Sekolah Alkitab Liburan (SAL) adalah waktu bagi anak layan kita untuk belajar dan menjalin persahabatan dengan anak yang lain. Program sekolah Alkitab ini biasanya dilaksanakan saat liburan sekolah. Biasanya sekitar bulan Juni atau Juli. Kurikulum Sekolah Alkitab Liburan merupakan bagian yang sangat penting dari struktur kelas-kelas dan program yang sedang dilaksanakan oleh gereja atau organisasi Kristen lainnya.
"... kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:8)
Hari Pentakosta adalah puncak dari rangkaian 50 hari masa acara/peringatan sekitar Paskah. Dimulai dari minggu sengsara Yesus yang berakhir pada hari perjamuan malam dan penyaliban Yesus, disusul dengan kematian Yesus, lalu kebangkitan-Nya yang dirayakan sebagai Paskah. Kemudian Yesus memberikan Amanat Agung
Tak dapat disangkal lagi bahwa pengajaran sekolah minggu sangat efektif. Kehidupan berjuta-juta orang telah berubah oleh karena mereka mengikuti sekolah minggu dan mendapat pelajaran firman Allah. Namun demikian, banyak juga pelajaran sekolah minggu yang tidak efektif. Apakah perbedaannya? Pelajaran-pelajaran yang efektif itu berkuasa, sedangkan yang lain itu tidak.
Kisah kenaikan Yesus Kristus umumnya tidak dilihat sebegitu penting sebagaimana kisah kematian dan kebangkitan-Nya. Hal itu tampak dari cara umat menyikapi peringatan kenaikan-Nya. Umumnya kelihatan sepi-sepi saja. Sebagian teolog memang melihat hari kenaikan tersebut tidak begitu penting. Bahkan ada yang meragukan dan menolak peristiwa tersebut dan menganggapnya sebagai karangan dan dongeng dari gereja mula-mula. Lalu, sebenarnya apa dasar kita menerima dan memercayai kenaikan-Nya tersebut? ... baca selengkapnya »
Lukas 24:13-35
Ketika membaca Injil Sinoptik setelah peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus -- yang kita peringati beberapa minggu lalu -- kita sering lupa bahwa betapa sukarnya murid-murid Yesus untuk mengaminkan atau memercayai apa yang sebenarnya mereka lihat dengan mata kepala sendiri. Peristiwa ajaib sekitar 2000 tahun lalu, tanda kubur yang kosong, belum cukup untuk meyakinkan mereka bahwa Yesus sudah bangkit. Bagi mereka, fakta atau kenyataan ini hanya menunjukkan bahwa Yesus sekarang memang tidak
Sebagai seorang jurnalis, saya bisa membayangkan percakapan dua orang murid yang menuju ke Emaus setelah kebangkitan Yesus seperti yang ditayangkan salah satu jaringan televisi besar. Yang menjadikan peristiwa ini tidak biasa adalah bahwa Yesus berperan sebagai orang yang bertanya (pewawancara).
Oleh: Yulia Oeniyati
"... Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini ...." (Markus 16:6)
Kalau Anda telah membaca keseluruhan Injil Markus, maka Anda akan merasakan bahwa seakan-akan kepentingan Markus menuliskan bukunya hanyalah untuk memaparkan fakta-fakta penting yang pembacanya harus ketahui. Karena itu, terlihat tidak ada usaha untuk menyampaikannya dengan cara yang menarik dan persuasif, apalagi bombastis, seperti layaknya para reporter zaman
Ia Menderita Seumur Hidup-Nya Di Dunia
Berkenaan dengan kenyataan bahwa Yesus mulai membicarakan penderitaan yang akan dialami-Nya menjelang akhir hidup-Nya, kita sering kali cenderung berpikir bahwa penderitaan-Nya di atas kayu salib merupakan penggenapan dari seluruh penderitaan-Nya. Padahal sesungguhnya, keseluruhan hidup-Nya adalah penderitaan. Ia harus mengambil rupa seorang hamba, padahal Ia adalah Allah semesta langit. Ia yang tidak berdosa, setiap hari harus berhubungan dengan manusia berdosa.