Persiapan: Sediakan beberapa bola lampu, dari 10 watt, 50 watt, dan 100 watt. Bila mungkin juga disertai dengan piting, kabel, dan stekernya. Masukkan steker itu dalam stop kontak.
Penyampaian: Di sini ada beberapa bola lampu dan kita akan mengumpamakannya sebagai anak-anak Kristen. Jika masing-masing ini dimasukkan dalam piting ini, maka lampu-lampu ini akan menyala, untuk menunjukkan bahwa mereka memunyai terang.
Pembacaan Alkitab: Matius 5:1-12
Apakah kalian memerhatikan bahwa ada satu kata yang diulangi beberapa kali dalam ayat-ayat yang baru saja dibaca? Apakah itu? Ya, "berbahagialah". Kita semuanya menghendaki kehidupan yang bahagia dan diberkati. Dalam ayat-ayat itu, Yesus memberi tahu bagaimana kita dapat menjadi berbahagia.
Hari ini kita akan membicarakan ayat 9. "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." Apakah artinya menjadi seorang pendamai? (Berilah
Pada sebuah kebun anggur dekat sebuah bukit batu, keadaan sunyi senyap. Sebatang pohon jati yang rindang tumbuh di celah-celah batu-batu dan memberi keteduhan.
Di tempat yang teduh itu, nampak seorang anak muda. Ia sedang asyik bekerja dekat kilang anggurnya. Tetapi di sana tidak ada kelihatan buah anggur. Kalau begitu, apa kerjanya?
Ia sedang menumbuk gandum dalam kilang itu. Jeraminya dipisahkan dari butir-butir gandum lalu dibuangnya. Kemudian butir-butir gandum itu dikumpulkan dalam kantong.
Pada sebuah kebun anggur dekat sebuah bukit batu, keadaan sunyi senyap.
Bahan Alkitab: 1 Samuel 18:6-30
Tujuan Khusus: Anak dapat:
- menjelaskan mengapa Saul membenci Daud;
- menjelaskan sebab Daud lolos dari niat jahat Saul;
- menyebutkan akibat bila suka iri hati.
- menghormati Tuhan dan tidak iri hati kepada yang lain.
Ayat Hafalan: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." (1 Sam. 18:7)
Materi Pelajaran
A. Untuk Guru
1. Penjelasan Bahan Alkitab
Saul, dalam bagian ini keadaannya sedang menurun. Hubungannya dengan Allah merenggang.
Negeri Kanaan sekarang sudah dekat. Sudah 1 bulan berselang sejak mereka berangkat dari Gunung Sinai. Dan sekarang ... ai, orang-orang Israel berseru dengan girangnya. Negeri bahagia sudah dekat. Berita itu tersiar di antara orang-orang Israel. Semua menengok ke satu arah. Tangan menunjuk gemetar ....
Di sana, di balik gunung-gunung, di sanalah letak tanah bahagia. Betul sekeliling mereka masih ada gunung dan gurun batu yang tandus kering, tetapi di balik gunung yang gundul itu ... di sana menanti
Bacaan Alkitab: Hakim-hakim 4-5
Cerita Alkitab: Kita sudah pernah mendengarkan cerita mengenai keadaan bangsa Israel setelah masuk ke dalam tanah Kanaan. Bangsa Israel tetap taat kepada Tuhan selama Yosua, Kaleb, dan Eliezer masih hidup. Mereka percaya kepada Tuhan sebab mereka selalu melihat keajaiban kuasa-Nya yang luar biasa. Namun, ketika mereka meninggal, anak-anak mereka tumbuh tanpa mengenal Tuhan dan kuasa-Nya. Orang tua dan guru-guru mereka gagal mengajarkan keajaiban kuasa Tuhan yang terjadi
Pemain: Narator, Allah, Debora, Barak, dan Yael
Narator: 20 tahun adalah waktu yang lama. Selama 20 tahun, bangsa Israel diperbudak oleh raja asing. Raja Yabin dan panglima tentaranya, Sisera, memperlakukan bangsa Israel dengan sangat buruk; namun kemudian Allah mengirim Debora untuk menyelamatkan Israel.
Allah: Debora, kamu telah melayani-Ku dengan baik sebagai hakim untuk bangsa Israel. Kamu selama ini bijaksana dalam mengambil keputusan untuk setiap masalah mereka. Kini, Aku punya tugas lain untukmu.
Membangun menara dari balok-balok kayu (box) berukuran besar memiliki keunikan dibanding bila anak bermain dengan balok-balok kayu berukuran kecil. Dengan menggunakan box besar (dari bahan kardus, karpet eva mats, spons, atau bantal kubus), anak akan merasa seperti membangun tembok sungguhan -- karena ukuran-ukurannya yang besar dan mungkin bisa lebih tinggi dari tubuhnya.
Pada usia ini, bayi sedang benar-benar berkonsentrasi pada perkembangan kemampuan motorik kasarnya (merangkak, berjalan, dan menggapai segala sesuatu yang dijumpainya). Memberikan rintangan kecil atau penghalang dapat membuatnya "belajar" untuk memecahkan masalah.
Contoh tema: Tuhan gembalaku
Bahan: bantal, selimut, balok spons, matras, kardus, meja kursi (bisa plastik atau kayu yang aman untuk bayi), karpet eva mats, dan sebagainya.
Cara: Ajak anak berbaris mengikuti Anda.
Pada mulanya, bayi suka melihat dirinya di cermin. Aktivitas ini merupakan pengalaman visual yang akan merangsang bayi dan membantunya untuk mengenal dirinya sendiri, serta mempelajari ciri-ciri tubuhnya, juga untuk mengenal citra diri dan memahami lingkungannya.
Contoh tema: Terima kasih Tuhan untuk tubuhku.
Bahan: cermin (bisa cermin yang mudah dipegang dan dipindahkan atau cermin yang menempel di dinding) -- pastikan bahwa posisi cermin aman bagi bayi untuk mereka sentuh, pegang, atau mungkin
Pada mulanya, bayi suka melihat dirinya di cermin.