Mengajarkan Tujuan Kepada Anak-Anak

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Mengajarkan tujuan kepada anak-anak memampukan mereka untuk merencanakan.

"Apakah tujuanmu melakukan itu?" tanya satu orang tua.

Tolonglah anak Anda untuk menulis sebuah pernyataan tujuan bagi kehidupan mereka. Sementara mereka bertumbuh dewasa, pernyataan tujuan itu bisa saja makin panjang. Yesus mengindikasikan bahwa tujuan utamanya adalah mengasihi Allah dengan sepenuh hati dan mengasihi orang lain, dan diri sendiri dengan sungguh-sungguh. Bersediakah Anda mengajarkan hal itu kepada anak-anak Anda?

Berikut ini adalah sebuah contoh pernyataan tujuan yang sederhana:

  1. Saya mengasihi Allah dengan cara ....
  2. Saya mengasihi orang lain dengan cara ....
  3. Saya mengasihi diri saya sendiri dengan cara ....

Rencana apa pun yang sesuai dengan tujuan saya berarti tepat pada tujuan. Rencana apa pun yang bertentangan dengan tujuan saya, berarti melenceng dari tujuan.

"Jadi Johny, dengan membawa boneka Billy, bagaimana kamu bisa menunjukkan kepada Billy bahwa kamu mengasihi Allah dan Billy?" tanya orang tua Johny yang saleh. Johny sedang belajar dari orang tuanya bahwa mengasihi Allah dan mengasihi orang lain mendahului diri sendiri. Sekarang, Johny harus merencanakan untuk mengembalikan boneka Billy dan minta maaf.

Sebagai seorang remaja, Johny mulai membuat keputusan dalam kehidupan berdasarkan tujuan hidupnya. Rencana tersebut merefleksikan kehendak Allah karena tepat pada tujuan. Alkitab berkata bahwa ada "Saat bagi setiap tujuan di bawah langit" (Pengkhotbah 3:1). Tolonglah anak Anda untuk menemukan tujuan sebelum mereka merencanakan masa depan.

Diambil dari:

Judul asli buku : The 77 Irrefutable Truths of Parenting
Judul buku terjemahan : 77 Kebenaran yang Hakiki dalam Membesarkan Anak
Penulis : Dr. Larry Keefauver
Penerjemah : Tidak dicantumkan
Penerbit : Media Injil Kerajaan, Semarang
Halaman : 58 -- 59