Ide-Ide Kegiatan Menulis Kreatif di Sekolah Minggu

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Oleh: Davida Welni Dana

Menulis merupakan cara ampuh untuk menanamkan sesuatu hal dalam ingatan manusia. Dengan menulis, manusia dapat menyimpan sebuah informasi tidak hanya dalam ingatan jangka pendeknya (short-term memory), tetapi juga dalam ingatan jangka panjangnya (long-term memory). Berikut berbagai kreativitas kegiatan menulis dalam sekolah minggu yang dapat digunakan para pelayan anak yang akan menggunakan kreasi menulis dalam proses belajar mengajar di sekolah minggu.

  1. Menuliskan kembali cerita yang disampaikan.
    Sesaat setelah anak selesai mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan oleh guru, ajak mereka menuliskan kembali pelajaran yang telah mereka terima. Berilah motivasi dengan mengatakan bahwa mereka boleh menulis apa saja yang mereka pikirkan/ingat mengenai cerita yang telah disampaikan. Tidak perlu menuliskan cerita yang panjang lebar. Tentukan batas waktu untuk menulis. Atau jika ingin menulis lebih panjang/tidak ada waktu setelah kegiatan cerita selesai, jadikan itu sebagai pekerjaan rumah untuk anak-anak.
  2. Menuliskan pertanyaan-pertanyaan penting.
    Dorong anak untuk berpikir kritis dan memerhatikan setiap pelajaran yang disampaikan melalui pertanyaan-pertanyaan yang dapat mereka tulis terlebih dahulu. Minta mereka menuliskan pertanyaan apa saja yang terlintas dalam hati mereka ketika mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan oleh guru. Guru dapat menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan anak pada saat cerita selesai, dan anak dapat menulis jawaban-jawaban dari guru tersebut. Jujurlah jika ada pertanyaan yang belum bisa Anda jawab saat itu dan berjanjilah untuk menjawabnya pada pertemuan berikut. Beritahukan anak untuk menuliskan catatan pada pertanyaan yang belum dijawab oleh guru.
  3. Menulis tentang diri sendiri.
    Kreativitas ini sangat baik diadakan saat Anda akan menyampaikan pelajaran firman Tuhan mengenai kasih-Nya terhadap setiap manusia. Minta anak-anak menuliskan hal-hal apa yang mereka syukuri dari kehidupan mereka saat ini. Menulis tentang diri sendiri dapat membantu Anda terus mengingat bahwa diri mereka berharga di hadapan Allah. Bisa juga meminta anak-anak menuliskan hubungan antara diri mereka dengan firman Tuhan yang mereka dengarkan pada hari itu.
  4. Menggambarkan tokoh Alkitab dalam bentuk tulisan.
    Jika dalam cerita Alkitab yang kita sampaikan, terdapat tokoh-tokoh tertentu, usahakan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai tokoh tersebut saat Anda bercerita, sehingga imajinasi anak juga dapat menangkap bagaimana keadaan tokoh tersebut. Untuk memerkuat kesan atau prinsip kebenaran firman Tuhan yang ada dalam diri tokoh tersebut, minta anak-anak menggambarkan kembali karakter tokoh tersebut dalam sebuah tulisan. Anak-anak dapat menulis mengenai fisik, pekerjaannya/tugas, sifat, hubungan si tokoh dengan Tuhan, dan prinsip firman Tuhan yang ada dalam diri sang tokoh.
  5. Menulis "yang aku pelajari tentang Allah hari ini ...."
    Minta anak-anak menyambung kalimat di atas, biarkan mereka bebas menuliskan hal-hal apa saja yang mereka pelajari tentang Allah hari ini/dalam pelajaran ini.
  6. Menulis kesaksian.
    Acara kesaksian, selain diisi dengan persembahan pujian dari anak-anak, dapat pula diisi dengan menuliskan kesaksian mereka. Mereka dapat menuliskan ucapan syukur dan cinta kasih Tuhan bagi mereka dalam bentuk puisi maupun cerita. Singkat 6saja, dan jika ada waktu, anak-anak boleh membacakan kesaksian itu di depan kelas. Tentu saja ini sangat cocok bagi kelas besar dan tidak tercampur dengan kelas kecil.
  7. Menuliskan permohonan doa.
    Doa-doa ternyata tidak hanya dapat diucapkan saja. Doa pun dapat dituliskan. Dalam buku "Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu", Paulus Lie membagikan satu kreasi doa dengan cara ditulis dalam sebuah surat. Bagikanlah sehelai kertas surat kepada setiap anak. Beri waktu teduh kepada anak dan minta mereka menuliskan pergumulannya dalam surat tersebut. Diakhiri kegiatan guru meminta anak mengumpulkan doa tersebut. Guru perlu membacanya agar dapat mendoakan setiap anak sesuai dengan pergumulannya. Lebih indah jika guru bersedia mengirimkan balik surat tersebut, beserta pesan dari guru, "Kami selalu mendoakan kamu."
  8. Menulis surat kepada orang tua.
    Hal ini akan membuat anak sangat bersemangat! Bawakanlah cerita tentang menghormati orang tua dan sebagai aplikasi, minta mereka menuliskan sebuah surat untuk orang tua mereka yang berisi curahan hati dan cinta mereka kepada orang tua. Minta mereka menghias surat itu sepuas hati mereka. Atau bisa juga anak mengirimkan surat kepada orang tua berisi apa saja yang mereka alami selama di sekolah minggu. Guru dapat memberikannya kepada orang tua anak dan menjadi sebuah kejutan yang istimewa. Menulis surat ini juga bisa dipakai sebagai kreasi untuk hari-hari tertentu, misalnya Hari Ibu.
  9. Menulis bebas.
    Sebutkan satu kata tertentu berhubungan dengan firman Tuhan yang akan Anda sampaikan. Kemudian minta anak menuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran mereka mengenai kata tersebut. Hal ini akan sangat membantu anak terlibat dalam proses belajar mengajar dan merangsang anak untuk menaruh perhatian terhadap pelajaran hari itu.
  10. Lomba menulis cerpen.
    Anak-anak sangat senang berkompetisi. Menulis pun dapat menjadi ide bagi Anda untuk menciptakan kompetisi tertentu pada setiap akhir bulan/akhir dari seri pelajaran tertentu. Minta mereka menulis sebuah cerpen (cerita pendek) yang merupakan adaptasi dari prinsip firman Tuhan yang mereka terima selama satu bulan atau selama satu periode. Lomba menulis dapat juga berbentuk lomba menulis puisi atau mewarnai bagi kelas kecil.

Masih banyak lagi kreasi lain yang dapat diolah dari ide-ide di atas. Betapa menyenangkannya mengajak anak terlibat dalam setiap proses belajar mengajar. Kiranya dengan keterlibatan itu, anak-anak dapat langsung mengalami sendiri pengenalan yang benar terhadap Juru Selamatnya.

Selamat berkreasi!

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar