Guru Sekolah Minggu Didorong untuk Memiliki Gaya Mengajar yang Beragam

warning: Parameter 1 to phptemplate_comment_submitted() expected to be a reference, value given in /home/sabdaorg/public_sabda/pepak/includes/theme.inc on line 668.

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Senior Adult Chautauqua pada 23 -- 27 Oktober di Ridgecrest, di Pusat Konferensi Lifeway, Carolina Utara, Sherril Boone mengatakan kepada jemaat senior bahwa guru sekolah minggu harus "keluar dari kebiasaan" saat memimpin sebuah kelas.

Boone adalah seorang guru sekolah minggu yang melayani di Boulevard Baptist Church, Ponte Verde, Florida. Dalam seminar itu, ia juga berkata, "Para guru sekolah minggu dapat terjebak dalam sebuah kebiasaan tertentu sehingga mereka akan berdalih bahwa kelas yang dipimpinnya tidak ingin mencoba sesuatu yang baru. Akan tetapi, jika Anda terus-menerus mengajar dengan cara yang sama, Anda bukanlah seorang guru yang baik."

"Lagi pula," tambahnya, "Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda sehingga cara mereka dalam menerima dan menyimpan informasi pun juga tidak sama."

"Itulah sebabnya, Anda perlu menyelang-nyelingkan metode mengajar Anda."

Boone membagi cara belajar menjadi delapan kategori dan memberi daftar tentang bagaimana masing-masing orang dalam kategori itu dapat belajar dengan cara yang lebih baik.

1. Relasional

Orang-orang dalam kategori ini adalah mereka yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, mereka mudah berteman dengan orang lain dan juga seorang pembicara yang baik. Mereka dapat mengenali perasaan orang lain dan tertarik dengan aktivitas yang melibatkan orang lain. "Di kelas Anda, orang-orang semacam ini memperhatikan perasaan orang lain; mereka adalah para pemberi semangat," ujar Boone.

Boone mengimbuhkan, "Orang-orang dalam kategori ini lebih cepat belajar melalui kelompok kecil, kesaksian pribadi, diskusi, dialog, bermain peran, tanya-jawab, drama pendek, bertukar pikiran (brainstorming), menonton video, penggunaan ilustrasi dan juga memecahkan masalah bersama-sama. Tokoh Alkitab yang berada dalam kategori ini adalah Barnabas."

2. Reflektif

Para pembelajar yang reflektif adalah orang-orang yang memahami keberadaan diri mereka dan bagaimana mereka merasakan sesuatu. Mereka lebih suka bekerja sendiri dan mencari cara untuk mengekspresikan diri mereka. Mereka adalah jenis orang yang nyaman dalam kesendirian. Orang-orang yang reflektif dapat dengan cepat mempelajari sesuatu melalui ceramah, tanya-jawab, diskusi, mengerjakan lembaran soal dan mengikuti acuan pembelajaran, menyelesaikan kalimat, menulis kreatif, mendengar musik, atau mendengarkan bimbingan.

"Maria, ibu Yesus, adalah seorang yang reflektif," ujar Boone. "Alkitab memberi tahu kita bahwa ia 'menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.'" (Lukas 2:51)

3. Kegiatan Fisik

Ciri-ciri orang yang cepat belajar melalui kegiatan fisik adalah mereka yang selalu aktif, tubuh mereka terkoordinasi dengan baik dan suka memperagakan cerita yang mereka dengar. Mereka menyukai proyek misi, olahraga, dan aktivitas drama. "Anda tidak dapat membuat orang-orang semacam ini untuk duduk diam, mereka adalah orang yang suka dilibatkan," ujar Boone.

Cara terbaik untuk mengajar para pembelajar ini adalah dengan mengikutsertakan mereka dalam aktivitas kesenian, mengatur ruangan dengan cara yang berbeda, menyediakan aktivitas yang beragam seperti permainan, menyanyi dengan gerakan, simulasi kisah Alkitab, bermain peran, dan drama pendek. Yehezkiel dan Yeremia adalah contoh pembelajar semacam ini.

4. Musikal

Para pembelajar dalam kategori ini sering kali adalah pendengar yang baik sebab mereka memiliki kepekaan yang lebih terhadap irama dan nada. Mereka suka sekali menciptakan lagu dan musik. "Sebaiknya, Anda memutar musik untuk orang-orang semacam ini atau menggunakan kata-kata dari lirik lagu atau himne rohani," ujarnya. "Daud adalah seorang tokoh Alkitab yang berada dalam kategori ini."

Anda dapat menolong pembelajar yang musikal dengan rekaman-rekaman, kaset-kaset, dan nyanyian. Carilah himne yang dapat merefleksikan tujuan utama pengajaran Anda; bandingkan lirik himne itu dengan Kitab Suci; mendengarkan musik dengan diberi tugas, atau dengan melibatkan mereka dalam pagelaran musikal.

5. Verbal

Pembelajar jenis ini gemar sekali berbicara; mereka menyukai perdebatan, bercerita, membacakan puisi, atau memainkan permainan kata-kata. Mereka menyukai penggunaan kata-kata -- membaca, menulis, dan mendengarkan. Mereka memiliki kosakata yang luas. Boone menyebut Salomo sebagai tokoh yang termasuk dalam kategori ini.

Boone menambahkan, pembelajar jenis ini dapat belajar dengan baik melalui ceramah, tanya-jawab, bertukar pikiran (brainstorming), mengerjakan lembar soal, memparafrasakan ayat Alkitab, kelompok mendengar, memberi kesaksian pribadi, membaca dengan bersuara, bercerita, berdebat, wawancara, bernyanyi, monolog, dialog, drama pendek, dan permainan.

6. Logis/Matematis

Pembelajar semacam ini suka memecahkan masalah. Mereka dapat melihat pola yang ada di dunia dan dapat memikirkan solusi terhadap suatu masalah. Mereka bergantung pada analogi; mereka suka bekerja dengan abstraksi seperti teka-teki dan permainan. Menurut Boone, Rasul Paulus adalah tokoh Alkitab yang tepat untuk menggambarkan seorang pembelajar yang logis.

Orang semacam ini belajar melalui ceramah, mengerjakan lembar soal, membuat garis besar, mempelajari kata, statistik, berdebat, membuat pertanyaan induktif dan pertanyaan-pertanyaan yang membahas hubungan antar-objek-objek tertentu.

7. Visual

Pembelajar visual dapat melihat sesuatu dengan imajinasi mereka; mereka memahami konsep ruang dan jarak, dan sangat erat dengan penggunaan TV, gambar-gambar, dan representasi kenyataan. Yohanes, sang penulis Injil Yohanes dan Kitab Wahyu, adalah seorang tokoh yang visual.

Pembelajar visual sangat diuntungkan oleh video, film, poster, bagan, peta, dan lukisan. Mereka belajar dari mengamati objek, menonton drama, aktivitas seni, dan pertanyaan yang mempertanyakan kemungkinan (misalnya, "Bagaimana jika ...?").

8. Natural atau Alam

Pembelajar jenis ini dapat mengidentifikasi elemen alam dengan baik. Mereka dapat memahami kisah-kisah kreatif, menjelajahi alam, dan memperhatikan keindahan ciptaan tuhan.

Mereka belajar melalui mengumpulkan atau memamerkan benda-benda dari alam, menjelajah alam, menyortir; mengklasifikasi atau mengamati benda-benda yang ditemukan di alam bebas, merenungkan ciptaan Allah, serta melalui menanam dan mengolah. "Daud adalah seorang pengamat alam," ujar Boone, "Dan, Mazmur adalah hasilnya."

"Setiap orang memiliki kombinasi dari gaya belajar ini," ujar Boone. "Namun, Anda sekarang tahu bahwa dengan cara mengajar yang bervariasi, seorang guru sekolah minggu dapat menyentuh paling tidak satu anak pada setiap minggunya. Anda harus mengenal murid-murid Anda supaya pelajaran yang diberikan dapat semakin bermakna." (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting dari:

Nama situs : Baptist Press
Alamat URL : http://www.bpnews.net/BPnews.asp?ID=6770
Judul asli artikel : Vary teaching-learning styles, Sunday school teachers urged
Penulis : Terry Lackey
Tanggal akses : 9 Juli 2013

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Comments

Bisakah dibuat bahan sajian

Bisakah dibuat bahan sajian yg bs dibawa pd setiap jenis pembelajaran, saya ingin memahami betul karakter anak didi SM saya. Saya kdg sulit menelaah apa yg ada dipikiran anak. Bermain sambil belajar yg anak inginkan, saya ingin belajar lai memahami demi kemulaianNya u/ anak-anak Tuhan. Terima kasih.