Salam sejahtera untuk semuanya di mana pun Sahabat SABDA berada. Kali ini, saya tidak menulis blog untuk memberi informasi terkait aplikasi, tetapi untuk sharing terkait roadshow SABDA ke Malang pada 24 - 25 Januari 2025. Tentunya, saya tidak berangkat sendirian ke Malang. Ada Pak Max, Ibu Yulia, Aldo, Reza, dan Milly yang ikut serta dalam roadshow ini.
Beberapa tempat yang kami hadiri dalam roadshow ini adalah IMAKRIS Universitas Negeri Malang, GKIN Kalvari, dan GKT 3 Malang. Roadshow di IMAKRIS dan GKIN Kalvari banyak dihadiri oleh anak-anak muda GEN Z. Saya senang melihat antusiasme dari teman-teman yang mengikuti acara ini, khususnya saat hands on menggunakan AI. Di sini, saya menyadari bahwa peserta sudah terbiasa menggunakan AI dan terus belajar menggunakan teknologi terbaru, yaitu AI, untuk melakukan studi Alkitab. SABDA memiliki metode AI Squared untuk melakukan PA pada era AI ini untuk memuliakan nama Tuhan.
Berbeda dengan dua tempat sebelumnya, roadshow di GKT 3 dihadiri oleh generasi yang lebih senior. Kami melakukan pendekatan yang berbeda ketika memulai materi, yaitu dengan hands on F.O.K.U.S langsung dengan AI. Ketika melakukan hands on bersama ini, saya belajar untuk bersabar ketika memberi penjelasan satu per satu kepada peserta.
Puji Tuhan! Kami bisa membagikan materi yang sudah dipersiapkan di tiga tempat tersebut dengan lancar. Semuanya ini bisa terjadi karena anugerah Tuhan yang memampukan. Jika Sahabat SABDA ingin mengakses arsip-arsip roadshow SABDA, silakan kunjungi situs SABDA AI. Apabila gereja atau komunitas Anda rindu untuk mendapatkan seminar AI-4-GOD!, silakan menghubungi kami melalui WhatsApp di 0821-3313-3315. Sekian blog saya kali ini, sampai bertemu di tulisan saya selanjutnya. Salam AI-4-GOD!
Hallo Sahabat SABDA. Setiap tahun baru, kebanyakan orang membuat resolusi-resolusi dan berusaha untuk mewujudkannya. Bagaimana caranya resolusi itu bisa terwujud? Kali ini, saya akan membagikan pengalaman berkesan ketika mengikuti SABDA Youth. Selama Januari, SABDA Youth membahas topik-topik dengan tema Up Skill. Bagi saya, setiap diskusi yang dilakukan semakin menajamkan saya terkait hal-hal yang dapat saya lakukan pada 2025 ini.
SABDA Youth Januari 2025 dilakukan 3 kali. Topik pertama berjudul Finding His Calling, dari judulnya saja sudah menarik ... hehe. Topik ini banyak membahas terkait panggilan Tuhan dalam hidup setiap orang percaya, bagaimana orang percaya juga bisa mengembangkan atau menjawab panggilan tersebut. Tentu, setiap diskusinya didasarkan pada kebenaran firman Tuhan.
Lanjut topik kedua, yaitu Unlock Your Talents. Siapa nih yang bingung dengan talenta yang dimiliki? (saya, saya, saya ... hehehe). Bagi saya, diskusi topik ini juga tidak kalah menarik. Setelah tahu dan mengerti apa yang menjadi panggilannya, orang percaya juga diperlengkapi dengan talenta yang Tuhan sudah berikan. WOW! Dalam topik ini, banyak membahas terkait "Apa itu talenta?", "Dari mana asalnya?", "Bagaimana mengenali talenta?", "Cara-cara mengembangkan talenta?".
Nah, untuk topik ketiga, SABDA Youth membahas topik spesial terkait SABDA Youth Learning Center. Kerinduan SABDA untuk anak muda supaya dapat terus terhubung dengan kebenaran firman Tuhan melalui diskusi yang fun dan relevan. Ini adalah salah satu program baru loh!
Saya mendapat banyak berkat melalui diskusi setiap topik SABDA Youth Januari ini. Saya semakin diteguhkan dan dikuatkan untuk tidak insecure, Tuhan sangat amat peduli kepada anak-anak-Nya melalui panggilan dan talenta yang dipercayakan.
So, untuk rekan-rekan muda, yuk join diskusi SABDA Youth setiap selasa, pkl. 19.00 WIB, secara live di Instagram SABDA Resources. Bisa juga lho rekan-rekan menjadi guest dalam diskusi SABDA Youth selanjutnya. Silakan mengontak kami di no. WA 0821-3313-3315 atau kirim DM ke admin Instagramnya ya. Jika ingin melihat semua arsip SABDA Youth, silakan kunjungi situs SABDA Live. Sampai jumpa di Instagram Live SABDA Youth selanjutnya!
Hai Sahabat SABDA! Kali ini, saya akan menceritakan tentang seminar New Strategy for Youth pada 13 Januari 2025. Melalui seminar ini, banyak hal yang bisa kita pelajari untuk menjangkau generasi muda saat ini. Bersyukur melalui seminar ini, saya dipercaya untuk menjadi salah satu pembicara bersama Ibu Evie, Roma, Aldo, Elan, Aurel, Reza, Nehe, Melisa, Tian, dan Yoes. Yuk, baca blog ini sampai selesai ya untuk tahu keseruannya.
Ada pelajaran penting yang saya dapatkan dari seminar ini, yaitu bagaimana orang tua dan gereja harus melayani anak muda dengan serius. Perkembangan teknologi bisa menjadi peluang besar bagi gereja untuk menarik anak muda. Dengan begitu, anak muda tidak lagi merasa bahwa gereja sudah tidak relevan lagi atau "kuno".
Dalam seminar ini, saya sangat setuju bahwa pelayanan untuk anak muda sangat urgen untuk dikerjakan. Mengapa? Karena saat ini gereja mulai kehilangan generasi muda. Melayani anak muda bukan sekadar rutinitas, tetapi harus memiliki hati dan motivasi yang selaras dengan kebenaran firman Tuhan. Alkitab memberi fondasi untuk melayani anak muda karena ini merupakan perintah/amanat dari Tuhan. Dalam Alkitab, banyak cerita tentang tokoh-tokoh muda yang masih dipakai Tuhan untuk pekerjaan-Nya.
Seminar ini juga memberi kesempatan bagi kaum muda untuk menyampaikan harapan dan point of view anak muda tentang pelayanan di gereja. Salah satunya adalah ketika melayani anak muda tidak bisa menggunakan cara yang jadul, harus ada “new strategy”. Karena itu, SABDA sangat concern untuk mengajak semua peserta memiliki strategi baru dalam melayani anak muda.
Strategi baru SABDA untuk menjangkau anak muda bisa dilakukan dengan empat hal ini, yaitu audio visual, multimedia dan media sosial, AI, dan Sharing/Conversational. Empat strategi ini diterapkan dalam program baru yang akan SABDA lakukan untuk anak muda, yaitu SABDA Youth Learning Center. Singkatnya, SABDA Youth Learning Center merupakan pengembangan dari kelas MLC yang sudah ada. Program ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan anak muda dengan pengajaran Kristen, pendalaman Alkitab, dan topik-topik teologi yang relevan.
Untuk menjangkau anak muda, SABDA tidak bisa bergerak sendiri. Kami perlu dukungan dari Sahabat SABDA. Mari kita bergerak bersama untuk menjangkau anak muda dan membimbing mereka untuk cinta Alkitab dan mengenal Kristus lebih dalam. Sekian cerita dari saya, kiranya Sahabat SABDA mendapat berkat melalui blog ini. God Bless!
Halo Sahabat SABDA. Senang sekali dapat berbagi cerita tentang pelayanan SABDA lagi. Saya bersyukur karena awal tahun ini, SABDA kembali berkesempatan untuk memberi pelatihan AI di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Wilayah I Bogor. Pelatihan ini berlangsung pada Selasa, 14 Januari 2025, pkl. 09.00 - 12.00 WIB, melalui Zoom. Sebelumnya, SABDA sudah pernah memberi pelatihan di GSJA tentang Penginjilan kepada Suku Digital (PkSD).
Acara dimulai tepat pkl. 09.00 WIB. Setelah doa pembukaan, tim SABDA langsung menyampaikan pelatihan. Beberapa staf SABDA menjadi narasumber untuk menyampaikan materi terkait AI untuk pelayanan. Diawali oleh Bu Evie yang menyampaikan Biblical Foundation untuk AI. Disusul saya menyampaikan materi F.O.K.U.S. (cara berbicara dengan AI), Bapak Yudo menyampaikan materi AI Squared (Metode AI untuk ber-PA), dan Sdr. Nehemia beserta Sdr. Aldo menyampaikan materi tentang Alkitab GPT, BaDeNo AI, dan AI Media.
Ada beberapa hal yang SABDA tekankan dalam pelatihan ini. Salah satunya dan yang paling penting adalah bagaimana hamba Tuhan (yang mendapatkan pelatihan) harus memakai teknologi AI untuk Tuhan dan pelayanan. Sebab, Tuhan yang berhak memakai setiap teknologi yang tercanggih untuk kemuliaan-Nya. Saya bersyukur karena melalui pelatihan ini, peserta belajar sekaligus berlatih melakukan conversational dengan AI dengan prompt yang memakai formula F.O.K.U.S.. Meskipun nuansanya berbeda dengan pelatihan on site, tetapi antusiasme peserta tetap terasa ketika praktik bersama dan membagikan hasilnya di live chat.
Pelajaran yang saya dapat dari pelatihan ini pastinya berkaitan dengan AI. Saat ini, AI memang sangat canggih. Beberapa alat yang populer sudah menambah dan meng-upgrade beberapa fiturnya. Jadi, saya dan Sahabat SABDA perlu nih untuk terus belajar agar dapat mengikuti perkembangan teknologi AI dan memanfaatkannya dengan bijaksana untuk memajukan pelayanan. Kiranya apa yang sudah SABDA berikan kepada GSJA Bogor dapat diterapkan dalam pelayanan mereka.
Oh ya, jika Sahabat SABDA rindu mendapatkan pelatihan dari SABDA, silakan menghubungi kami di 0881-2979-100. Atau, jika Anda ingin belajar secara mandiri, silakan berkunjung ke situs SABDA AI. Salam AI-4-GOD!
Halo Sahabat SABDA! Saya akan bercerita tentang Pendalaman Alkitab (PA) yang dilakukan di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) lagi nih! Awal tahun 2025 ini, kami dengan penuh semangat baru, terus menggali firman Tuhan secara lebih mendalam. Kami memulai pelayanan kami dengan PA dari kitab Kejadian pasal 1 hingga 12a. Dengan menggunakan Metode S.A.B.D.A., kami diajak untuk tidak hanya membaca, tetapi juga merenungkan, menggali, dan membagikan pelajaran yang Tuhan taruh dalam hati kami. Melalui blog ini, saya akan menceritakan secara singkat pengalaman saya dalam melakukan PA ini ya. Baca sampai akhir ya!
PA kitab Kejadian ini kami lakukan selama 12 hari, dengan membahas satu pasal setiap hari. Salah satu alat yang sangat membantu adalah penggunaan teknologi, seperti aplikasi Alkitab digital dan AI. Kombinasi alat ini memperkaya pemahaman kami tentang konteks sejarah, makna kata, dan pesan yang relevan bagi kehidupan modern. Ketika mempelajari Kejadian 1, kami melihat keindahan Allah sebagai Pencipta. Diskusi kami berpusat pada bagaimana Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya melalui penciptaan dunia yang teratur dan baik. Kami juga membahas peran manusia sebagai gambar Allah yang diberi tanggung jawab untuk memelihara dunia. Hal ini memberi kami perspektif baru tentang pentingnya menjaga ciptaan di tengah tantangan dunia saat ini.
Setiap pasal membawa pelajaran yang mendalam tentang Tuhan, manusia, dan dunia:
- Tentang Tuhan: Kami belajar tentang karakter Allah yang kreatif, penuh kasih, dan berdaulat. Contohnya, dalam Kejadian 6, kami melihat kesedihan Allah terhadap dosa manusia, tetapi juga anugerah-Nya yang besar melalui Nuh.
- Tentang Manusia: Kami diingatkan akan kelemahan manusia yang cenderung memberontak, seperti yang terlihat dalam kisah Menara Babel (Kejadian 11), tetapi juga potensi besar manusia untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
- Tentang Dunia: Dunia yang Tuhan ciptakan dengan baik telah dirusak oleh dosa, tetapi ada harapan pemulihan yang dijanjikan Tuhan melalui keturunan Abraham (Kejadian 12).
Pada setiap diskusi, kami mengakhirinya dengan pertanyaan, “Bagaimana firman Tuhan tersebut berbicara untuk hidup kami pada 2025?” Dari Kejadian 1, kami diingatkan untuk menjalani hidup dengan rasa syukur sebagai penjaga ciptaan Tuhan. Dari Kejadian 12, kami terinspirasi untuk melangkah dalam iman seperti Abraham, yang meninggalkan zona nyamannya demi panggilan Tuhan. Dari pelajaran yang kami dapatkan, kami juga membagikan aplikasi pribadi yang akan kami terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:
- “Saya akan lebih bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di sekitar saya.”
- “Saya akan melatih iman saya untuk taat seperti Abraham, khususnya dalam mengambil keputusan besar tahun ini.”
- “Saya akan lebih menghargai karya Tuhan dalam hidup saya, termasuk hal-hal kecil yang sering saya abaikan.”
- Dll..
Kami juga mengakhiri setiap sesi dengan doa, menyerahkan hidup kami kepada Tuhan, dan memohon agar firman Tuhan terus hidup dalam hati kami. Salah satu pokok doa utama kami adalah agar Tuhan memberikan hikmat dan keberanian untuk hidup sesuai dengan panggilan-Nya pada 2025 ini.
PA dengan kitab Kejadian ini memberikan kami fondasi yang kuat untuk memulai tahun 2025. Melalui setiap pasal, kami tidak hanya belajar tentang Tuhan, manusia, dan dunia, tetapi juga diajak untuk merespons firman-Nya secara nyata. Dengan bantuan teknologi dan semangat kebersamaan, kami merasakan betapa hidup dan relevannya firman Tuhan bagi setiap aspek kehidupan kami. Kami berharap pengalaman ini tidak hanya menjadi berkat bagi kami, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk menggali firman Tuhan lebih dalam. Sebab, seperti yang kami pelajari, firman Tuhan itu hidup, berkuasa, dan mampu mengubah hidup kita setiap hari.
Kiranya melalui sedikit cerita saya ini, Sahabat SABDA juga rindu menggali kitab Kejadian lebih dalam. PA ini bisa dilakukan secara pribadi maupun berkelompok. Selamat mencoba dan selamat menjalani kehidupan pada 2025 ini bersama dengan Tuhan.
Halo, Sahabat SABDA! Pada Senin, 6 Januari 2025, saya mengikuti acara#AITalksberjudul AI dan 2025 yang diadakan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Banyak pelajaran berharga yang saya dapat dari acara ini. Baca blognya sampai akhir ya karena saya juga rindu Anda mendapatkan pelajaran yang dapat diadaptasi untuk pelayanan yang sedang dikerjakan. Selamat membaca!
Pernahkah Anda membayangkan teknologi membantu kita menyebarkan Injil dengan lebih efektif? Atau, Alkitab dapat diakses secara lebih personal? Inilah yang menjadi visi dari seminar #AITalks kali ini. Acara ini membawa kita dalam perjalanan memahami bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi pelayanan gereja, lembaga, dan yayasan Kristen lainnya jika dimanfaatkan secara bijaksana.
Seminar #AITalks -- AI dan 2025 ini dimulai dengan pemaparan mengenai perkembangan pesat AI dan bagaimana YLSA telah memanfaatkan teknologi ini untuk pelayanan. Berbagai inovasi, seperti Alkitab GPT, AI Academy, dan aplikasi berbasis AI lainnya, menjadi bukti nyata bagaimana teknologi ini telah menjadi bagian integral dari pelayanan YLSA, yang tentunya akan semakin berkembang. AI telah mengubah dunia dengan sangat cepat. Sebagai orang percaya, kita tidak boleh tertinggal. Acara ini menginspirasi kita untuk berpikir lebih kreatif tentang pemanfaatan AI dalam pelayanan. Apakah Anda siap menjadi bagian dari generasi yang memanfaatkan teknologi demi memajukan Kerajaan Allah? Bergabunglah bersama kami dan jadilah pelopor dalam penggunaan AI untuk pelayanan.
Materi dalam seminar ini membuka mata saya akan potensi besar AI dalam pelayanan. Acara ini juga mengingatkan saya tentang pentingnya kolaborasi untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal. Meskipun perjalanan belajar AI masih panjang, saya yakin bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mencapai hal-hal luar biasa. Mari kita bersama-sama menjadi pelopor dalam memanfaatkan teknologi untuk memajukan Kerajaan Allah. Oh ya, jika Sahabat SABDA belum sempat mengikuti acara ini, silakan simak siaran tundanya di situs AI. Mari kita gunakan teknologi AI untuk memuliakan nama Tuhan!
Tim MLC, yang mengatur setiap kelas di SABDA, sudah menjadwalkan akan ada kelas Yesus Anak Allah (YAA) untuk memperlengkapi Sahabat SABDA pada masa Natal. Namun, setelah dicek, modul YAA tidak hanya berisi tentang pribadi Yesus yang adalah Anak Allah, sehingga diputuskan diubah menjadi modul Siapakah YesusKristus (SYK). Modul SYK terdiri dari 5 pelajaran, yaitu "Yesus Adalah Anak Allah", "Yesus Adalah Penggenapan Nubuat Perjanjian Lama", "Yesus Adalah Manusia Sejati", "Yesus Adalah Allah dan Tuhan", dan "Yesus Adalah Firman Allah". Sahabat SABDA bisa ikut mempelajari modulnya secara mandiri melalui situs PESTA.
Kelas SYK disambut antusias oleh Sahabat SABDA. Namun sayangnya, ada beberapa peserta yang izin tidak bisa bergabung karena kesibukan persiapan pelayanan Natal. Sebanyak 68 peserta mengikuti salah satu kelas doktrin Kristologi dari SABDA ini, dan dibagi menjadi 3 kelas. Saya terlibat sebagai admin untuk satu-satunya kelas malam di kelas SYK ini. Kelas ini diawali dengan pemaparan materi SYK yang disampaikan oleh Ibu Yulia melalui Zoom pada Rabu, 4 Desember 2024, dalam 2 kali sesi, yaitu pagi dan malam, dan tidak hanya diikuti oleh peserta SYK, tetapi Sahabat SABDA yang tidak mendaftar kelas. Di akhir acara, juga ada breakout rooms kelas masing-masing. Dalam breakout rooms, selain berkenalan, peserta juga menyampaikan pertanyaan terkait Yesus Kristus, dan pertanyaannya lainnya yang cukup beragam, di antaranya terkait masa kanak-kanak Yesus, cara menjelaskan tentang Yesus kepada orang yang berbeda iman dan anak-anak, dst..
Salah satu momen yang ditunggu peserta dalam kelas diskusi modul adalah adanya Office Hour via Zoom atau diskusi langsung. Biasanya Office Hour dilaksanakan pada Jumat, tetapi karena bertepatan dengan Rapat Kerja/RaKer YLSA, maka diadakan pada Senin, 9 Desember 2024. Dalam acara ini, peserta saling memberikan pertanyaan dan menanggapi seputar materi dalam modul SYK maupun melanjutkan diskusi yang sudah dilakukan dalam WAG kelas masing-masing. Selain itu, beberapa pertanyaan yang diajukan peserta dalam breakoutrooms saat Pembukaan Kelas/pemaparan materi SYK juga dibahas sehingga peserta semakin memahami topik ini. Simak rekamannya melalui YouTube SABDA Alkitab.
Sebagai admin kelas malam, saya tidak mengalami kendala karena sebagian besar peserta yang ikut adalah peserta lama yang sudah memahami aturan kelas. Namun, yang menjadi PR admin dan moderator adalah meluruskan peserta yang masih menjawab dengan copy paste dari artikel atau AI. Namun, setelah diingatkan beberapa kali, peserta semakin bisa mengolah jawaban AI dengan bahasa sendiri. Diskusi di kelas SYK 3 (malam) cukup ramai dari awal kelas dibuka pukul 15.00 WIB sampai akhir diskusi, pkl. 23.00 WIB, bahkan sering melebihi waktu saking serunya diskusi mereka. Di kelas ini, semua peserta juga mengerjakan tugas tertulis sebanyak 25 soal titik-titik/jawaban singkat. Namun, sangat disayangkan, beberapa peserta tidak bisa lulus kelas ini karena nilai tugas tertulis kurang dari nilai minimal 60. Harapan saya, di kelas selanjutnya peserta bisa lebih teliti dalam membaca soal dan melihat kembali modulnya karena sebenarnya semua jawaban sudah ada di modul SYK. Di penghujung kelas, diadakan live Zoom evaluasi. Peserta menyampaikan satu fakta baru yang mereka dapatkan tentang Yesus dari mengikuti kelas SYK ini, juga menyimak evaluasi yang disampaikan moderator kelas di breakout rooms kelas masing-masing dan evaluasi keseluruhan dalam main room. Rata-rata peserta sangat terberkati dengan kelas ini, semakin mengenal pribadi Yesus, mengucap syukur atas kehadiran-Nya di dunia, dan dapat menghayati makna Natal yang sejati dengan lebih baik. Hal itu mereka sampaikan dalam sharing berkat, yang juga dapat Sahabat SABDA simak melalui situs PESTA.
Saya pribadi juga diberkati dari modul yang ada dan diskusi para peserta. Walaupun sudah pernah membaca modulnya dan mengikuti diskusi terkait materi ini di kelas MLC sebelumnya, tetapi ada insight baru yang saya dapatkan dan beberapa hal yang kembali diingatkan dan disegarkan melalui kelas ini. Saya juga bisa menyambut Natal dengan lebih sukacita dengan semangat kesederhanaan Natal seperti Natal pertama di Betlehem. Sahabat SABDA juga bisa menyimak info lain terkait kelas SYK melalui situs SABDA Live dan yuk, bergabung dan belajar bersama di kelas-kelas diskusi selanjutnya. Simak situs SABDA Info supaya nggak ketinggalan jadwalnya. Sampai jumpa.
Oleh: Aurel
Shalom, Sahabat SABDA! Apa kabar? Perkenalkan, nama saya Ni Putu Aurelia Putri Wiguna, biasa dipanggil Aurel. Nama yang cukup unik untuk seseorang yang lahir dan besar di Pulau Jawa. Setelah lulus dari Telkom University Bandung, saya diberi kesempatan untuk melayani di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), tepatnya di tim SABDA Labs. Meskipun belum genap satu minggu, banyak pengalaman baru yang saya dapatkan di sini.
Pada hari pertama, saya dikejutkan dengan kegiatan persekutuan pagi. Kami saling berbagi pengalaman selama libur Natal dan Tahun Baru. Saya belajar banyak dari cerita-cerita yang teman-teman bagikan. Sebelum bergabung di YLSA, khususnya saat kuliah, saya hanya mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan desain grafis, seperti membuat logo, ilustrasi, hingga rebranding suatu produk. Namun, di sini, saya mendapat tugas baru, yaitu belajar menjadi admin di tim SABDA Labs. Bagi saya, ini adalah pengalaman besar, karena saya sama sekali tidak tahu seperti apa tugas seorang admin. Banyak ketakutan yang muncul saat itu, terutama karena saya sedikit pemalu untuk berinteraksi. Meski begitu, saya memutuskan untuk terus belajar. Setelah mencoba beberapa hari, ternyata tidak seburuk yang saya bayangkan. Memang ada banyak tugas yang harus dikerjakan, tetapi saya selalu bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.
Dalam proses belajar menjadi admin di tim SABDA Labs, saya dibantu oleh Mbak There. Hal baru lainnya yang saya dapatkan selama beberapa hari melayani di YLSA adalah bahwa saya semakin diingatkan untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Sebelum bekerja di sini, saya sering mengutamakan kebutuhan kedagingan dibandingkan kebutuhan rohani. Sekarang, saya berusaha untuk mengubah prioritas itu.
Saya sangat bersyukur atas segala kesempatan yang Tuhan berikan selama beberapa hari ini di YLSA. Semoga pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan ini bisa semakin membekali kehidupan saya dan juga bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca blog ini. God bless you!
Halo teman-teman, jumpa lagi dengan tulisan saya di Blog SABDA ini. Kali ini, saya akan membagikan terkait Growing Together November - Desember 2024. Growing Together kali ini spesial karena diskusi dilakukan selama 6 minggu. Wow! Selain karena durasi diskusi, format diskusinya juga sedikit berbeda, seperti apa? Yuk lanjut membaca ya.
Dalam Growing Together, saya tidak hanya terlibat sebagai fasilitator, tetapi juga terlibat dalam persiapannya. Ketika menentukan topik diskusi November - Desember, tim Growing Together membuat beberapa usulan topik, salah satunya adalah mendiskusikan buku Janji -- Makna Natal yang Sejati karya Michael Ross-Watson. Melalui beberapa pertimbangan, salah satunya adalah karena waktu diskusinya menjelang Natal, maka diputuskan bahwa Growing Together (GT) November - Desember akan mendiskusikan buku Janji -- Makna Natal yang Sejati. Harapannya, peserta dan fasilitator dapat sama-sama mempersiapkan Natal.
Diskusi GT kali ini cukup unik, selain menggunakan buku sebagai referensi utama, diskusi ini dilakukan cukup lama, yaitu 6 minggu, biasanya diskusi GT dilakukan selama 4 minggu. Format diskusinya juga sedikit berbeda, yaitu setiap hari akan membaca 1 renungan dan fasilitator akan mengirimkan pertanyaan refleksi yang kemudian dijawab oleh peserta dan didiskusikan dalam grup. Diskusi berakhir pada 20 Desember 2024 dan ditutup dengan Natal bersama peserta Growing Together via Zoom.
Saya sangat terberkati ketika menjadi fasilitator dalam diskusi ini. Saya semakin mengerti bahwa banyak "janji-janji" Tuhan yang terjadi dalam hidup saya. Buku yang terdiri dari 28 renungan ini meneguhkan setiap peserta juga dan dapat mengevaluasi kehidupan kita dalam Tuhan.
Bagi Sahabat SABDA yang ingin menyimak arsip GT November - Desember, silakan diakses di situs Murid21. Buku Janji - Makna Natal yang Sejati ini dapat diakses di situs Natal, Google Play Book, situs GUBUK.
Sampai jumpa dalam tulisan saya selanjutnya. Yuk gabung dalam Growing Together, hubungi kami di: 0821-3313-3315.
Bersyukur atas pertolongan Tuhan, SABDA dapat terus melayani di dunia digital. Selama lebih dari sepuluh tahun, dua komputer server kami telah beroperasi, melayani, dan menjangkau banyak orang di seluruh dunia. Kami memuji Tuhan karena komputer server ini telah bekerja dengan sangat baik, tanpa lelah, dan menyediakan bahan-bahan Alkitab dan Kekristenan bagi siapa pun yang membutuhkan.
Namun, dalam kurun waktu tersebut, server kami juga beberapa kali mengalami masalah (down) sehingga memerlukan penanganan cepat agar bisa kembali berfungsi (up). Terlebih lagi, dalam satu tahun terakhir, server sering menghadapi tantangan, salah satunya karena banyaknya request dari beberapa bot AI. Di satu sisi, kami bersyukur situs-situs SABDA dikunjungi sehingga AI dapat belajar dari konten-konten yang ada. Namun, di sisi lain, hal ini menuntut kami untuk meningkatkan performa server agar dapat melayani, baik manusia maupun bot AI, dengan optimal.
Puji Tuhan! Pada akhir November 2024, kami memutuskan untuk mencari komputer server baru. Saat ini, kami sedang memilih spesifikasi yang sesuai untuk mendistribusikan bahan-bahan SABDA yang sangat melimpah. Lebih dari itu, kami juga ingin memastikan bahwa teknologi pendukungnya memadai untuk mengakomodasi perkembangan teknologi pada masa depan. Dalam proses ini, kami berkonsultasi dengan sahabat-sahabat kami, Kalpin dan Yochan, untuk memastikan semua kebutuhan server dapat terpenuhi.
Perpindahan ke server baru ini bukan hanya soal hardware. Ada banyak aspek yang perlu ditingkatkan, seperti sistem operasi, library, bahasa pemrograman, database, dan tim yang mengerjakannya. Selain itu, situs-situs SABDA juga perlu di-upgrade agar kompatibel dengan server baru. Saat ini, kami tengah memastikan bahwa semua layanan dapat berjalan lancar di server baru sebelum dirilis ke fase produksi.
Kami sangat membutuhkan pertolongan Tuhan untuk menyelesaikan semua ini. Namun, dengan penuh iman, kami percaya Tuhan menyertai kami. Seperti firman Tuhan dalam Mazmur 40:11, "Kasih setia-Mu dan kebenaran-Mu selalu menjagaku." Kami yakin Tuhan akan memakai server baru ini sebagai alat untuk menyebarkan Kabar Baik ke seluruh bangsa. Tuhan mempersiapkan semuanya ini untuk generasi sekarang dan mendatang agar mereka semakin mengenal dan mengasihi-Nya. Terpujilah Tuhan!
Seiring berjalannya waktu, perayaan Natal kadang semakin jauh dari makna Natal yang sejati. Pohon Natal, Santa Claus, dan hadiah-hadiah yang menarik menjadi sorotan utama, sementara kisah kelahiran Kristus terkadang terlupakan dalam gemerlapnya komersialisasi Natal. Namun, ketika saya mengikuti acara #AITalks: AI dan Galeri Natal, saya diingatkan akan hal yang lebih penting — bagaimana kita merayakan Natal dengan cara yang lebih bermakna dan tetap setia pada Kristus sebagai pusat perayaan ini.
Salah satu pesan yang saya tangkap dengan jelas dari narasumber adalah betapa pentingnya menjaga makna Natal yang sejati dalam dunia yang semakin sibuk dengan segala bentuk konsumerisme. Dunia mungkin lebih bersemangat merayakan Natal dalam konteks komersial, tetapi sebagai umat percaya, kita memiliki kesempatan untuk mengembalikan esensi Natal itu kepada Kristus. Dan yang menarik, kita dapat melakukannya dengan cara yang sangat kreatif, yaitu dengan memanfaatkan teknologi digital/AI.
Saya terinspirasi dengan peran teknologi AI dalam membuat perayaan Natal menjadi lebih kreatif, segar, dan menarik. Dalam acara ini, saya melihat berbagai sumber digital yang sangat berguna untuk mendukung pelayanan Natal, seperti FreeBibleImages.org, Crossway.org, dan Situs Natal SABDA yang menyediakan berbagai bahan berkualitas berupa ilustrasi, renungan Natal, dll. yang dapat digunakan oleh gereja dan individu untuk menggali makna Natal lebih dalam.
Namun, yang paling menarik bagi saya adalah penggunaan AI dalam menciptakan bahan Natal. Dalam acara ini, kami diberi kesempatan untuk melihat bagaimana alat, seperti ChatGPT, DALL-E, dan Suno AI bisa digunakan untuk menghasilkan gambar, video, bahkan lagu-lagu bertema Natal. Wah, pasti akan seru ya kalau kita mengubah cerita kelahiran Yesus ke dalam gaya animasi Lego atau Disney yang nantinya dapat menarik perhatian anak-anak di gereja. Bahkan, saya pun merasa terdorong untuk mencoba membuat bahan-bahan Natal sendiri, seperti renungan dan aktivitas anak-anak, menggunakan alat AI ini.
Apa yang membuat acara ini semakin berkesan adalah semangat kolaborasi yang ditunjukkan oleh para peserta. Melalui grup WhatsApp AI-4-GOD!, saya belajar banyak dari ide-ide kreatif yang dibagikan oleh rekan-rekan sepelayanan. Di sana, kami tidak hanya belajar cara menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana memperkaya pelayanan Natal dengan berbagi dan bekerja sama. Saya semakin yakin bahwa dalam dunia yang terus berkembang, kita sebagai gereja juga harus terus berinovasi agar pesan Kristus tetap hidup dan relevan bagi setiap generasi.
Salah satu hal yang membuat saya terharu adalah kesadaran bahwa teknologi bukanlah penghalang untuk menjaga integritas dan nilai-nilai alkitabiah. Dalam acara ini, kami diajarkan untuk menggunakan teknologi secara bijak dan kreatif, dengan tetap berpegang pada pesan Natal yang sejati. Ini mengingatkan saya bahwa Natal bukan hanya soal perayaan, tetapi tentang bagaimana kita berbagi kabar baik kelahiran Kristus dengan cara yang sesuai dengan zaman tanpa melupakan inti dari perayaan tersebut.
Mengikuti #AITalks: AI dan Galeri Natal benar-benar memberi saya banyak wawasan baru tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkaya perayaan Natal kita. Saya semakin yakin bahwa dengan kreativitas dan inovasi, kita bisa merayakan Natal dengan cara yang lebih relevan dan bermakna, tanpa mengesampingkan inti dari pesan Kristus yang lahir bagi kita.
Mari pelajari lebih banyak tentang bagaimana teknologi, khususnya AI, dapat digunakan untuk mendukung perayaan Natal melalui video #AITalks: AI dan Galeri Natal di YouTube. Kiranya kita semakin diperlengkapi untuk membawa pesan Natal yang sejati kepada lebih banyak hati pada zaman yang terus berkembang ini.
Selamat merayakan Natal dengan penuh sukacita dan bermakna. Pakailah teknologi AI sebagai alat untuk semakin bertumbuh dalam iman!
Menjadi pengalaman yang berharga bagi saya ketika menyimak seminar #AITalks berjudul AI dan Pemuridan yang diselenggarakan oleh SABDA. Melalui panelis Bu Yulia dan Pak Max, saya belajar banyak hal tentang pemuridan yang alkitabiah dan AI. Saya ceritakan saja ya melalui tulisan di bawah ini. Baca sampai selesai ya!
Pemuridan, yang berakar dalam Alkitab, adalah proses pertumbuhan rohani yang berkelanjutan, seperti halnya pertumbuhan fisik. Dari tradisi Yahudi sampai ajaran Yesus, pemuridan selalu melibatkan komunitas dan keluarga sebagai pusatnya. Namun, pada era digital ini, media sosial dan internet, termasuk TikTok, menjadi "murid" baru yang berpengaruh besar, terutama bagi generasi muda.
Teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan firman Tuhan, membimbing, dan mendukung komunitas dalam mengejar kedewasaan rohani TELIOS. Bagaimana gereja dapat memanfaatkan AI dengan bijaksana untuk pemuridan? Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa AI hanyalah alat. Seperti halnya alat lain dalam sejarah, bagaimana kita menggunakannya itulah yang akan menentukan dampaknya bagi pertumbuhan rohani jemaat. Pemuridan bukan hanya tentang ajaran, tetapi tentang transformasi hidup, dan AI bisa menjadi mitra dalam perjalanan ini, asalkan kita tetap menjadikan Kristus sebagai pusatnya.
Pemuridan pada zaman ini menuntut gereja untuk siap beradaptasi, terus belajar, dan mencari cara dalam memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk mendukung pelayanan. Sebagai umat percaya, kita diajak untuk menggunakan setiap kesempatan dengan bijaksana, termasuk memanfaatkan teknologi AI, untuk membawa orang lain kepada Kristus dan membimbing mereka menuju kedewasaan penuh di dalam-Nya.
Saya terkesan dengan pentingnya kata TELIOS, yang berarti sempurna, lengkap, matang, atau dewasa. Menjadi murid bukan hanya tentang pertumbuhan awal, tetapi juga perjalanan menuju kedewasaan penuh sehingga buah dari hidup kita bisa dinikmati oleh generasi berikutnya. Saya sangat bersyukur menyimak materi dalam seminar ini karena menjadi semakin memahami bahwa pemuridan adalah proses intensional yang melibatkan transformasi, bukan sekadar informasi.
Pemuridan adalah tentang menjadikan orang-orang semakin serupa dengan Kristus, dan teknologi AI dapat sebagai alat bantu untuk mendampingi perjalanan tersebut. Mari kita terus bertumbuh dalam Tuhan untuk memuliakan nama-Nya.
Ingin tahu lebih dalam tentang bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan pemuridan? Tonton pembahasan lengkapnya melalui arsip seminar #AITalks:AI dan Pemuridan via YouTube SABDA Alkitab. Kiranya mendapatkan banyak berkat.
"Teknologi" adalah satu kata yang tidak asing bagi kita, bagi saya, apalagi bagi youth karena youth hidup berdampingan dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, khususnya teknologi komunikasi, informasi, dan media. Namun, apakah teknologi hanya digunakan untuk mendukung hidup pribadi? Dalam acara SABDA Youth sepanjang September 2024, "teknologi" menjadi tema diskusi kami. Diawali dengan topik Technology and Me, Technology and My Church, Technology and My Family, sampai Technology and Bible. Oh ya, SABDA Youth ini dilakukan secara live di Instagram @sabdaresources setiap Selasa, pkl. 19.00 WIB.
Oke, saya mulai dengan berbagi tentang diskusi SABDA Youth minggu pertama bertopik Technology and Me. Topik ini menekankan arti teknologi bagi diri kita dan mendiskusikan penggunaan teknologi, khususnya gadget, bagi pertumbuhan iman/kerohanian. Selain itu, membahas arti teknologi dalam Alkitab. Wah, memangnya kata "teknologi" ditulis dalam Alkitab ya? Penasaran 'kan? Simak aja yuk rekamannya di situs SABDA.info dan dapatkan berkatnya.
Minggu kedua membahas topik Technology and My Church. Para guest mendiskusikan seberapa besar gereja sudah menggunakan teknologi (ramah teknologi) dan merasakan dampaknya bagi kemajuan pelayanan. Untuk minggu ketiga, dengan topik Technology and My Family, guest dan pemirsa berbagi tentang penggunaan teknologi dalam keluarga masing-masing dan bagaimana membangun keluarga yang cerdas digital. Untuk topik terakhir, yang tidak kalah pentingnya bagi orang percaya, adalah Technology and Bible. Kita mendiskusikan tentang sejarah perkembangan penyebaran Alkitab yang didukung kemajuan teknologi dan penggunaan teknologi untuk mendukung studi Alkitab. Selain itu, diskusi diperkaya dengan sharing pribadi dari guest tentang penggunaan teknologi untuk pertumbuhan iman, dan pastinya teknologi yang berkembang saat ini, teknologi AI, untuk menolong pendalaman firman Tuhan.
Menariknya lagi, keempat topik tersebut juga didiskusikan secara paralel di WAG Kelompok Growing Together (GT). Wah, saya yang juga mengikuti WAG GT menjadi semakin diperdalam pemahamannya terkait topik-topik tersebut. Berkatnya dobel donk! Saya diingatkan kembali akan tanggung jawab untuk mempelajari teknologi yang ada saat ini guna mendukung pelayanan, memajukan gereja, dan memperkuat iman saya melalui penggalian Alkitab.
Sahabat SABDA yang ingin mendapatkan berkat yang sama bisa menyimak arsip rekamannya di situs SABDA Live atau kunjungi Instagram @sabdaresources. Silakan memberikan komentar/berkat yang didapat. Oh ya, Sahabat SABDA juga bisa lho ikut sharing pengalaman pribadi terkait topik yang didiskusikan. Salam IT-4-GOD!
Oleh: Michael
Halo Sahabat SABDA! Senang sekali saya bisa menulis blog lagi. Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi pengalaman tentang pengembangan sebuah Custom ChatGPT bernama Family GPT. Ini masih prototype ya, Sahabat SABDA.
Pertama, kita akan pahami dahulu apa itu Family GPT. Nah, Family GPT adalah sebuah proyek Custom ChatGPT yang dirancang khusus untuk menjadi sarana pendalaman materi seputar keluarga Kristen yang memuat berbagai materi yang dihasilkan oleh tim 1, 2, dan 3 selama event #unHACK 2024. Bagi yang belum familiar, #unHACK adalah sebuah event gotong royong yang diadakan Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Untuk tahun ini, #unHACK 2024 bertema GOD'S FAMILY. Kami bergotong royong memperjuangkan keluarga Kristen Indonesia pada era digital/AI -- dengan membangun dan mengembangkan ekosistem bahan dan pembelajaran.
Tujuan utama dari Family GPT adalah menyediakan sumber daya kristiani yang dapat membantu keluarga-keluarga Kristen untuk hidup lebih dekat dengan Tuhan. Di dalamnya tersedia beragam materi, mulai dari panduan membangun hubungan keluarga yang harmonis, tip mendidik anak sesuai nilai-nilai Kristen, sampai refleksi firman Tuhan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dalam keluarga.
Tantangan yang saya hadapi dalam proses pengembangan Family GPT adalah masalah waktu yang sangat terbatas karena hanya berdurasi satu minggu. Saya harus memastikan Family GPT tidak sekadar berfungsi secara teknis, tetapi juga dapat membantu pengguna dalam mencari dan mendalami setiap materi yang ada di YLSA.
Ke depannya, saya berharap Family GPT tidak hanya menjadi sebuah Custom ChatGPT biasa, tetapi juga menjadi tools yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga-keluarga Kristen dan pelayanan Kristen bagi keluarga-keluarga di Indonesia. Saya percaya bahwa keluarga adalah fondasi penting dalam rencana Tuhan, dan melalui pengembangan Family GPT, kiranya setiap keluarga tetap teguh dalam iman, saling mendukung, dan berjalan bersama Tuhan dalam setiap aspek kehidupannya. Family GPT ini masih akan terus dikembangkan sehingga menjadi tools yang lebih powerful. Doakan terus pengembangannya ya, Sahabat SABDA.
Sekian cerita singkat saya terkait pengembangan prototype Family GPT. Mari membangun keluarga Kristen yang kuat dan penuh kasih! Salam AI4GOD!
Shalom Sahabat SABDA! Senang sekali bisa menyapa Sahabat SABDA melalui tulisan saya ini. Beberapa waktu lalu, saya mengikuti webinar AI-4-GOD! seri #AITalks bertajuk AI dan Conversational Prompting. Melalui webinar ini, saya belajar bagaimana AI dapat mengubah cara kita berkomunikasi dan menanggapi berbagai tantangan baru terkait interaksi digital. Bagi saya, topik ini sangat menarik dan bagus. Jadi, saya ingin membagikan apa yang saya dapat dari webinar ini kepada Sahabat SABDA semuanya.
Conversational Prompting merupakan salah satu cara/teknik bagaimana AI dapat memahami dan merespons permintaan/perintah (prompt) dari pengguna dengan cara yang lebih alami dan intuitif, yaitu dengan melakukan conversation atau berbicara secara langsung dengan AI menggunakan suara kita. Teknik ini semakin populer karena kemampuannya untuk menghadirkan interaksi yang lebih manusiawi dalam berbagai aplikasi semakin baik. Bahkan, AI juga dapat melakukan conversation dengan AI lain dan dimanfaatkan untuk berdiskusi dua arah oleh pengguna.
Salah satu pembicara juga menjelaskan bagaimana conversational prompting ini dapat membantu bekerja lebih efektif dalam komunikasi berbasis teks. Selain itu, ada juga pembahasan dari sisi pandangan etika dan tantangan etika yang muncul, seperti bahaya AI, pentingnya untuk menjaga keamanan data, kepercayaan pengguna dalam berinteraksi dengan AI, dll..
Bagi saya, mengikuti webinar ini adalah sebuah keuntungan besar karena saya bisa belajar dan disadarkan akan potensi AI untuk mempermudah bukan hanya kehidupan manusia, tetapi juga dalam pekerjaan, bahkan pelayanan. Melalui perkembangan teknologi, saya yakin AI akan menjadi partner penting dalam memudahkan kegiatan pekerjaan serta pelayanan kekristenan. Saya berharap segala teknologi yang ada di dunia ini dapat digunakan hanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Sekian sharing dari saya. God bless you dan salam AI-4-GOD!
Pada 24 Agustus 2024, SABDA berkesempatan untuk memberikan sharing terkait "AI-4-GOD!" di Persekutuan Pemuda GAIS Gideon Nayu Surakarta. Dalam kesempatan ini, SABDA tidak hanya memberikan teori, tetapi juga mengajak para peserta untuk hands on langsung menggunakan AI.
Kami bersyukur untuk antusiasme para pemuda gereja untuk belajar AI bersama. Kami berharap anak-anak muda dapat memanfaatkan teknologi, khususnya AI, untuk mengembangkan gereja di mana mereka melayani, dan gereja juga dapat bertransformasi serta menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
Berikut sharing dari Sdr. Nehemia (Staf SABDA Resources) yang mengikuti roadshow tersebut.
View this post on InstagramA post shared by Ylsa Sabda (@sabda_ylsa)
Kontak kami di:
WA: 0881-2979-100 | 0821-3313-3315
Email: ylsa@sabda.org
Situs: sabda.org | ylsa.org | ai.sabda.org
Oktober 2024 diperingati sebagai bulan ulang tahun SABDA ke-30. Tentunya, banyak acara yang dilakukan sebagai ucapan syukur kami. Salah satu acaranya adalah "Gotong Royong #unHACK 2024: GOD'S FAMILY". Apakah itu? Gotong royong untuk memperjuangkan keluarga Kristen Indonesia pada era digital/AI dengan cara membangun dan mengembangkan ekosistem bahan dan pembelajaran.
Harapannya, melalui gotong royong ini dapat mendukung keluarga-keluarga Kristen dengan bahan-bahan, seperti artikel, renungan, dan sumber bahan digital yang memberikan inspirasi bagi keluarga Kristen dalam menghadapi tantangan zaman berdasarkan firman Tuhan.
View this post on InstagramA post shared by Ylsa Sabda (@sabda_ylsa)
Bagi Sahabat SABDA yang tidak sempat menyimak acaranya, silakan kunjungi arsip #unHACK 2024 di:
- Situs Code4God= https://codeforgod.org/unhack/2024/
- Situs Family SABDA= https://family.sabda.org/home.php
Sahabat SABDA, SABDA Live Ministry Learning Center (MLC) kembali mengadakan #AITalks berjudul AI Academy pada Senin, 21 Oktober 2024, via Zoom. Diharapkan melalui seminar ini, orang percaya banyak belajar tentang bagaimana AI bisa dipakai dalam bidang-bidang pelayanan, khususnya untuk pembelajaran. Lebih dari 100 peserta menyimak materi yang disampaikan oleh Pak Max dan Bu Yulia sebagai panelis tetap dalam seminar seri #AITalks. Nah, Sahabat SABDA bisa mempelajari kembali materi lengkapnya di situs ai.sabda.org.
Bagi saya, materi AI Academy yang disampaikan sangat menarik, mulai dari tantangan/challenge untuk dapat menjalankan visi dan misi pada tahun-tahun berikutnya, pelaksanaannya dengan beragam konten learning, sampai hal-hal pendukung lainnya dari SABDA. Mengapa ini harus mulai dipikirkan? Karena cara belajar dan mengajar orang pada era AI ini harus berubah. Mau tidak mau, AI harus dimanfaatkan dalam pembelajaran agar proses pendidikan/pembelajaran untuk masa depan akan dapat dimaksimalkan.
Dalam #AITalks ini, saya juga kembali diingatkan terkait visi dan misi SABDA Academy, yaitu untuk lebih banyak mengajar pada waktu ke depannya sehingga AI-4-GOD! bisa terealisasi dengan lebih cepat. Pastinya, hal ini memerlukan atau berkaitan dengan new tools/methods, New Generations, transformasi dari digital ke AI, dan pergerakan ke arah masa depan. Ada banyak bahan dari SABDA, mulai dari bahan-bahan roadshow, #AITalks, AI EXPO, #unHACK, AI Bootcamp, sampai materi-materi seminar SABDA, yang dapat diadopsi sebagai bahan-bahan utama untuk pembelajaran.
SABDA rindu mewujudkan AI-4-GOD! untuk sebangsa. Hal ini akan bisa terwujud pada masa yang akan datang jika SABDA bisa bekerja sama dengan lebih banyak mitra, rekan sekerja, gereja, STT, sinode, dan banyak organisasi Kristen lainnya. Sahabat SABDA juga dapat mendukung pelayanan SABDA dalam doa agar semua hal yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan dapat menjawab tantangan-tantangan yang ada.
Sekian cerita singkat saya tentang seminar #AITalks berjudul AI Academy. Kiranya Sahabat SABDA yang membaca tulisan ini dapat terlibat dalam memperjuangkan AI-4-GOD! untuk sebangsa. Kiranya kita senantiasa memakai AI bagi kemuliaan Tuhan dan untuk mengajar sebangsa. Amin! Jika ada yang ingin mengikuti acara/event SABDA, silakan kontak kami di 0821-3313-3315 atau email di live@sabda.org ya. Sampai bertemu dalam blog saya berikutnya. Tuhan Yesus memberkati. Salam AI-4-GOD!
Teknologi baru akan membawa dunia masuk dalam era baru dan melahirkan generasi baru! Bagaimana gereja, yang adalah tubuh Kristus, menghadapi setiap lompatan teknologi agar dapat terus mempersiapkan generasi masa depan gereja/bangsa yang kokoh berdasarkan firman Tuhan? Mari kita belajar dari tokoh Daniel di Alkitab!
Oktober 2024, SABDA, melalui diskusi WAG Growing Together, mendiskusikan tentang “New Generations”. Melalui grup ini, peserta diajak untuk berdiskusi selama 1 bulan penuh terkait bagaimana Daniel dan teman-temannya, yang adalah "generasi baru" bangsa Israel, harus menghadapi dunia baru, teknologi baru, dan budaya baru yang jauh dari kebenaran firman Tuhan di Babel, dan relevansinya dengan sekarang. Yuk, simak sharing dari Sdr. Rei, salah satu fasilitator GT.
View this post on InstagramA post shared by Ylsa Sabda (@sabda_ylsa)
Arsip GT Oktober: https://murid21.org/komunitas/new_generations/
Kontak: 0821-3313-3315 (WA)
Follow media sosial @sabda_mlc dan @sabda_ylsa
Hai Sahabat SABDA di mana pun Anda berada. Akhirnya, saya menulis blog lagi! Kali ini, saya akan bercerita tentang informasi terbaru tentang aplikasi dari YLSA. Baca sampai akhir ya, Sahabat SABDA!
Pada September ini, saya mengerjakan aplikasi Traktat dan masih dalam tahap pengembangan. Aplikasi Traktat ini di-upload di Google Play Store. Ada 4 judul traktat di aplikasi ini: Tuhan Yesus Menyelamatkanmu, Hati yang Baru, Hatiku Rumah Kristus, dan Mati dalam Yesus Kristus yang merupakan traktat terbaru dari SABDA. Traktat ini tidak hanya tersedia dalam bentuk teks, tetapi juga dalam bentuk audio supaya Sahabat SABDA bisa mendengarkannya di mana saja. Oh ya, semua traktat ini dikemas secara menarik supaya mudah dimengerti, khususnya bagi anak-anak.
Keempat traktat ini bisa dipakai untuk anak-anak maupun orang dewasa, dan yang paling penting bisa digunakan untuk penginjilan. Namun, kami sangat menyarankan agar para pendidik, guru Sekolah Minggu, dan orang tua tetap mendampingi anak-anak ketika membacanya supaya pesan/makna traktat dapat tersampaikan dengan baik kepada mereka.
Tunggu apa lagi? Sahabat SABDA bisa segera menginstal aplikasi Traktat dari YLSA dan dapatkan semua traktatnya di Play Store. Mohon doanya ya agar aplikasi Traktat ini dapat terus dikembangkan. Kami berharap, melalui traktat ini, kita semakin diperlengkapi dalam melayani. Selamat mencoba! Jangan lupa bagikan info ini kepada rekan-rekan yang lainnya ya.
Sekian blog saya. Tuhan Yesus menyertai kita semua. Shalom.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK