Pengalaman Mengajar Anak Untuk Bersaksi

Gereja kami adalah adalah gereja yang terdiri dari 35-40 anak. Kami benar-benar diberkati karena kami bukanlah gereja yang besar, hanya memiliki anggota sekitar 150 orang.

Kembali pada awal mula saat Tuhan berbicara ke dalam hati saya untuk mengadakan kelas junior (kecil) untuk anak usia 10-12 tahun, Dia juga menggerakkan hati saya untuk mengajarkan kepada mereka sesuatu yang disebut bersaksi kepada orang lain. Jadi, dari September sampai Februari, ide ini hanya ada dalam pikiran saya, sambil berdoa bahwa bila ini adalah apa yang Tuhan inginkan dan bukan sesuatu yang menurut saya menyenangkan bagi anak-anak, maka Ia akan menunjukkan kepada saya bagaimana melakukannya (karena saya sama sekali tidak kreatif).

Pada awal Februari, Ia menggerakkan hati saya untuk bertanya kepada seorang wanita di gereja saya apakah dia bersedia membantu saya membuat naskah drama pendek. Ia sudah pernah menulis naskah drama Natal di gereja kami beberapa tahun yang lalu. Jadi, kami mengerjakannya bersama-sama dan berdoa serta mencari ide-ide hingga akhirnya kami merasa bahwa kami sudah mendapatkan apa yang Tuhan ingin untuk kami sajikan.

Kami membuat sebuah adegan di mana ada dua orang berbeda yang mengaku sebagai orang Kristen pergi ke pesta. Yang satu berbohong bahwa dia tidak akan menggunakan obat-obatan, sedang yang satu lagi memang tidak akan menggunakan obat-obatan. Tuhan sudah memberitahu yang tidak akan menggunakan obat-obatan untuk tidak pergi ke pesta. Lalu, di pesta, tiba-tiba seseorang meminta orang yang berbohong tadi untuk mengantarnya pulang karena ia juga tidak ingin ada di sana. Anak yang tetap tinggal di pesta itu, dan yang sudah beberapa kali diperingatkan oleh Tuhan untuk meninggalkan pesta itu, terkena razia. Meskipun ia tidak mabuk atau pun menggunakan obat terlarang, tetapi ia tetap harus membayar harganya. Kemudian, adegan selanjutnya adalah pada saat acara kelulusan. Anak yang berbohong tadi memberikan pidato perpisahan pada saat acara kelulusan karena ia mendapat nilai yang terbaik di sekolah, dan dia menjelaskan bagaimana orang yang mengajaknya pulang dari pesta, mengajak dia ke gereja sehingga mengubah hidupnya.

Di setiap adegan, kami mengambil ayat-ayat Alkitab yang sesuai dengan setiap situasi dan yang memuat suara Allah yang berbicara kepada setiap anak bahwa mereka tetaplah dapat melakukan penginjilan. Kita juga menunjukkan siapa yang telah menjadi saksi yang baik dan siapa yang tidak. Kita melakukan ini untuk menunjukkan bahwa yang didengar orang lain bukanlah apa yang kita katakan, namun apa yang kita lakukan. Meskipun setan berulang kali mencoba menghentikan kita, tetapi Allah tidak pernah gagal. Allah tetap bekerja dalam karya penyelamatan. (t/Ratri)

Diterjemahkan dan disesuaikan dari:

START_SUMBER: SUMBER 1: __Halaman : __Bab : __Judul Artikel :Teach Children to Witness __Penulis Artikel :Tammy Baggett __Nomor Edisi : __Tahun Edisi : __Judul Buku : __Judul Buku Asli : __Penulis Buku : __Penerjemah : __Penerbit : __Kota : __Status Bahan :Situs __Tahun Terbit : __Website :http://childrensministryvault.com/ministry-lessons-ideas-training/704/teach-children-to-witness/ (Children's Ministry Inspiration Vault) __Email : END SUMBER 1 END_SUMBER