Artikel

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/pepak/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Membuat Anak Datang Ke Sekolah Minggu

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Setiap Guru Seharusnya Mencari Murid-Murid Baru

Ada beberapa sekolah minggu yang berjalan bertahun-tahun lamanya tanpa berusaha mencari murid-murid baru. Pemimpin-pemimpin sekolah minggu perlu melihat kebutuhan anak-anak sekitarnya akan Juru Selamat. Setiap hamba Allah diperintahkan untuk "pergi", mencari orang untuk Kristus.

Tentulah memerlukan usaha yang tetap untuk mengumpulkan anak-anak yang masih di luar sekolah minggu. Bagaimana kita dapat melakukannya? ... baca selengkapnya »

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Belajar dari Masa Kanak-Kanak Yesus

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Allah menciptakan kita supaya kita belajar dari pada-Nya sebagai seorang anak dan terus berusaha mengembangkan diri dengan terus belajar sebagai orang dewasa. Istilah hubungan pribadi, apabila diterapkan dalam hubungan kita dengan Allah, berarti bahwa seseorang telah menerima karya penyelamatan Yesus di atas kayu salib dan menjadi seorang Kristen. Sebenarnya, pada saat itu seseorang baru mulai mengenal Allah secara formal.

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Artikel: 
Belajar dari Masa Kanak-kanak Yesus
Judul Buku: 
Cara Mengajar Anak Anda Berdoa
Pengarang: 
Rick Osborne
Halaman: 
29 -- 40
Penerbit: 
Gospel Press

Bertumbuh dalam Anugerah

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Waktu Untuk Bertumbuh ... baca selengkapnya »

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Artikel: 
Bertumbuh Dalam Anugerah: Anak Usia Sekolah
Judul Buku: 
Kebutuhan Rohani Anak
Pengarang: 
Judith Allen Shelly
Halaman: 
44 -- 50
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup
Kota: 
Bandung

Roh Kudus dan Yesus

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Sesaat sesudah Yesus duduk bersama murid-murid-Nya pada perjamuan terakhir, Dia mengumumkan kepada mereka bahwa Dia akan pergi. Mereka sangat sedih karena mereka mulai menyaksikan bahwa kematian semakin mendekati-Nya. Dia berkata kepada mereka supaya tidak gelisah, melainkan percaya kepada-Nya dan kepada Allah. Kemudian Dia berkata, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat

Sesaat sesudah Yesus duduk bersama murid-murid-Nya pada perjamuan terakhir, Dia mengumumkan kepada mereka bahwa Dia akan pergi. Mereka sangat sedih karena mereka mulai menyaksikan bahwa kematian semakin mendekati-Nya. Dia berkata kepada mereka supaya tidak gelisah, melainkan percaya kepada-Nya dan kepada Allah. Kemudian Dia berkata, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu." (Yohanes 14:16)

Kemudian Dia mengatakan, "Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi." (Yohanes 16:7). Saat Yesus mengatakan hal ini untuk yang pertama kali, para murid tentunya merasa kesulitan untuk memahami hal ini, tetapi betapa luar biasanya pengalaman mereka saat Pentakosta. Mereka pun paham bahwa Yesus tidak membiarkan mereka bersedih. ... baca selengkapnya »

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Artikel: 
What Jesus Taught About the Holy Spirit
Judul Buku: 
What Jesus Taught
Pengarang: 
George Alder
Halaman: 
29 -- 32
Penerbit: 
Standard Publishing

Hidup Dalam Kekudusan

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Ada dua cara manusia hidup. Yang pertama adalah hidup menurut daging (Galatia 5:19-21). Contohnya adalah melakukan perbuatan-perbuatan yang cabul, kotor, dan tidak patut; penyembahan berhala dan ilmu guna-guna; bermusuh-musuhan, berkelahi, cemburu, lekas marah, dan mementingkan diri sendiri; perpecahan dan berpihak-pihak, dan sebagainya. Ketika manusia pertama, Adam dan Hawa, jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:6,14,24), secara fisik manusia tidak mengalami perubahan apa-apa. Perubahan yang terjadi ialah

Ada dua cara manusia hidup. Yang pertama adalah hidup menurut daging (Galatia 5:19-21). Contohnya adalah melakukan perbuatan-perbuatan yang cabul, kotor, dan tidak patut; penyembahan berhala dan ilmu guna-guna; bermusuh-musuhan, berkelahi, cemburu, lekas marah, dan mementingkan diri sendiri; perpecahan dan berpihak-pihak, dan sebagainya.

Ketika manusia pertama, Adam dan Hawa, jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:6,14,24), secara fisik manusia tidak mengalami perubahan apa-apa. Perubahan yang terjadi ialah kapasitas rohani manusia yang tidak mampu untuk bersekutu dengan Tuhan karena dosa dan pemberontakan yang dilakukannya terhadap Allah. Dosa membuat manusia terpisah dengan Allah karena yang najis tidak dapat dipersatukan dengan yang kudus. ... baca selengkapnya »

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Artikel: 
Roh Kudus Yang Memerdekakan Pelayan Tuhan
Situs: 

gkpi.org/index.php?option=com_content&view=article&id=79&Itemid=80 -- GKPI.org (Tanggal akses 9 Agustus 2010)

Dosa dan Akibatnya

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Jatuhnya Manusia ke Dalam Dosa Setelah Allah menciptakan manusia, Adam, Allah mengambil dan menempatkannya di taman Eden. Di situ ia sebagai teman sekerja Allah diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengusahakan taman itu, dan menjalankan pemerintahan atas makhluk-makhluk lain. Untuk itu, Allah memberi kebebasan kepadanya (Kejadian 2:16- 17). Dalam kebebasan itu, ia melawan Allah, sebab ia ingin menjadi sama dengan Allah, penciptanya.

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Artikel: 
Dosa dan Akibatnya
Judul Buku: 
Pendidikan Agama Kristen
Pengarang: 
Dosen-dosen STT HKBP dan FKIP Nommensen, Pematang Siantar (Penyusun)
Halaman: 
90 -- 98
Penerbit: 
Taman Pustaka Kristen
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
1994

Pandangan Anak Tentang Yesus

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

ANAK DAN YESUS Ketika anak-anak diberi pertanyaan, "Mengapa Yesus dahulu hidup di dunia?", seorang anak laki-laki berusia 5 tahun menjawab, "Allah ingin manusia tahu bahwa Dia mengasihi mereka. Tetapi ada orang yang tidak dapat mendengarkan bisikan-Nya di dalam hati mereka, jadi Dia mengutus Yesus untuk memberitakan hal ini kepada mereka dengan suara keras." Jawaban anak ini amat responsif. Jawaban ini menunjukkan bahwa anak itu memahami tujuan dasar kelahiran Yesus sebagai manusia, dan hubungan

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Buku: 
Mengenalkan Allah Kepada Anak
Pengarang: 
Wes Haystead
Halaman: 
117 -- 118
Penerbit: 
Yayasan Gloria
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
1995

Memperkenalkan Allah Kepada Anak

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Kita belajar memperkenalkan Allah dari cara-Nya memperkenalkan Diri-Nya. Ia memperkenalkan Diri-Nya melalui peraturan, alat peraga, sejarah, narasi, Amsal dan Mazmur, serta manusia. Banyak orang tua bertanya, "Kapankah waktu yang tepat untuk memperkenalkan Allah kepada anak?" Sering kali orang tua bertanya demikian karena beranggapan bahwa anak masih terlalu kecil untuk dapat mengenal Allah yang abstrak dan tidak terlihat. Alkitab tidak pernah memberitahukan kepada kita secara terperinci pada usia

Kita belajar memperkenalkan Allah dari cara-Nya memperkenalkan Diri-Nya. Ia memperkenalkan Diri-Nya melalui peraturan, alat peraga, sejarah, narasi, Amsal dan Mazmur, serta manusia.

Banyak orang tua bertanya, "Kapankah waktu yang tepat untuk memperkenalkan Allah kepada anak?" Sering kali orang tua bertanya demikian karena beranggapan bahwa anak masih terlalu kecil untuk dapat mengenal Allah yang abstrak dan tidak terlihat. Alkitab tidak pernah memberitahukan kepada kita secara terperinci pada usia berapa anak harus diperkenalkan tentang Allah. Meskipun demikian, Alkitab berkali-kali mengingatkan orangtua untuk mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak. ... baca selengkapnya »

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Artikel: 
Orangtua sebagai Duta Allah bagi Anak-Anak
Pengarang: 
Ev. Anne Kartawijaya, MA
Situs: 

http://www.oocities.com/~eunike-net/21/didik.html (Eunike: Buletin Pendidikan Iman Anak -- diakses: 9 September 2010)

Anak Kecil Pemilik Roti dan Ikan

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Kepolosan dan keluguan anak kecil memang luar biasa. Ketika mereka berkata mereka punya cita-cita tinggi, menjadi dokter, pilot dan sebagainya, mereka tidak pernah dipengaruhi oleh logika-logika yang biasanya dimiliki orang dewasa mengenai mungkin dan tidaknya hal itu terjadi. Wajar ketika seorang teman pada suatu ketika tertawa melihat reaksi anak kecil seperti ini dan berkata bahwa mereka belum tahu bagaimana pahitnya hidup sehingga bisa semudah itu bercita-cita. Tapi, justru keluguan anak-anak

Kepolosan dan keluguan anak kecil memang luar biasa. Ketika mereka berkata mereka punya cita-cita tinggi, menjadi dokter, pilot dan sebagainya, mereka tidak pernah dipengaruhi oleh logika-logika yang biasanya dimiliki orang dewasa mengenai mungkin dan tidaknya hal itu terjadi. Wajar ketika seorang teman pada suatu ketika tertawa melihat reaksi anak kecil seperti ini dan berkata bahwa mereka belum tahu bagaimana pahitnya hidup sehingga bisa semudah itu bercita-cita. Tapi, justru keluguan anak-anak ini yang diminta Yesus sendiri untuk kita teladani. Kita bisa belajar dari mereka yang belum terkontaminasi berbagai logika dan pikiran manusiawi yang sering kali justru menghambat kita dalam mencapai keberhasilan. ... baca selengkapnya »

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Artikel: 
Anak Kecil Pemilik Roti dan Ikan
Situs: 

http://renungan-harian-online.blogspot.com/ (Renungan Harian Online -- tanggal akses: 27 September 2010)

Kisah Kelahiran Musa

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

LATAR BELAKANG KISAH KELAHIRAN MUSA Dua belas orang anak Yakub dengan seluruh keluarganya menetap di Mesir. Setelah beberapa generasi, mereka bertambah banyak dan terus berkembang. Firaun baru "yang tidak mengenal Yusuf" (Keluaran 1:8) menganggap keberadaan sekelompok etnis imigran di bagian utara sebagai ancaman serius bagi negeri Mesir. Untuk mencegahnya, Firaun mengambil tindakan keras. Motif militer-politis-ekonomis ini mengakibatkan terjadinya perbudakan. Para imigran yang disambut Firaun dari

LATAR BELAKANG KISAH KELAHIRAN MUSA

Dua belas orang anak Yakub dengan seluruh keluarganya menetap di Mesir. Setelah beberapa generasi, mereka bertambah banyak dan terus berkembang. Firaun baru "yang tidak mengenal Yusuf" (Keluaran 1:8) menganggap keberadaan sekelompok etnis imigran di bagian utara sebagai ancaman serius bagi negeri Mesir. Untuk mencegahnya, Firaun mengambil tindakan keras. Motif militer-politis-ekonomis ini mengakibatkan terjadinya perbudakan.

Para imigran yang disambut Firaun dari dinasti terdahulu dengan penuh persahabatan, sekarang dieksploitasi sebagai budak dalam pembangunan kota-kota perbekalan Mesir: Phitom dan Ramses. "Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka." (Keluaran 1:12) Firaun pun bermaksud mengekang laju pertumbuhan demografis bangsa Israel dengan jalan pembunuhan secara sistematis pada semua bayi lelaki yang baru lahir.Di sini Allah akan memperkenalkan karya pembebasan-Nya lewat tokoh Musa. ... baca selengkapnya »

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar


Syndicate content