LATAR BELAKANG PL: BANGSA, AGAMA DAN BUDAYA YAHUDI
Bangsa Yahudi
Bangsa yang penuh misteri, kecil tapi kuat, sedikit tapi menyebar ke
seluruh dunia, menyebar tapi kemurniannya terjaga, kadang tidak
bertanah air dan tak punya raja, tapi selalu menonjol dan memberi
pengaruh kuat kepada dunia. Dianiaya, tapi bertahan bahkan
berkelimpahan. Bangsa yang memiliki identitas yang kuat.
Agama Yahudi
Penganut agama Yudaisme yang mementingkan ketaatan kepada Hukum
Agama agar dijalankan dengan penuh ketekunan. Kemurnian
pengajarannya dijaga dari generasi ke generasi berikutnya untuk
memberi dasar yang teguh bagi setiap tingkah laku dan tindakan.
Hukum agama sering diaplikasikan secara harafiah.
Budaya Yahudi
Yang paling mengesankan dalam budaya Yahudi adalah perhatiannya pada
pendidikan. Pendidikan menjadi bagian yang paling utama dan
terpenting dalam budaya Yahudi. Semua bidang budaya diarahkan untuk
menjadi tempat dimana mereka mendidik generasi muda, yang kelak akan
memberi pengaruh yang besar. Obyek utama dalam pendidikan mereka
adalah mempelajari Hukum Taurat.
PRINSIP PENDIDIKAN DALAM PERJANJIAN LAMA
Seluruh kebenaran adalah kebenaran Allah.
- | Wahyu Umum | : | Supaya orang menyadari dan mengakui keberadaan Allah melalui alam, sejarah, hati nurani manusia. |
- | Wahyu Khusus | : | Supaya manusia menerima keselamatan dari Allah. Allah berinkarnasi menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. |
Pendidikan berpusatkan pada Allah.
Fokus utama dalam pendidikan Yahudi adalah: Yehova (
Pendidikan adalah kegiatan utama dan diintegrasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam Kitab Talmud dikatakan kalau ingin menghancurkan bangsa
Yahudi, kita harus membinasakan guru-gurunya. Bangsa Yahudi
adalah bangsa pertama yang memiliki sistem pendidikan Nasional
(
Tempat Pendidikan Anak Bangsa Yahudi
Pendidikan anak Yahudi bermula di rumah. Berpangkal dari peranan
seorang ibu Yahudi. Tugas kewajiban ibu adalah untuk menjaga
kelangsungan hidup rumah tangga yang juga terkait erat dengan tugas
rohani mendidik anak-anaknya, khususnya ketika masih balita. Jauh-
jauh hari sebelum anak berhubungan dengan dunia luar, anak terlebih
dahulu mendapat pendidikan dari ibunya sehingga sesudah menginjak
usia remaja/pemuda ia sudah mempunyai dasar yang benar. Contoh:
Melalui cerita-cerita sejarah bangsa dan hari-hari peringatan/besar.
PRINSIP PENDIDIKAN MENURUT ULANGAN 6:4-9
Ayat 4 ("Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan
itu Esa!")
Ayat ini disebut "Shema" atau pengakuan iman orang Yahudi (agama
Yudaisme) yang artinya "Dengarlah". Yesus menyebut ayat ini
sebagai hukum yang pertama -- prinsip iman dan ketaatan.
Memberikan konsep Allah yang paling akurat, jelas dan pendek
Tuhan adalah unik, lain dengan yang lain. Dia Allah yang hidup,
yang benar dan yang sempurna. Tidak ada Allah yang lain, hanya
satu Allah saja. Ayat 4 ini bersamaan dengan ayat 5 diucapkan
sedikitnya dua kali sehari oleh orang Yahudi dewasa laki-laki.
Ayat ini diucapkan bersamaan dengan
Ayat 5 ("Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.")
Kasih harus menjadi motif setiap hubungan manusia dengan Tuhan.
Kasih disebutkan pertama karena disanalah terletak pikiran,
emosi, dan kehendak manusia. Tugas yang Tuhan berikan untuk
manusia lakukan adalah kasihilah Allah Tuhanmu. Musa mengajarkan
Israel untuk takut, tapi kasih lebih dalam dari takut.
Ayat 6 ("Apa yang Kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau
perhatikan.")
Perintah Tuhan bukanlah untuk didengar dengan telinga saja, tapi
juga dengan hati yang taat. Sebelum bertindak pikirkanlah lebih
dahulu perintah Tuhan, maka hidupmu akan selamat.
Ayat 7 ("Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang "kepada anakmu" membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau bangun.")
Mereka yang mengasihi Allah, mengasihi Firman-Nya dan melakukannya dengan meditasi, bertanggung jawab untuk merenungkannya dan menyimpannya dalam hati untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua mempunyai tugas untuk mengajarkan Firman-Nya kepada anak-anak dengan didikan dan harus dimulai sejak dini dan berulang-ulang. Ayat 7 ini dipakai sebagai fondasi kurikulum pendidikan Kristen.
Ayat 8-9 ("Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.")
Tulisan hukum-hukum belum menjadi milik umum, namun demikian, Allah menghendaki mereka melakukannya, supaya mereka terbiasa bergaul dengan hukum Allah. Orang Yahudi mengerti perintah ini dan melakukannya secara harafiah.
Mereka mengenal 3 tanda-tanda untuk mengingat hukum Allah:a. | Zizth | : | Dipakai/dipasang pada ujung jubah Iman
( |
b. | Mezna | : | Kotak kecil yang berisi |
c. | Tephillin | : | Dua kotak kecil berbentuk kubus masing-masing dari
kertas perkamen yang ditulis dengan tangan secara
khusus berisi 4 ayat yaitu, |
Tanda-tanda ini dipakai pada saat sembahyang di luar hari Sabat. Tanda-tanda ini sangat indah sebagai peringatan akan kehadiran Allah di rumah dan akhirnya dipraktekkan untuk mengusir setan. Tanda-tanda simbolik ini dibuat supaya penekanan pemahaman ayat itu menjadi nyata sehingga pengajaran itu akan berlangsung terus- menerus.
Judul Buku | : | Silabus PAK Anak |
Pengarang | : | Dra. Yulia Oeniyati, Th.M. |
Situs | : | http://pepak.sabda.org/06/oct/2005/anak_pak_dalam_perjanjian_lama |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK