Kasih dalam Tindakan

Jenis Bahan PEPAK: Tips

"Ajarkanlah kepada anak Anda: kebaikan sekecil apa pun berarti!"

Jam berdenting menunjukan waktunya berangkat ke gereja. Tapi, saya belum siap sama sekali! Untung saja, suami saya menawarkan diri menyetrikakan baju saya saat dia melihat saya kerepotan. Anak gadis kami yang berumur 3 tahun mendekatinya dan memicu sebuah percakapan.

"Apakah Ayah menyetrika pakaian Ayah?" tanyanya.

"Ayah menyetrika pakaian Ibu."

"Oh, Ayah kira itu pakaian Ayah, ya?" sedikit tawa geli keluar dari mulutnya. "Lucu sekali!"

"Tidak. Ayah tahu kok ini pakaian Ibu."

Ekspresi bingung melintas di wajah gadisku, "Lalu, mengapa Ayah yang melakukannya?"

"Karena Ibumu adalah orang yang spesial, dan Ayah senang membantunya," jawab suami saya.

"Oh," jawab anak kami, kemudian dia pergi keluar kamar. "Saya mau pergi menolong adik."

Jadilah Teladan!

Sebagai pengajar awal anak-anak, kami sadar bahwa mata kecil mereka mengamati setiap gerak kami. Ketika Anda mengerjakan pekerjaan rumah yang membosankan sekalipun, mereka tetap memerhatikan Anda. Kemudian, Anda akan menyaksikan bagaimana si peniru kecil ini pura-pura mengobrol di telepon, memasak di alat masak-masakan, atau memukul-mukul dengan mainan perkakas tukang.

Kita tahu bahwa anak kita tidak hanya meniru tindakan kita saja, tetapi juga sikap kita. Ada kelemahannya. Ada momen-momen penyesalan, "oh, tidak" saat kita melihat bagaimana anak kita marah kepada saudara dan temannya dengan nada yang mereka pelajari dari kita. Tapi, ada sisi baiknya, kecenderungan meniru yang sama tersebut akan berbalik menolong kita. Asalkan, kita menjadi teladan mereka; dan kemudian, mengajarkan mereka sikap yang baik dan sikap menolong dengan senang hati.

Kita semua mencoba berbuat baik kepada pasangan dan anak-anak kita. Namun, yang lebih penting dari "bagaimana kita melakukan sesuatu" adalah "bagaimana kita bertindak". Perbedaan "melakukan sesuatu" dan "menolong orang" lain terletak pada sikap kita.

Pikirkanlah kali terakhir Anda memasak atau merapikan baju cucian. Bagaimana perasaan Anda saat melakukannya? Apakah Anda senang atau Anda merasa kesal karena terjebak dalam kebosanan ini? Hakikatnya, tidak satu pun dari kita yang memunyai hati hamba yang bersukacita sepanjang hari, setiap hari. Namun, jika kita menghendaki anak kita menolong orang lain, berbuat kebaikan dan berbelas kasihan, maka mereka harus melihat kita melakukan perbuatan yang sama.

Ciptakan Hubungan

Anda perlu membuat koneksi antara tindakan dan sikap ketika Anda mengajarkan teladan seorang hamba kepada anak-anak; sehingga anak-anak tergerak meniru Anda.

Pengamat setia Anda, anak-anak yang masih duduk di bangku TK, tampaknya selalu haus akan pertanyaan dan rasa ingin tahu. Anda bisa mengambil kesempatan dari rasa ingin tahunya ini untuk mengajarkan kebaikan. Ketika dia bertanya, "Apa yang Ibu sedang lakukan?", alih-alih menjawab, "Ibu lagi masak," katakanlah, "Ibu lagi menyiapkan makan malam untukmu dan Ayahmu karena Ibu mengasihimu."

Alih-alih berkata, "Ayah sedang memperbaiki mobil," jawablah, "Ayah memperbaiki mobil agar keluarga kita aman." Sikap ini menunjukan bahwa apa yang sedang Anda lakukan tidak sepenting orang yang Anda kasihi; Anda melakukannya demi mereka.

Tangkaplah Momen Itu

Jangan membatasi pekerjaan rumah Anda. Tunjukkanlah sikap penuh perhatian ke mana pun Anda pergi. Bukakanlah pintu untuk orang asing, tawarkanlah kursi Anda di bus yang penuh atau bantulah guru sekolah minggu membersihkan kamarnya. Kapan pun ada kesempatan, doronglah anak Anda agar meniru Anda. Tunjukanlah rasa sukacita Anda ketika menolong orang lain. Pada hari yang lain, beritahulah mereka bahwa mereka telah berbuat baik ketika membukakan pintu bagi orang asing dan menawarkan tempat duduk mereka. Anda juga dapat menceritakan pengalaman Anda dengan orang lain? Ayah, nenek, Tante Kathy? Demi menyemangati kebaikan anak Anda.

Agar pengalaman ini mengembangkan karakter mereka, sempatkanlah waktu berbicara dengan anak Anda tentang apa yang mereka rasakan saat menolong dengan senang hati. Dalam artikel, "7 Things Kids Never Forget" (Multnomah), Ron Rose berkata, "Bekerjasamalah dengan anak Anda dalam sebuah proyek pelayanan yang menolong orang lain. Fotolah proyek Anda. Lalu gunakanlah gambar-gambar itu agar Anda bisa mengenang momen tersebut. Tanyakanlah pertanyaan 'apa', seperti, 'Apa yang sedang terjadi di sini?' dan 'Apa yang mereka rasakan?' Kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa perhatian mereka terhadap orang lain.

Bantulah anak Anda mengerti bahwa membantu keluarga sama saja dengan membantu orang lain. Ajaklah dia mencabut rumput di taman, membuang sampah atau membuat roti; kemudian traktirlah mereka. Bicaralah kepada mereka tentang betapa istimewanya mengambil bagian dalam keluarga; diskusikanlah bahwa kerja sama dan tolong menolong menguatkan ikatan keluarga. Berikanlah pelukan dan pujian sebagai hadiah bagi pekerjaan yang telah mereka selesaikan dengan baik.

Pentingnya Dorongan

Ketika anak-anak Anda berbuat baik kepada orang lain, dukungan Anda akan menguatkan karakter ini. Dalam bukunya "Hugs for Mom" (Howard Publishing), John William Smith mengilustrasikan pentingnya sebuah dorongan. Dia berkata, "Perhatikanlah bagaimana punggung mereka menjadi tegak, mata mereka bersinar-sinar, pekerjaan mereka berkembang, hidup mereka berubah dan kasih mereka bertambah dalam! Semua karena Anda telah menanamkan keberanian kepada mereka lewat kata-kata Anda."

Beritahu mereka bahwa usaha mereka juga menyenangkan hati Allah. Carilah Kolose 3:23 dan bacalah bersama-sama mereka: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."Allah akan senang jika dia berbuat baik. Ingatlah, sikap baik dan penuh kasih sayang tidaklah terbentuk secara alami. Bersabarlah saat mereka belajar melihat kebutuhan orang lain. Bantulah mereka untuk belajar melayani dengan hati yang gembira lewat tindakan Anda yangpenuh kasih. Saat Anda menyeterika baju atau membuat roti dari selai kacang, biarlah anak Anda menyaksikan bahwa tindakan Anda berdasarkan kasih. Dan tidak lama kemudian, Anda akan melihat mereka bertindak dengan kasih juga.

Merawat Hati yang Suka Menolong

1. Bacalah cerita tentang orang yang saling tolong-menolong (cobalah buka Markus 2:1-5). Tunjukan bahwa kebaikan dan kasih sayang merupakan tindakan terpuji.

2. Buatlah "malam curahan hati" sekali seminggu. Kerjakanlah pekerjaan rumah bersama-sama seperti mencuci piring, mengumpulkan kayu atau membantu anak-anak membersihkan kamar mereka.

3. Ketika Anda menemukan sampah di tempat umum, doronglah anak Anda memungutinya. Jelaskan bahwa mereka membersihkan tempat itu agar bisa dinikmati orang lain.

4. Buatlah cara yang menyenangkan untuk menolong orang lain. Yang kecil dapat membantu melepaskan kancing jaket secara bergantian. Anak yang lebih besar menyapu dedaunan di halaman bersama-sama; mereka dapat bermain-main dengan dedaunan yang terkumpul itu.

5. Buatlah kontes "Penolong Baik". buatlah sebuah bagan sederhana dan catatlah setiap anggota kelarga yang menolong anggota keluarga yang lain. Pada akhir minggu, berilah hadiah kepada para penolong dengan hadiah keluarga seperti es krim.

6. Bantulah anak Anda membuat 'kupon pelayanan" sebagai hadiah. Anak yang lebih kecil memberi kupon bagi keluarga yang menolong Ibu menyapu lantai. Anak yang lebih besar dapat membagikan kupon bagi anggota keluarga yang mengajak anjing berjalan-jalan atau membacakan cerita untuk adik kecilnya.

7. Setiap pagi, doronglah anak Anda untuk berpikir tentang satu cara membantu orang lain hari itu. Pada waktu tidur, bicarakanlah tentang tindakan mereka. Kemudian, bersyukurlah kepada Tuhan atas cara-cara spesifik yang ditunjukkan-Nya untuk menolong orang lain.

8. Ingatkanlah anak Anda bahwa berdoa juga merupakan bentuk dari menolong. Dalam situasi yang tidak memungkinkan kita untuk menolong orang secara langsung, kita dapat meminta Allah menolong dengan cara-Nya sendiri. Ajarkanlah kepada anak Anda bahwa Allah adalah penolong yang terbaik. (t/Uly)

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Anak Umum

Sumber
Judul Artikel: 
Love in Action