Menolong Anak Mengembangkan Ketrampilan untuk Bersahabat

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Kadang-kadang orangtua mendengar anak-anak mereka mengeluh, "Tak ada yang mau bermain denganku." Guru dapat mengobservasi perasan kesepian atau perasaan ditolak oleh teman-temannya yang tidak diungkapkan oleh seorang anak. Pada saat kita tidak bisa melindungi anak-anak kita dari pengalaman dan perasaan yang tidak menyenangkan, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh para orangtua dan guru untuk menolong anak-anak mengembangkan ketrampilan persahabatan mereka.

  1. Berbicaralah dengan anak-anak dan dengarkanlah mereka.
    Ketika seorang anak di rumah atau di sekolah mengeluh tentang perbuatan temannya, pahamilah sebanyak mungkin situasi dan perasaan anak. Mulailah dengan meminta anak untuk menceritakan apa yang terjadi. Memberikan pertanyaan yang spesifik akan sangat membantu, misalnya "Kamu ada dimana pada waktu itu?" atau "Siapa yang berkata seperti itu?" Ketika anak memberikan informasi, dia juga bisa dengan mudah mengungkapkan perasaannya. Untuk para orangtua, jika Anda merasa bahwa anak Anda merasa "kehilangan" tapi enggan untuk mengatakan perasaannya, Anda bisa menanyakan pada gurunya di sekolah atau di gereja tentang bagaimana anak tersebut bergaul dengan teman-temannya.

  2. Pahamilah perasaan anak.
    Berikan ungkapan rasa simpati pada anak, yang menunjukkan bahwa rasa sedih karena perbuatan teman yang tidak menyenangkan adalah hal yang wajar. "Aku tahu sangat menyedihkan jika seorang teman tidak mau bersamamu." Anda bisa menceritakan dengan singkat sebuah pengalaman masa kecil Anda sendiri atau menjelaskan bagaimana perasaan Anda sekarang ketika seorang teman mengacuhkan Anda. Penjelasan Anda akan membuat anak tahu bahwa Anda ada di pihaknya. Jagalah agar diskusi ini berjalan seimbang. Mengacuhkan perasaan anak bisa membuat mereka merasa bahwa perasaanya yang seperti itu adalah salah; tetapi terlalu bersimpati dan terlibat jauh dalam situasi yang mereka alami dapat membuat anak menjadi takut dan menganggap bahwa masalahnya akan semakin menjadi besar.

  3. Lakukan tindakan yang spesifik.
    Untuk orangtua:
    1. Mintalah anak Anda untuk menunjuk seseorang yang disukai dan kepada siapa ia mau bersahabat. Doronglah anak Anda untuk memikirkan kegiatan yang disenangi oleh teman-temannya. Lalu ajaklah anak yang disenangi anak Anda itu untuk berakhir pekan di rumah Anda atau pergi bersama keluarga Anda. Lebih baik lagi jika anak Anda "mengatakan" bahwa ia akan mengundang teman-teman kelasnya.
    2. Libatkan anak Anda dalam kelompok kegiatan yang baru, misalnya program setelah selesai sekolah, kelompok kelas, dll, dimana anak Anda akan mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan beberapa orang yang berpeluang menjadi teman barunya.
    3. Jika anak Anda mengeluh bahwa anak yang lain masih saja menggoda dan menjadikannya bahan tertawaan, bantulah anak Anda untuk menyadari bahwa dengan tidak menanggapi godaan biasanya adalah cara yang terbaik untuk menghadapi si penggoda. Selesaikan diskusi itu dengan memberikan kesimpulan bahwa jika dengan mengabaikan perilaku yang menyakitkan ini tidak membantu, Anda dengan senang hati akan menolong anak Anda membuat rencana lain.
    4. Jika Anda merasa bahwa anak Anda secara terus menerus dan tetap saja tidak disenangi oleh teman-teman sekelasnya, pertimbangkanlah untuk menghubungi seorang konselor anak yang direkomendasikan oleh pendeta Anda atau seorang psikolog anak. Anak Anda mungkin perlu mengikuti program kemampuan bersosialisasi. Campur tangan Anda pada anak dapat mencegah berkembangnya kebiasaan atau perilaku-perilaku negatif yang dimilikinya.
    Untuk para guru:
    1. Buatlah rencana kegiatan yang diadakan di luar kelas. Anak- anak di SM minggu berasal dari sekolah atau lingkungan yang berbeda, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk berkumpul yang sangat terbatas (hanya seminggu sekali). Kegiatan di luar kelas, misalnya ke sebuah taman bermain, sangat membantu untuk membangun tali persahabatan diantara mereka.
    2. Ketika anak-anak sedang melakukan kegiatan di kelas, buatlah kegiatan dengan berpasangan atau bertiga-tiga. Bentuklah kelompok ini secara acak, contohnya: anak-anak bisa mengambil kertas berwarna kecil dalam sebuah tas kecil dan yang mengambil warna yang sama merupakan satu kelompok. Tapi jangan lupa untuk sering mengubah kelompok agar anak dapat bersosialisasi dengan lebih banyak teman.
    3. Buatlah satu acara perkenalan untuk menyambut anak-anak baru yang baru pindah ke kelas baru. Contohnya, Anda bisa membuat permainan mencari kata-kata dengan menggunakan nama-nama anak yang ada di kelas Anda. Atau buatlah kelompok yang terdiri dari tiga orang; setiap kelompok secara bersama-sama membuat kata-kata sebanyak mungkin dari huruf-huruf yang tersusun dari nama depan mereka. Ide lainnya: Tulislah beberapa kalimat yang tidak lengkap di beberapa kartu. Anak-anak secara bergantian memilih kartu dan melengkapi kalimat-kalimat tersebut. Kalimat-kalimat tersebut misalnya, "Pelajaran kesukaanku di sekolah adalah..."; "Aku senang bermain..."; "Ruangan kesukaanku di rumah adalah... karena...."


  4. Berdolah.
    Luangkan waktu untuk berdoa secara pribadi atau bersama dengan anak Anda atau anak-anak di kelas Anda. Mintalah kebijaksanaan dari Tuhan dalam berbicara dengan anak-anak tentang teman-teman mereka. Tekankan bahwa tidak ada masalah yang terlalu kecil untuk didoakan. Ingatkanlah pada anak-anak bahwa Tuhan tetap mengasihi mereka.

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Anak Umum

Sumber
Judul Buku: 
Sunday School Smart Pages
Pengarang: 
Wes & Sheryl Haystead
Halaman: 
171 - 172
Penerbit: 
Gospel Light
Kota: 
Ventura
Tahun: 
1992