslah belajar dan menggali kebenaran firman Tuhan karena inilah bekal utama kita dalam melayani Tuhan dan sesama.
Minggu terakhir membahas tentang Kamu Adalah Terang Dunia (Matius 5:14-16) bersama dengan Sdr. Chrisna dan Sdri. Debie. Yesus memanggil kita untuk menjadi terang dunia. Artinya, kita harus terus mengembangkan diri agar bisa menjadi berkat bagi orang lain. Upskilling bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk memuliakan Tuhan dan menjangkau lebih banyak jiwa.
Nah, dari keseluruhan topik yang dibahas, saya secara pribadi mendapatkan banyak pelajaran tentang upskill, bahwa upskilling adalah bagian penting dari pertumbuhan kita sebagai orang Kristen. Mari kita semua terus belajar, berkembang, dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Jadilah terang dunia, dan meraih potensi maksimalmu untuk kemuliaan Tuhan!
Sahabat SABDA, yuk lihat lagi arsip videonya di Instagram @ayo.pa! Di sana, teman-teman bisa mendapatkan insight tambahan dan mungkin juga menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul setelah membaca blog ini. Mari ber-PA bersama di Alki-TOP. Salam Ayo PA!
Halo, Sahabat SABDA! Apa kabar? Saya harap Sahabat SABDA semuanya tetap dalam lindungan Tuhan. SABDA kembali mengadakan #AITalks dengan tema AI dan Bible Intake pada 3 Februari 2025. Dalam diskusi ini, kita mengeksplorasi bagaimana Bible Intake disiplin rohani yang dianggap paling penting dalam kehidupan Kristen mengalami perubahan pada era digital dengan kehadiran kecerdasan buatan (AI). Seperti yang kita ketahui, Bible Intake bukan hanya tentang membaca dan mendengar firman Tuhan, tetapi juga mencakup menghafal, merenungkan, dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya AI, proses ini semakin dipermudah, tetapi juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi pertumbuhan iman seseorang.
Dalam sesi ini, saya menyimak pemaparan materi AI dan Bible Intake secara mendalam yang disampaikan oleh Ibu Yulia dan Pak Max, Panelis tetap seminar #AITalks. Beberapa poin utama yang mereka bahas, seperti Analogy History of Food & History of Bible (bagaimana perkembangan sejarah makanan dapat dianalogikan dengan cara manusia menerima dan menyerap firman Tuhan), jenis-jenis Bible & Proses Bible (memahami berbagai jenis Alkitab dan bagaimana prosesnya dalam kehidupan Kristen), tantangan dan peluang AI dalam Bible Intake (bagaimana AI dapat membantu, tetapi juga berpotensi menghambat keterlibatan kita dalam firman Tuhan), dan kesiapan jasmani dan rohani.
Ibu Yulia menyoroti pentingnya kesiapan kita dalam menghadapi kemajuan teknologi, baik secara jasmani maupun rohani, dengan memberikan contoh-contoh nyata dari kehidupan sehari-hari. Bagi saya, secara keseluruhan, pembahasan ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kita bisa menggunakan AI dengan bijaksana dalam perjalanan iman. Di sini, saya mendapatkan wawasan yang kaya tentang bagaimana AI dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam Bible Intake, sekaligus tantangan yang perlu diwaspadai. Ibu Yulia dan Pak Max membahas dengan mendalam bagaimana perkembangan teknologi, terutama AI, memengaruhi cara kita menerima firman Tuhan, baik melalui analogi sejarah makanan, jenis-jenis Alkitab, serta kesiapan jasmani dan rohani dalam menghadapi perubahan ini.
Pada bagian selanjutnya, Pak Max memaparkan lebih dalam mengenai konsep Bible Intake, yang dijelaskan dalam buku Spiritual Disciplines for the Christian Life karya Donald S. Whitney. Ia menjelaskan bahwa Bible Intake bukan sekadar aktivitas rutin, tetapi sebuah disiplin rohani yang harus diterapkan secara sadar dan konsisten. Pak Max juga membahas konsep "Lapar Rohani", yaitu kondisi ketika seseorang haus akan firman Tuhan, tetapi tidak memiliki kebiasaan yang sehat dalam "mengonsumsinya". Beberapa poin yang ia jelaskan terkait hal ini meliputi mengapa kita harus menerapkan Bible Intake? Bagaimana cara "makan" Alkitab dengan benar? Cara menghindari "Lapar Rohani" dalam kehidupan sehari-hari, dan siklus digital SE (Scripture Engagement) dan penerapannya.
Sebagai penutup, Pak Max memperkenalkan berbagai dukungan Bible Intake dari SABDA, seperti web, situs, aplikasi, dan platform digital lainnya, yang membantu umat Kristen semakin dekat dengan firman Tuhan. Selain itu, penjelasan Pak Max tentang Bible Intake membuat saya belajar untuk disiplin rohani yang menekankan bahwa mendekatkan diri kepada firman Tuhan bukan sekadar rutinitas, tetapi membutuhkan kesadaran dan konsistensi. Konsep "Lapar Rohani" yang dibahas juga menjadi pengingat penting agar kita memiliki pola yang sehat dalam mengonsumsi firman Tuhan, terutama pada era digital ini.
Dengan berbagai dukungan dari SABDA, seperti aplikasi dan platform digital, AI bisa dimanfaatkan secara bijaksana untuk memperkaya perjalanan iman kita, tanpa menggantikan hubungan pribadi dengan Tuhan. Keseluruhan sesi ini mengajak kita untuk tetap berakar dalam firman Tuhan, sembari memanfaatkan teknologi dengan penuh kesadaran dan keseimbangan.
Acara ini menambahkan wawasan saya mengenai bagaimana AI dapat memengaruhi cara saya dan Anda menyerap firman Tuhan pada era digital. Pembahasan tentang Bible Intake terasa sangat relevan bagi kehidupan saya, terutama dengan perspektif yang kaya dari Ibu Yulia dan Pak Max. Penggunaan analogi, konsep "Lapar Rohani", serta tantangan dan peluang AI dalam mendalami Alkitab sangatlah menarik dan mudah dipahami oleh saya. Secara keseluruhan, #AITalks ini memberikan gambaran yang jelas tentang manfaat dan tantangan AI dalam perjalanan iman kita. Bagaimana menurut Sahabat SABDA? Apakah AI sudah membantu atau justru menjadi tantangan bagi Bible Intake Anda?
Oleh: Salomo
Halo Sahabat SABDA! Apa kabar? Saya berharap saat membaca blog ini, Sahabat SABDA sedang merasakan sukacita yang melimpah. Perkenalkan nama saya Salomo Agung Adrianto Rehmina Hutapea atau bisa dipanggil Salomo. Saya mahasiswa dari BINUS University dan mendapat kesempatan yang luar biasa untuk menjalani program magang di Yayasan Lembaga SABDA. Saat ini, saya ditempatkan di tim SABDA Labs. Seperti namanya, tim ini memiliki fokus utama dalam bidang IT.
Sejak mulai mencari tempat magang, saya sudah memiliki ekspektasi bahwa di mana pun saya magang nanti, pasti akan memberi saya pengalaman kerja yang berharga. Akan tetapi, sejak hari pertama saya magang, saya sudah merasakan atmosfer kerja yang unik dan berbeda dari ekspektasi saya mengenai pekerjaan kantoran. Semenjak itu, saya mendapatkan kesimpulan bahwa SABDA bukan sekadar yayasan, tetapi juga sebuah komunitas Kristen yang mengutamakan pelayanan dan pertumbuhan, baik secara profesional maupun rohani.
Kesan pertama saya ketika bergabung di sini adalah sangat bersyukur. Saya melihat bagaimana SABDA menanamkan nilai-nilai pelayanan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Saya melihat bahwa bekerja di SABDA bukan hanya menyelesaikan tugas, tetapi juga diajarkan untuk memahami tujuan dan dampak dari setiap hal yang dikerjakan. Selain itu, menurut saya, lingkungan kerja di SABDA sangat mendukung pertumbuhan pribadi, baik dalam aspek IT maupun aspek rohani. Setiap Senin, kami mengawali pelayanan dengan mengikuti Persekutuan Doa, sedangkan Selasa - Jumat, diawali dengan Pendalaman Alkitab (PA) bersama. Kedua hal ini membuat saya semakin menyadari bahwa pekerjaan bukan hanya tentang produktivitas, tetapi juga tentang bagaimana kita melakukannya dengan tujuan dan hati yang benar. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi saya dan memberikan perspektif berbeda dalam menjalani pekerjaan. Puji Tuhan!
Meski baru beberapa hari magang di SABDA, saya sudah menemukan beberapa hal yang paling saya sukai. Mulai dari kebiasaan sebelum memulai pekerjaan ada Persekutuan Doa atau Pendalaman Alkitab, sampai makan siang bersama dan saling berbincang. Saya merasa setiap hari selalu menjadi hari yang unik.
Saya berharap pengalaman ini menjadi bekal untuk masa depan saya dalam melayani sebagai orang percaya, yang telah menerima anugerah dari Tuhan Yesus Kristus. Saya ingin terus menggunakan keterampilan saya untuk berkontribusi bagi pelayanan, baik di SABDA maupun di lingkungan masyarakat. Saya juga berharap pengalaman ini dapat membantu Sahabat SABDA untuk memahami lebih dalam budaya kerja di SABDA.
Jika Anda tertarik mencari pengalaman magang maupun bekerja yang tidak hanya memberikan pengalaman kerja, tetapi juga membentuk karakter dan rohani, saya sangat merekomendasikan untuk bergabung dengan SABDA. Mari kita semua bersama-sama belajar, bertumbuh, dan melayani atas nama Tuhan Yesus Kristus dengan sepenuh hati! Terima kasih ya sudah mau meluangkan waktu untuk membaca blog ini. God bless you! Salam AI4GOD!
Salam sejahtera untuk semuanya di mana pun Sahabat SABDA berada. Kali ini, saya tidak menulis blog untuk memberi informasi terkait aplikasi, tetapi untuk sharing terkait roadshow SABDA ke Malang pada 24 - 25 Januari 2025. Tentunya, saya tidak berangkat sendirian ke Malang. Ada Pak Max, Ibu Yulia, Aldo, Reza, dan Milly yang ikut serta dalam roadshow ini.
Beberapa tempat yang kami hadiri dalam roadshow ini adalah IMAKRIS Universitas Negeri Malang, GKIN Kalvari, dan GKT 3 Malang. Roadshow di IMAKRIS dan GKIN Kalvari banyak dihadiri oleh anak-anak muda GEN Z. Saya senang melihat antusiasme dari teman-teman yang mengikuti acara ini, khususnya saat hands on menggunakan AI. Di sini, saya menyadari bahwa peserta sudah terbiasa menggunakan AI dan terus belajar menggunakan teknologi terbaru, yaitu AI, untuk melakukan studi Alkitab. SABDA memiliki metode AI Squared untuk melakukan PA pada era AI ini untuk memuliakan nama Tuhan.
Berbeda dengan dua tempat sebelumnya, roadshow di GKT 3 dihadiri oleh generasi yang lebih senior. Kami melakukan pendekatan yang berbeda ketika memulai materi, yaitu dengan hands on F.O.K.U.S langsung dengan AI. Ketika melakukan hands on bersama ini, saya belajar untuk bersabar ketika memberi penjelasan satu per satu kepada peserta.
Puji Tuhan! Kami bisa membagikan materi yang sudah dipersiapkan di tiga tempat tersebut dengan lancar. Semuanya ini bisa terjadi karena anugerah Tuhan yang memampukan. Jika Sahabat SABDA ingin mengakses arsip-arsip roadshow SABDA, silakan kunjungi situs SABDA AI. Apabila gereja atau komunitas Anda rindu untuk mendapatkan seminar AI-4-GOD!, silakan menghubungi kami melalui WhatsApp di 0821-3313-3315. Sekian blog saya kali ini, sampai bertemu di tulisan saya selanjutnya. Salam AI-4-GOD!
Kelas perdana yang dibuka untuk mengawali 2025 adalah kelas Bedah Kitab Kejadian, kitab pertama dalam Alkitab. Namun, karena kitab ini cukup panjang, tim SABDA Academy memutuskan untuk membuka kelas kitab Kejadian dari pasal 1 hingga pasal 12 ayat 1-19 saja atau yang kita sebut kelas Bedah Kitab Kejadian: Pasal 1-12a (BKK).
Peminat kelas ini cukup banyak, mencapai 100 pendaftar lebih. Namun, karena beberapa seleksi, akhirnya hanya ada 93 peserta yang bergabung di 4 kelas BKK yang terbagi dalam 2 kelas pagi dan 2 kelas malam. Antusias dari peserta baru juga cukup tinggi karena ada 23 peserta yang baru pertama kali ikut kelas online MLC. Ketika Zoom pemaparan materi yang diadakan pada Rabu, 15 Januari 2025, selain diikuti oleh peserta, banyak juga nonpeserta yang ikut hadir, baik sesi pagi maupun malam. Ada lebih dari 25 nonpeserta, dan beberapa orang di antaranya memutuskan untuk mendaftar kelas BKK.
Dalam kelas ini, saya menjadi admin di 2 kelas, yaitu BKK 2 (kelas pagi) bersama Sdr. Bima yang menjadi fasilitator, dan BKK 3 (kelas malam) bersama fasilitatornya, yaitu Sdr. Rei. Peserta di kelas saya cukup responsif ketika diberi reminder. Namun, tidak dimungkiri kalau ada beberapa peserta baru yang perlu di-reminder ekstra. Secara keseluruhan, peserta bisa mengikuti proses penggalian dengan baik, walau ada yang hasil penggaliannya kurang mendalam dan aplikasinya kurang praktis. Diskusi dalam kelas juga cenderung ramai sampai hari terakhir dan saling memperkaya hasil penggalian yang didapatkan setiap peserta. Banyak hal yang diangkat dalam diskusi, bahkan kadang ada yang out of topic, tetapi banyak yang benar-benar memperdalam maknanya dan memberi insight baru.
Seiring berlangsungnya kelas BKK, SABDA juga mengadakan PA staf dengan bahan dan langkah penggalian yang sama seperti proses penggalian peserta kelas BKK, yaitu menggali pelajaran terkait Tuhan, manusia, dunia, dan relevansinya bagi hidup kita untuk tahun 2025 ini. Tidak ketinggalan, ada aplikasinya juga. Jadi, sembari mengecek hasil penggalian para peserta, saya mendapat banyak berkat dari hasil penggalian mereka, juga ditambah dengan PA bersama teman-teman di kantor.
Melalui penggalian pribadi, PA bersama teman-teman, dan peserta BKK, banyak hal yang dahulu masih menjadi pertanyaan kini saya sudah menemukan jawabannya. Ketika membaca kitab Kejadian, seperti terkait penciptaan, siapa anak-anak Allah dan anak-anak manusia, bahtera Nuh, mengapa Kanaan yang dikutuk Nuh, dsb., diurai dalam kelas ini dan dalam PA bersama. Saya semakin memahami kemahakuasaan Tuhan. Dia adalah Allah Tritunggal, Omniscience, Omnipresent, dan Omnipotent. Juga semakin memahami kasih-Nya dan misi-Nya, ketika manusia jatuh dalam dosa, Tuhan langsung memberikan janji misi keselamatan itu. Dia juga selalu menyertai manusia dan mengampuni manusia walau sering kali manusia melukai hati-Nya. Saya juga semakin menyadari peran saya dalam dunia ini, yaitu menjadi rekan kerja Allah yang mendapatkan mandat budaya untuk memelihara dunia dan isinya, terlebih lagi menyebarkan Injil agar banyak orang bisa menerima keselamatan melalui Anak-Nya.
Sahabat SABDA juga bisa menggali kitab Kejadian pasal 1-12a ini dengan bantuan daftar bahan kitab Kejadian di situs Resource SABDA. Selamat menggali kitab Kejadian pasal 1-12:1-9 dan kiranya bisa menggali kitab-kitab lainnya bersama dengan Sahabat SABDA di kelas bedah kitab selanjutnya.
Hallo Sahabat SABDA. Setiap tahun baru, kebanyakan orang membuat resolusi-resolusi dan berusaha untuk mewujudkannya. Bagaimana caranya resolusi itu bisa terwujud? Kali ini, saya akan membagikan pengalaman berkesan ketika mengikuti SABDA Youth. Selama Januari, SABDA Youth membahas topik-topik dengan tema Up Skill. Bagi saya, setiap diskusi yang dilakukan semakin menajamkan saya terkait hal-hal yang dapat saya lakukan pada 2025 ini.
SABDA Youth Januari 2025 dilakukan 3 kali. Topik pertama berjudul Finding His Calling, dari judulnya saja sudah menarik ... hehe. Topik ini banyak membahas terkait panggilan Tuhan dalam hidup setiap orang percaya, bagaimana orang percaya juga bisa mengembangkan atau menjawab panggilan tersebut. Tentu, setiap diskusinya didasarkan pada kebenaran firman Tuhan.
Lanjut topik kedua, yaitu Unlock Your Talents. Siapa nih yang bingung dengan talenta yang dimiliki? (saya, saya, saya ... hehehe). Bagi saya, diskusi topik ini juga tidak kalah menarik. Setelah tahu dan mengerti apa yang menjadi panggilannya, orang percaya juga diperlengkapi dengan talenta yang Tuhan sudah berikan. WOW! Dalam topik ini, banyak membahas terkait "Apa itu talenta?", "Dari mana asalnya?", "Bagaimana mengenali talenta?", "Cara-cara mengembangkan talenta?".
Nah, untuk topik ketiga, SABDA Youth membahas topik spesial terkait SABDA Youth Learning Center. Kerinduan SABDA untuk anak muda supaya dapat terus terhubung dengan kebenaran firman Tuhan melalui diskusi yang fun dan relevan. Ini adalah salah satu program baru loh!
Saya mendapat banyak berkat melalui diskusi setiap topik SABDA Youth Januari ini. Saya semakin diteguhkan dan dikuatkan untuk tidak insecure, Tuhan sangat amat peduli kepada anak-anak-Nya melalui panggilan dan talenta yang dipercayakan.
So, untuk rekan-rekan muda, yuk join diskusi SABDA Youth setiap selasa, pkl. 19.00 WIB, secara live di Instagram SABDA Resources. Bisa juga lho rekan-rekan menjadi guest dalam diskusi SABDA Youth selanjutnya. Silakan mengontak kami di no. WA 0821-3313-3315 atau kirim DM ke admin Instagramnya ya. Jika ingin melihat semua arsip SABDA Youth, silakan kunjungi situs SABDA Live. Sampai jumpa di Instagram Live SABDA Youth selanjutnya!
Hai Sahabat SABDA! Kali ini, saya akan menceritakan tentang seminar New Strategy for Youth pada 13 Januari 2025. Melalui seminar ini, banyak hal yang bisa kita pelajari untuk menjangkau generasi muda saat ini. Bersyukur melalui seminar ini, saya dipercaya untuk menjadi salah satu pembicara bersama Ibu Evie, Roma, Aldo, Elan, Aurel, Reza, Nehe, Melisa, Tian, dan Yoes. Yuk, baca blog ini sampai selesai ya untuk tahu keseruannya.
Ada pelajaran penting yang saya dapatkan dari seminar ini, yaitu bagaimana orang tua dan gereja harus melayani anak muda dengan serius. Perkembangan teknologi bisa menjadi peluang besar bagi gereja untuk menarik anak muda. Dengan begitu, anak muda tidak lagi merasa bahwa gereja sudah tidak relevan lagi atau "kuno".
Dalam seminar ini, saya sangat setuju bahwa pelayanan untuk anak muda sangat urgen untuk dikerjakan. Mengapa? Karena saat ini gereja mulai kehilangan generasi muda. Melayani anak muda bukan sekadar rutinitas, tetapi harus memiliki hati dan motivasi yang selaras dengan kebenaran firman Tuhan. Alkitab memberi fondasi untuk melayani anak muda karena ini merupakan perintah/amanat dari Tuhan. Dalam Alkitab, banyak cerita tentang tokoh-tokoh muda yang masih dipakai Tuhan untuk pekerjaan-Nya.
Seminar ini juga memberi kesempatan bagi kaum muda untuk menyampaikan harapan dan point of view anak muda tentang pelayanan di gereja. Salah satunya adalah ketika melayani anak muda tidak bisa menggunakan cara yang jadul, harus ada “new strategy”. Karena itu, SABDA sangat concern untuk mengajak semua peserta memiliki strategi baru dalam melayani anak muda.
Strategi baru SABDA untuk menjangkau anak muda bisa dilakukan dengan empat hal ini, yaitu audio visual, multimedia dan media sosial, AI, dan Sharing/Conversational. Empat strategi ini diterapkan dalam program baru yang akan SABDA lakukan untuk anak muda, yaitu SABDA Youth Learning Center. Singkatnya, SABDA Youth Learning Center merupakan pengembangan dari kelas MLC yang sudah ada. Program ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan anak muda dengan pengajaran Kristen, pendalaman Alkitab, dan topik-topik teologi yang relevan.
Untuk menjangkau anak muda, SABDA tidak bisa bergerak sendiri. Kami perlu dukungan dari Sahabat SABDA. Mari kita bergerak bersama untuk menjangkau anak muda dan membimbing mereka untuk cinta Alkitab dan mengenal Kristus lebih dalam. Sekian cerita dari saya, kiranya Sahabat SABDA mendapat berkat melalui blog ini. God Bless!
Halo Sahabat SABDA. Senang sekali dapat berbagi cerita tentang pelayanan SABDA lagi. Saya bersyukur karena awal tahun ini, SABDA kembali berkesempatan untuk memberi pelatihan AI di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Wilayah I Bogor. Pelatihan ini berlangsung pada Selasa, 14 Januari 2025, pkl. 09.00 - 12.00 WIB, melalui Zoom. Sebelumnya, SABDA sudah pernah memberi pelatihan di GSJA tentang Penginjilan kepada Suku Digital (PkSD).
Acara dimulai tepat pkl. 09.00 WIB. Setelah doa pembukaan, tim SABDA langsung menyampaikan pelatihan. Beberapa staf SABDA menjadi narasumber untuk menyampaikan materi terkait AI untuk pelayanan. Diawali oleh Bu Evie yang menyampaikan Biblical Foundation untuk AI. Disusul saya menyampaikan materi F.O.K.U.S. (cara berbicara dengan AI), Bapak Yudo menyampaikan materi AI Squared (Metode AI untuk ber-PA), dan Sdr. Nehemia beserta Sdr. Aldo menyampaikan materi tentang Alkitab GPT, BaDeNo AI, dan AI Media.
Ada beberapa hal yang SABDA tekankan dalam pelatihan ini. Salah satunya dan yang paling penting adalah bagaimana hamba Tuhan (yang mendapatkan pelatihan) harus memakai teknologi AI untuk Tuhan dan pelayanan. Sebab, Tuhan yang berhak memakai setiap teknologi yang tercanggih untuk kemuliaan-Nya. Saya bersyukur karena melalui pelatihan ini, peserta belajar sekaligus berlatih melakukan conversational dengan AI dengan prompt yang memakai formula F.O.K.U.S.. Meskipun nuansanya berbeda dengan pelatihan on site, tetapi antusiasme peserta tetap terasa ketika praktik bersama dan membagikan hasilnya di live chat.
Pelajaran yang saya dapat dari pelatihan ini pastinya berkaitan dengan AI. Saat ini, AI memang sangat canggih. Beberapa alat yang populer sudah menambah dan meng-upgrade beberapa fiturnya. Jadi, saya dan Sahabat SABDA perlu nih untuk terus belajar agar dapat mengikuti perkembangan teknologi AI dan memanfaatkannya dengan bijaksana untuk memajukan pelayanan. Kiranya apa yang sudah SABDA berikan kepada GSJA Bogor dapat diterapkan dalam pelayanan mereka.
Oh ya, jika Sahabat SABDA rindu mendapatkan pelatihan dari SABDA, silakan menghubungi kami di 0881-2979-100. Atau, jika Anda ingin belajar secara mandiri, silakan berkunjung ke situs SABDA AI. Salam AI-4-GOD!
Setiap perjalanan memiliki cerita unik, begitu pula perjalanan saya selama 4,5 tahun melayani di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Ini bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi sebuah panggilan untuk terlibat dalam pelayanan yang membawa dampak kekal bagi banyak orang, khususnya melalui penggunaan teknologi demi kemuliaan nama Tuhan. Baca blog ini sampai akhir ya, Sahabat SABDA!
Saya memulai pelayanan di YLSA dengan kerinduan untuk menggunakan talenta yang Tuhan berikan bagi kemuliaan-Nya. Sejak hari pertama, saya belajar bahwa pelayanan di YLSA bukan sekadar tugas administratif atau teknis, tetapi sebuah misi untuk memberitakan Injil melalui teknologi. Tentunya, perjalanan ini tidaklah selalu mulus. Ada masa-masa penuh tantangan, seperti belajar hal-hal baru terkait teknologi atau menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang sangat agile. Namun, semua itu justru menjadi sarana bagi saya untuk terus bertumbuh, baik secara profesional maupun spiritual.
Di YLSA, saya diberkati dengan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai bidang seperti HRD/Humas, media sosial, kelas, Growing Together, tim SABDA Labs, hingga mendukung program-program untuk memperlengkapi gereja dan keluarga Kristen. Salah satu momen yang paling berkesan adalah melihat bagaimana bahan-bahan pelayanan yang sudah dikerjakan dapat dipakai Tuhan untuk menjangkau berbagai generasi. Hal ini membuat saya semakin yakin bahwa pelayanan di YLSA berdampak besar bagi banyak orang.
Hal lain yang sangat saya syukuri adalah komunitas di YLSA. Rekan-rekan pelayanan di sini bukan hanya kolega, tetapi saudara seiman yang saling mendukung, mendoakan, dan menguatkan. Bersama-sama, kami mengalami karya Tuhan yang nyata dalam setiap proyek yang kami kerjakan. Dukungan ini menjadi kekuatan tersendiri untuk terus melayani dengan setia, taat, dan sungguh-sungguh. Bahkan, di luar pekerjaan, kami saling mendukung dalam keadaan suka maupun duka. Ini adalah momen yang tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya.
Melihat kembali perjalanan ini, saya bersyukur atas kesempatan yang Tuhan berikan untuk melayani di YLSA. Pelayanan ini mengajarkan saya untuk lebih bergantung pada Tuhan, melatih saya untuk bekerja dengan integritas, dan menginspirasi saya untuk terus melayani dengan semangat. Secara keseluruhan, saya sangat bertumbuh di YLSA!
Tulisan pendek ini tentu tidak cukup untuk menuliskan betapa bersyukurnya saya atas pengalaman yang Tuhan izinkan untuk saya alami. Namun, saya akan terus mengingat hal-hal baik yang saya pelajari dan berkomitmen untuk membagikannya kepada orang lain. Saya percaya, ke mana pun saya pergi, Tuhan akan selalu menyertai dan menjadikan saya berkat. Seperti arti nama yang disematkan orang tua kepada saya, Soli Deo Gloria, menjadi motto hidup saya selamanya.
Harapan saya, YLSA terus dipakai Tuhan sebagai alat yang efektif untuk memperluas Kerajaan-Nya, menjangkau lebih banyak orang, dan membawa mereka mengenal Kristus. Saya sangat kagum dengan visi dan misi YLSA. Kiranya visi dan misi ini tetap dijalankan seturut kebenaran firman Tuhan.
Blog ini akan menjadi pengingat betapa setianya Tuhan dalam kehidupan saya selama di Solo. Baik 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun, maupun seterusnya, tulisan ini akan terus mengingatkan saya akan karya Tuhan!
Terpujilah Tuhan! Soli Deo Gloria!
Halo Sahabat SABDA! Saya akan bercerita tentang Pendalaman Alkitab (PA) yang dilakukan di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) lagi nih! Awal tahun 2025 ini, kami dengan penuh semangat baru, terus menggali firman Tuhan secara lebih mendalam. Kami memulai pelayanan kami dengan PA dari kitab Kejadian pasal 1 hingga 12a. Dengan menggunakan Metode S.A.B.D.A., kami diajak untuk tidak hanya membaca, tetapi juga merenungkan, menggali, dan membagikan pelajaran yang Tuhan taruh dalam hati kami. Melalui blog ini, saya akan menceritakan secara singkat pengalaman saya dalam melakukan PA ini ya. Baca sampai akhir ya!
PA kitab Kejadian ini kami lakukan selama 12 hari, dengan membahas satu pasal setiap hari. Salah satu alat yang sangat membantu adalah penggunaan teknologi, seperti aplikasi Alkitab digital dan AI. Kombinasi alat ini memperkaya pemahaman kami tentang konteks sejarah, makna kata, dan pesan yang relevan bagi kehidupan modern. Ketika mempelajari Kejadian 1, kami melihat keindahan Allah sebagai Pencipta. Diskusi kami berpusat pada bagaimana Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya melalui penciptaan dunia yang teratur dan baik. Kami juga membahas peran manusia sebagai gambar Allah yang diberi tanggung jawab untuk memelihara dunia. Hal ini memberi kami perspektif baru tentang pentingnya menjaga ciptaan di tengah tantangan dunia saat ini.
Setiap pasal membawa pelajaran yang mendalam tentang Tuhan, manusia, dan dunia:
- Tentang Tuhan: Kami belajar tentang karakter Allah yang kreatif, penuh kasih, dan berdaulat. Contohnya, dalam Kejadian 6, kami melihat kesedihan Allah terhadap dosa manusia, tetapi juga anugerah-Nya yang besar melalui Nuh.
- Tentang Manusia: Kami diingatkan akan kelemahan manusia yang cenderung memberontak, seperti yang terlihat dalam kisah Menara Babel (Kejadian 11), tetapi juga potensi besar manusia untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
- Tentang Dunia: Dunia yang Tuhan ciptakan dengan baik telah dirusak oleh dosa, tetapi ada harapan pemulihan yang dijanjikan Tuhan melalui keturunan Abraham (Kejadian 12).
Pada setiap diskusi, kami mengakhirinya dengan pertanyaan, “Bagaimana firman Tuhan tersebut berbicara untuk hidup kami pada 2025?” Dari Kejadian 1, kami diingatkan untuk menjalani hidup dengan rasa syukur sebagai penjaga ciptaan Tuhan. Dari Kejadian 12, kami terinspirasi untuk melangkah dalam iman seperti Abraham, yang meninggalkan zona nyamannya demi panggilan Tuhan. Dari pelajaran yang kami dapatkan, kami juga membagikan aplikasi pribadi yang akan kami terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:
- “Saya akan lebih bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di sekitar saya.”
- “Saya akan melatih iman saya untuk taat seperti Abraham, khususnya dalam mengambil keputusan besar tahun ini.”
- “Saya akan lebih menghargai karya Tuhan dalam hidup saya, termasuk hal-hal kecil yang sering saya abaikan.”
- Dll..
Kami juga mengakhiri setiap sesi dengan doa, menyerahkan hidup kami kepada Tuhan, dan memohon agar firman Tuhan terus hidup dalam hati kami. Salah satu pokok doa utama kami adalah agar Tuhan memberikan hikmat dan keberanian untuk hidup sesuai dengan panggilan-Nya pada 2025 ini.
PA dengan kitab Kejadian ini memberikan kami fondasi yang kuat untuk memulai tahun 2025. Melalui setiap pasal, kami tidak hanya belajar tentang Tuhan, manusia, dan dunia, tetapi juga diajak untuk merespons firman-Nya secara nyata. Dengan bantuan teknologi dan semangat kebersamaan, kami merasakan betapa hidup dan relevannya firman Tuhan bagi setiap aspek kehidupan kami. Kami berharap pengalaman ini tidak hanya menjadi berkat bagi kami, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk menggali firman Tuhan lebih dalam. Sebab, seperti yang kami pelajari, firman Tuhan itu hidup, berkuasa, dan mampu mengubah hidup kita setiap hari.
Kiranya melalui sedikit cerita saya ini, Sahabat SABDA juga rindu menggali kitab Kejadian lebih dalam. PA ini bisa dilakukan secara pribadi maupun berkelompok. Selamat mencoba dan selamat menjalani kehidupan pada 2025 ini bersama dengan Tuhan.
Halo, Sahabat SABDA! Pada Senin, 6 Januari 2025, saya mengikuti acara#AITalksberjudul AI dan 2025 yang diadakan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Banyak pelajaran berharga yang saya dapat dari acara ini. Baca blognya sampai akhir ya karena saya juga rindu Anda mendapatkan pelajaran yang dapat diadaptasi untuk pelayanan yang sedang dikerjakan. Selamat membaca!
Pernahkah Anda membayangkan teknologi membantu kita menyebarkan Injil dengan lebih efektif? Atau, Alkitab dapat diakses secara lebih personal? Inilah yang menjadi visi dari seminar #AITalks kali ini. Acara ini membawa kita dalam perjalanan memahami bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi pelayanan gereja, lembaga, dan yayasan Kristen lainnya jika dimanfaatkan secara bijaksana.
Seminar #AITalks -- AI dan 2025 ini dimulai dengan pemaparan mengenai perkembangan pesat AI dan bagaimana YLSA telah memanfaatkan teknologi ini untuk pelayanan. Berbagai inovasi, seperti Alkitab GPT, AI Academy, dan aplikasi berbasis AI lainnya, menjadi bukti nyata bagaimana teknologi ini telah menjadi bagian integral dari pelayanan YLSA, yang tentunya akan semakin berkembang. AI telah mengubah dunia dengan sangat cepat. Sebagai orang percaya, kita tidak boleh tertinggal. Acara ini menginspirasi kita untuk berpikir lebih kreatif tentang pemanfaatan AI dalam pelayanan. Apakah Anda siap menjadi bagian dari generasi yang memanfaatkan teknologi demi memajukan Kerajaan Allah? Bergabunglah bersama kami dan jadilah pelopor dalam penggunaan AI untuk pelayanan.
Materi dalam seminar ini membuka mata saya akan potensi besar AI dalam pelayanan. Acara ini juga mengingatkan saya tentang pentingnya kolaborasi untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal. Meskipun perjalanan belajar AI masih panjang, saya yakin bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mencapai hal-hal luar biasa. Mari kita bersama-sama menjadi pelopor dalam memanfaatkan teknologi untuk memajukan Kerajaan Allah. Oh ya, jika Sahabat SABDA belum sempat mengikuti acara ini, silakan simak siaran tundanya di situs AI. Mari kita gunakan teknologi AI untuk memuliakan nama Tuhan!
Tim MLC, yang mengatur setiap kelas di SABDA, sudah menjadwalkan akan ada kelas Yesus Anak Allah (YAA) untuk memperlengkapi Sahabat SABDA pada masa Natal. Namun, setelah dicek, modul YAA tidak hanya berisi tentang pribadi Yesus yang adalah Anak Allah, sehingga diputuskan diubah menjadi modul Siapakah YesusKristus (SYK). Modul SYK terdiri dari 5 pelajaran, yaitu "Yesus Adalah Anak Allah", "Yesus Adalah Penggenapan Nubuat Perjanjian Lama", "Yesus Adalah Manusia Sejati", "Yesus Adalah Allah dan Tuhan", dan "Yesus Adalah Firman Allah". Sahabat SABDA bisa ikut mempelajari modulnya secara mandiri melalui situs PESTA.
Kelas SYK disambut antusias oleh Sahabat SABDA. Namun sayangnya, ada beberapa peserta yang izin tidak bisa bergabung karena kesibukan persiapan pelayanan Natal. Sebanyak 68 peserta mengikuti salah satu kelas doktrin Kristologi dari SABDA ini, dan dibagi menjadi 3 kelas. Saya terlibat sebagai admin untuk satu-satunya kelas malam di kelas SYK ini. Kelas ini diawali dengan pemaparan materi SYK yang disampaikan oleh Ibu Yulia melalui Zoom pada Rabu, 4 Desember 2024, dalam 2 kali sesi, yaitu pagi dan malam, dan tidak hanya diikuti oleh peserta SYK, tetapi Sahabat SABDA yang tidak mendaftar kelas. Di akhir acara, juga ada breakout rooms kelas masing-masing. Dalam breakout rooms, selain berkenalan, peserta juga menyampaikan pertanyaan terkait Yesus Kristus, dan pertanyaannya lainnya yang cukup beragam, di antaranya terkait masa kanak-kanak Yesus, cara menjelaskan tentang Yesus kepada orang yang berbeda iman dan anak-anak, dst..
Salah satu momen yang ditunggu peserta dalam kelas diskusi modul adalah adanya Office Hour via Zoom atau diskusi langsung. Biasanya Office Hour dilaksanakan pada Jumat, tetapi karena bertepatan dengan Rapat Kerja/RaKer YLSA, maka diadakan pada Senin, 9 Desember 2024. Dalam acara ini, peserta saling memberikan pertanyaan dan menanggapi seputar materi dalam modul SYK maupun melanjutkan diskusi yang sudah dilakukan dalam WAG kelas masing-masing. Selain itu, beberapa pertanyaan yang diajukan peserta dalam breakoutrooms saat Pembukaan Kelas/pemaparan materi SYK juga dibahas sehingga peserta semakin memahami topik ini. Simak rekamannya melalui YouTube SABDA Alkitab.
Sebagai admin kelas malam, saya tidak mengalami kendala karena sebagian besar peserta yang ikut adalah peserta lama yang sudah memahami aturan kelas. Namun, yang menjadi PR admin dan moderator adalah meluruskan peserta yang masih menjawab dengan copy paste dari artikel atau AI. Namun, setelah diingatkan beberapa kali, peserta semakin bisa mengolah jawaban AI dengan bahasa sendiri. Diskusi di kelas SYK 3 (malam) cukup ramai dari awal kelas dibuka pukul 15.00 WIB sampai akhir diskusi, pkl. 23.00 WIB, bahkan sering melebihi waktu saking serunya diskusi mereka. Di kelas ini, semua peserta juga mengerjakan tugas tertulis sebanyak 25 soal titik-titik/jawaban singkat. Namun, sangat disayangkan, beberapa peserta tidak bisa lulus kelas ini karena nilai tugas tertulis kurang dari nilai minimal 60. Harapan saya, di kelas selanjutnya peserta bisa lebih teliti dalam membaca soal dan melihat kembali modulnya karena sebenarnya semua jawaban sudah ada di modul SYK. Di penghujung kelas, diadakan live Zoom evaluasi. Peserta menyampaikan satu fakta baru yang mereka dapatkan tentang Yesus dari mengikuti kelas SYK ini, juga menyimak evaluasi yang disampaikan moderator kelas di breakout rooms kelas masing-masing dan evaluasi keseluruhan dalam main room. Rata-rata peserta sangat terberkati dengan kelas ini, semakin mengenal pribadi Yesus, mengucap syukur atas kehadiran-Nya di dunia, dan dapat menghayati makna Natal yang sejati dengan lebih baik. Hal itu mereka sampaikan dalam sharing berkat, yang juga dapat Sahabat SABDA simak melalui situs PESTA.
Saya pribadi juga diberkati dari modul yang ada dan diskusi para peserta. Walaupun sudah pernah membaca modulnya dan mengikuti diskusi terkait materi ini di kelas MLC sebelumnya, tetapi ada insight baru yang saya dapatkan dan beberapa hal yang kembali diingatkan dan disegarkan melalui kelas ini. Saya juga bisa menyambut Natal dengan lebih sukacita dengan semangat kesederhanaan Natal seperti Natal pertama di Betlehem. Sahabat SABDA juga bisa menyimak info lain terkait kelas SYK melalui situs SABDA Live dan yuk, bergabung dan belajar bersama di kelas-kelas diskusi selanjutnya. Simak situs SABDA Info supaya nggak ketinggalan jadwalnya. Sampai jumpa.
Oleh: Aurel
Shalom, Sahabat SABDA! Apa kabar? Perkenalkan, nama saya Ni Putu Aurelia Putri Wiguna, biasa dipanggil Aurel. Nama yang cukup unik untuk seseorang yang lahir dan besar di Pulau Jawa. Setelah lulus dari Telkom University Bandung, saya diberi kesempatan untuk melayani di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), tepatnya di tim SABDA Labs. Meskipun belum genap satu minggu, banyak pengalaman baru yang saya dapatkan di sini.
Pada hari pertama, saya dikejutkan dengan kegiatan persekutuan pagi. Kami saling berbagi pengalaman selama libur Natal dan Tahun Baru. Saya belajar banyak dari cerita-cerita yang teman-teman bagikan. Sebelum bergabung di YLSA, khususnya saat kuliah, saya hanya mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan desain grafis, seperti membuat logo, ilustrasi, hingga rebranding suatu produk. Namun, di sini, saya mendapat tugas baru, yaitu belajar menjadi admin di tim SABDA Labs. Bagi saya, ini adalah pengalaman besar, karena saya sama sekali tidak tahu seperti apa tugas seorang admin. Banyak ketakutan yang muncul saat itu, terutama karena saya sedikit pemalu untuk berinteraksi. Meski begitu, saya memutuskan untuk terus belajar. Setelah mencoba beberapa hari, ternyata tidak seburuk yang saya bayangkan. Memang ada banyak tugas yang harus dikerjakan, tetapi saya selalu bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.
Dalam proses belajar menjadi admin di tim SABDA Labs, saya dibantu oleh Mbak There. Hal baru lainnya yang saya dapatkan selama beberapa hari melayani di YLSA adalah bahwa saya semakin diingatkan untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Sebelum bekerja di sini, saya sering mengutamakan kebutuhan kedagingan dibandingkan kebutuhan rohani. Sekarang, saya berusaha untuk mengubah prioritas itu.
Saya sangat bersyukur atas segala kesempatan yang Tuhan berikan selama beberapa hari ini di YLSA. Semoga pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan ini bisa semakin membekali kehidupan saya dan juga bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca blog ini. God bless you!
Halo teman-teman, jumpa lagi dengan tulisan saya di Blog SABDA ini. Kali ini, saya akan membagikan terkait Growing Together November - Desember 2024. Growing Together kali ini spesial karena diskusi dilakukan selama 6 minggu. Wow! Selain karena durasi diskusi, format diskusinya juga sedikit berbeda, seperti apa? Yuk lanjut membaca ya.
Dalam Growing Together, saya tidak hanya terlibat sebagai fasilitator, tetapi juga terlibat dalam persiapannya. Ketika menentukan topik diskusi November - Desember, tim Growing Together membuat beberapa usulan topik, salah satunya adalah mendiskusikan buku Janji -- Makna Natal yang Sejati karya Michael Ross-Watson. Melalui beberapa pertimbangan, salah satunya adalah karena waktu diskusinya menjelang Natal, maka diputuskan bahwa Growing Together (GT) November - Desember akan mendiskusikan buku Janji -- Makna Natal yang Sejati. Harapannya, peserta dan fasilitator dapat sama-sama mempersiapkan Natal.
Diskusi GT kali ini cukup unik, selain menggunakan buku sebagai referensi utama, diskusi ini dilakukan cukup lama, yaitu 6 minggu, biasanya diskusi GT dilakukan selama 4 minggu. Format diskusinya juga sedikit berbeda, yaitu setiap hari akan membaca 1 renungan dan fasilitator akan mengirimkan pertanyaan refleksi yang kemudian dijawab oleh peserta dan didiskusikan dalam grup. Diskusi berakhir pada 20 Desember 2024 dan ditutup dengan Natal bersama peserta Growing Together via Zoom.
Saya sangat terberkati ketika menjadi fasilitator dalam diskusi ini. Saya semakin mengerti bahwa banyak "janji-janji" Tuhan yang terjadi dalam hidup saya. Buku yang terdiri dari 28 renungan ini meneguhkan setiap peserta juga dan dapat mengevaluasi kehidupan kita dalam Tuhan.
Bagi Sahabat SABDA yang ingin menyimak arsip GT November - Desember, silakan diakses di situs Murid21. Buku Janji - Makna Natal yang Sejati ini dapat diakses di situs Natal, Google Play Book, situs GUBUK.
Sampai jumpa dalam tulisan saya selanjutnya. Yuk gabung dalam Growing Together, hubungi kami di: 0821-3313-3315.
Bersyukur atas pertolongan Tuhan, SABDA dapat terus melayani di dunia digital. Selama lebih dari sepuluh tahun, dua komputer server kami telah beroperasi, melayani, dan menjangkau banyak orang di seluruh dunia. Kami memuji Tuhan karena komputer server ini telah bekerja dengan sangat baik, tanpa lelah, dan menyediakan bahan-bahan Alkitab dan Kekristenan bagi siapa pun yang membutuhkan.
Namun, dalam kurun waktu tersebut, server kami juga beberapa kali mengalami masalah (down) sehingga memerlukan penanganan cepat agar bisa kembali berfungsi (up). Terlebih lagi, dalam satu tahun terakhir, server sering menghadapi tantangan, salah satunya karena banyaknya request dari beberapa bot AI. Di satu sisi, kami bersyukur situs-situs SABDA dikunjungi sehingga AI dapat belajar dari konten-konten yang ada. Namun, di sisi lain, hal ini menuntut kami untuk meningkatkan performa server agar dapat melayani, baik manusia maupun bot AI, dengan optimal.
Puji Tuhan! Pada akhir November 2024, kami memutuskan untuk mencari komputer server baru. Saat ini, kami sedang memilih spesifikasi yang sesuai untuk mendistribusikan bahan-bahan SABDA yang sangat melimpah. Lebih dari itu, kami juga ingin memastikan bahwa teknologi pendukungnya memadai untuk mengakomodasi perkembangan teknologi pada masa depan. Dalam proses ini, kami berkonsultasi dengan sahabat-sahabat kami, Kalpin dan Yochan, untuk memastikan semua kebutuhan server dapat terpenuhi.
Perpindahan ke server baru ini bukan hanya soal hardware. Ada banyak aspek yang perlu ditingkatkan, seperti sistem operasi, library, bahasa pemrograman, database, dan tim yang mengerjakannya. Selain itu, situs-situs SABDA juga perlu di-upgrade agar kompatibel dengan server baru. Saat ini, kami tengah memastikan bahwa semua layanan dapat berjalan lancar di server baru sebelum dirilis ke fase produksi.
Kami sangat membutuhkan pertolongan Tuhan untuk menyelesaikan semua ini. Namun, dengan penuh iman, kami percaya Tuhan menyertai kami. Seperti firman Tuhan dalam Mazmur 40:11, "Kasih setia-Mu dan kebenaran-Mu selalu menjagaku." Kami yakin Tuhan akan memakai server baru ini sebagai alat untuk menyebarkan Kabar Baik ke seluruh bangsa. Tuhan mempersiapkan semuanya ini untuk generasi sekarang dan mendatang agar mereka semakin mengenal dan mengasihi-Nya. Terpujilah Tuhan!
Seiring berjalannya waktu, perayaan Natal kadang semakin jauh dari makna Natal yang sejati. Pohon Natal, Santa Claus, dan hadiah-hadiah yang menarik menjadi sorotan utama, sementara kisah kelahiran Kristus terkadang terlupakan dalam gemerlapnya komersialisasi Natal. Namun, ketika saya mengikuti acara #AITalks: AI dan Galeri Natal, saya diingatkan akan hal yang lebih penting — bagaimana kita merayakan Natal dengan cara yang lebih bermakna dan tetap setia pada Kristus sebagai pusat perayaan ini.
Salah satu pesan yang saya tangkap dengan jelas dari narasumber adalah betapa pentingnya menjaga makna Natal yang sejati dalam dunia yang semakin sibuk dengan segala bentuk konsumerisme. Dunia mungkin lebih bersemangat merayakan Natal dalam konteks komersial, tetapi sebagai umat percaya, kita memiliki kesempatan untuk mengembalikan esensi Natal itu kepada Kristus. Dan yang menarik, kita dapat melakukannya dengan cara yang sangat kreatif, yaitu dengan memanfaatkan teknologi digital/AI.
Saya terinspirasi dengan peran teknologi AI dalam membuat perayaan Natal menjadi lebih kreatif, segar, dan menarik. Dalam acara ini, saya melihat berbagai sumber digital yang sangat berguna untuk mendukung pelayanan Natal, seperti FreeBibleImages.org, Crossway.org, dan Situs Natal SABDA yang menyediakan berbagai bahan berkualitas berupa ilustrasi, renungan Natal, dll. yang dapat digunakan oleh gereja dan individu untuk menggali makna Natal lebih dalam.
Namun, yang paling menarik bagi saya adalah penggunaan AI dalam menciptakan bahan Natal. Dalam acara ini, kami diberi kesempatan untuk melihat bagaimana alat, seperti ChatGPT, DALL-E, dan Suno AI bisa digunakan untuk menghasilkan gambar, video, bahkan lagu-lagu bertema Natal. Wah, pasti akan seru ya kalau kita mengubah cerita kelahiran Yesus ke dalam gaya animasi Lego atau Disney yang nantinya dapat menarik perhatian anak-anak di gereja. Bahkan, saya pun merasa terdorong untuk mencoba membuat bahan-bahan Natal sendiri, seperti renungan dan aktivitas anak-anak, menggunakan alat AI ini.
Apa yang membuat acara ini semakin berkesan adalah semangat kolaborasi yang ditunjukkan oleh para peserta. Melalui grup WhatsApp AI-4-GOD!, saya belajar banyak dari ide-ide kreatif yang dibagikan oleh rekan-rekan sepelayanan. Di sana, kami tidak hanya belajar cara menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana memperkaya pelayanan Natal dengan berbagi dan bekerja sama. Saya semakin yakin bahwa dalam dunia yang terus berkembang, kita sebagai gereja juga harus terus berinovasi agar pesan Kristus tetap hidup dan relevan bagi setiap generasi.
Salah satu hal yang membuat saya terharu adalah kesadaran bahwa teknologi bukanlah penghalang untuk menjaga integritas dan nilai-nilai alkitabiah. Dalam acara ini, kami diajarkan untuk menggunakan teknologi secara bijak dan kreatif, dengan tetap berpegang pada pesan Natal yang sejati. Ini mengingatkan saya bahwa Natal bukan hanya soal perayaan, tetapi tentang bagaimana kita berbagi kabar baik kelahiran Kristus dengan cara yang sesuai dengan zaman tanpa melupakan inti dari perayaan tersebut.
Mengikuti #AITalks: AI dan Galeri Natal benar-benar memberi saya banyak wawasan baru tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkaya perayaan Natal kita. Saya semakin yakin bahwa dengan kreativitas dan inovasi, kita bisa merayakan Natal dengan cara yang lebih relevan dan bermakna, tanpa mengesampingkan inti dari pesan Kristus yang lahir bagi kita.
Mari pelajari lebih banyak tentang bagaimana teknologi, khususnya AI, dapat digunakan untuk mendukung perayaan Natal melalui video #AITalks: AI dan Galeri Natal di YouTube. Kiranya kita semakin diperlengkapi untuk membawa pesan Natal yang sejati kepada lebih banyak hati pada zaman yang terus berkembang ini.
Selamat merayakan Natal dengan penuh sukacita dan bermakna. Pakailah teknologi AI sebagai alat untuk semakin bertumbuh dalam iman!
Menjadi pengalaman yang berharga bagi saya ketika menyimak seminar #AITalks berjudul AI dan Pemuridan yang diselenggarakan oleh SABDA. Melalui panelis Bu Yulia dan Pak Max, saya belajar banyak hal tentang pemuridan yang alkitabiah dan AI. Saya ceritakan saja ya melalui tulisan di bawah ini. Baca sampai selesai ya!
Pemuridan, yang berakar dalam Alkitab, adalah proses pertumbuhan rohani yang berkelanjutan, seperti halnya pertumbuhan fisik. Dari tradisi Yahudi sampai ajaran Yesus, pemuridan selalu melibatkan komunitas dan keluarga sebagai pusatnya. Namun, pada era digital ini, media sosial dan internet, termasuk TikTok, menjadi "murid" baru yang berpengaruh besar, terutama bagi generasi muda.
Teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan firman Tuhan, membimbing, dan mendukung komunitas dalam mengejar kedewasaan rohani TELIOS. Bagaimana gereja dapat memanfaatkan AI dengan bijaksana untuk pemuridan? Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa AI hanyalah alat. Seperti halnya alat lain dalam sejarah, bagaimana kita menggunakannya itulah yang akan menentukan dampaknya bagi pertumbuhan rohani jemaat. Pemuridan bukan hanya tentang ajaran, tetapi tentang transformasi hidup, dan AI bisa menjadi mitra dalam perjalanan ini, asalkan kita tetap menjadikan Kristus sebagai pusatnya.
Pemuridan pada zaman ini menuntut gereja untuk siap beradaptasi, terus belajar, dan mencari cara dalam memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk mendukung pelayanan. Sebagai umat percaya, kita diajak untuk menggunakan setiap kesempatan dengan bijaksana, termasuk memanfaatkan teknologi AI, untuk membawa orang lain kepada Kristus dan membimbing mereka menuju kedewasaan penuh di dalam-Nya.
Saya terkesan dengan pentingnya kata TELIOS, yang berarti sempurna, lengkap, matang, atau dewasa. Menjadi murid bukan hanya tentang pertumbuhan awal, tetapi juga perjalanan menuju kedewasaan penuh sehingga buah dari hidup kita bisa dinikmati oleh generasi berikutnya. Saya sangat bersyukur menyimak materi dalam seminar ini karena menjadi semakin memahami bahwa pemuridan adalah proses intensional yang melibatkan transformasi, bukan sekadar informasi.
Pemuridan adalah tentang menjadikan orang-orang semakin serupa dengan Kristus, dan teknologi AI dapat sebagai alat bantu untuk mendampingi perjalanan tersebut. Mari kita terus bertumbuh dalam Tuhan untuk memuliakan nama-Nya.
Ingin tahu lebih dalam tentang bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan pemuridan? Tonton pembahasan lengkapnya melalui arsip seminar #AITalks:AI dan Pemuridan via YouTube SABDA Alkitab. Kiranya mendapatkan banyak berkat.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK