Bacaan Alkitab: Hakim-hakim 4-5
Cerita Alkitab: Kita sudah pernah mendengarkan cerita mengenai keadaan bangsa Israel setelah masuk ke dalam tanah Kanaan. Bangsa Israel tetap taat kepada Tuhan selama Yosua, Kaleb, dan Eliezer masih hidup. Mereka percaya kepada Tuhan sebab mereka selalu melihat keajaiban kuasa-Nya yang luar biasa. Namun, ketika mereka meninggal, anak-anak mereka tumbuh tanpa mengenal Tuhan dan kuasa-Nya. Orang tua dan guru-guru mereka gagal mengajarkan keajaiban kuasa Tuhan yang terjadi sebelum mereka lahir.
Beberapa orang dewasa yang ada pun akhirnya melupakan hal-hal tersebut. Bukannya mematuhi perintah Tuhan yang mengharuskan mereka membersihkan orang-orang Kanaan yang menyembah berhala dan untuk menghancurkan altar-altar mereka, bangsa Israel malah ikut menyembah berhala pula.
Bangsa Israel harus belajar menghargai pertolongan dan berkat Tuhan dengan cara yang keras. Ketika mereka jatuh ke dalam dosa, Allah menggunakan penduduk sekitar untuk menghukum mereka. Allah pun tidak ikut berperang bersama mereka lagi, jadi musuh-musuh mereka dengan mudah mengalahkan bangsa Israel. Bangsa Israel pun menyerah dan kembali menjadi budak.
Tetapi Allah tidak pernah meninggalkan umat pilihan-Nya. Ketika mereka mengalami penderitaan yang semakin berat, mereka akan datang kepada Tuhan dan Ia akan memberikan hakim untuk mereka. Kali ini, kita akan berbicara mengenai seorang wanita yang bernama Debora. Ia menjadi hakim atas seluruh bangsa Israel.
Ketika Debora mengatakan kepada Barak untuk memimpin tentara umat Tuhan, Barak menolak untuk pergi sendirian. "Jika kau mau pergi bersamaku, aku akan pergi. Tetapi jika engkau tidak pergi bersamaku, aku tidak akan pergi." Barak takut menghadapi pasukan Raja Yabin. Mereka memiliki sembilan ratus kereta besi dan panglima perang yang sangat kuat bernama Sisera. Mungkin Barak bingung bagaimana bangsa Israel dapat melawan kereta-kereta besi tersebut dengan pedang.
Seharusnya Barak tidak perlu takut. Jika Tuhan memanggilnya untuk berperang, ia seharusnya tahu bahwa Tuhan selalu siap menyertai mereka.
Debora pun setuju untuk pergi bersama Barak, tetapi tidak akan ada kehormatan untuk Barak dalam peperangan tersebut. Bahkan, Tuhan akan membiarkan seorang perempuan membunuh Sisera.
Barak membawa sepuluh ribu pasukan menuju Gunung Tabor dan Debora pergi bersama mereka. Di Lembah Kison terlihat Sisera, dengan seluruh pasukan dan kereta besinya. Tanpa keraguan, Sisera berpikir bahwa dia akan mengalahkan bangsa Israel dengan cepat.
Ketika semuanya telah siap, Debora memberikan tanda, "Ayo, bersiap! Hari ini Tuhan telah menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah Tuhan telah maju di depanmu?" Kemudian Barak menuruni gunung, diikuti oleh tentara-tentaranya.
Ketika tentara Israel mendekati pasukan Sisera, Tuhan mengacaukan mereka sehingga tentara Israel dengan mudah mengalahkan tentara Sisera menggunakan pedang. Sisera melihat keadaan tersebut, dan dia melompat dari kereta besinya untuk melarikan diri. Dia berjalan menuju ke sebuah tenda, tempat tinggal seorang wanita yang bernama Yael dan suaminya, Heber.
Yael mengenali Sisera dan mempersilakan Sisera masuk ke dalam tendanya. Ketika Sisera tidur, Yael menancapkan patok kemah ke kepala Sisera sehingga ia pun mati. Sekarang, tidak ada lagi gangguan bagi bangsa Israel! Jadi, Allah memegang janji-Nya dengan memberikan kemenangan ke tangan seorang perempuan.
Debora pun menyayikan lagu yang berisi puji-pujian karena Tuhan memakai Yael yang membinasakan musuh umat-Nya. Dan selama 40 tahun lamanya, bangsa Israel dalam keadaan aman.
Bahan Diskusi:
1. Dalam ayat hafalan di bawah, Debora tidak bermaksud mengatakan bahwa tidak ada penduduk yang hidup di wilayah Israel. Bagaimana bisa penawanan mereka merampas segala "kehidupan"?
2. Diskusikan mengenai Debora sebagai seorang hakim. Mengapa Tuhan tidak menetapkan seorang pria untuk memimpin tentara-Nya? Siapa yang dapat memimpin umat Tuhan di gereja? Siapa yang menjadi kepala keluarga? Diskusikan mengenai bagaimana seorang wanita dapat melayani Tuhan tanpa harus menjadi pemimpin.
3. Diskusikan perbedaan peperangan yang dialami umat Tuhan hari ini dengan peperangan dalam Perjanjian Lama.
Ayat Hafalan: "Penduduk pedusunan diam-diam saja di Israel, ya mereka diam-diam, sampai engkau bangkit, Debora, bangkit sebagai ibu di Israel." (Hakim-hakim 5:7) (t/Davida)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK