Wed, 05/07/2008 - 15:05 — admin
Peraturan dalam kebaktian anak-anak:
- Berdoa
- Menyanyi bersama-sama lagu Sekolah Minggu (ditentukan)
- Berdoa untuk firman Tuhan.
- Latihan menyanyi, lagu-lagu lama dan lagu-lagu baru.
- Firman Tuhan.
- Berdoa.
- Menyanyi untuk persembahan.
- Absensi.
BERDOA:
Berdoa bukan membaca, bukan suatu acara atau peraturan, melainkan dengan wajar berkata-kata kepada Allah. Berdoalah di dalam penyembahan. Ini mempunyai harga yang sama dengan memuji Tuhan. Di dalam berdoa biarlah anak-anak mempunyai ingatan akan menyembah Tuhan, pengucapan syukur, mengakui dosa, persekutuan dengan Allah, dsb.
Sikap pengajar waktu berdoa tidak boleh:- Mata tidak boleh terbuka untuk mengawasi anak-anak.
- Berdoa dengan suara yang tidak khidmat.
- Sikap tangan yang tidak sopan. Misalnya mengusap mata, menguap, main-main dengan tangan, memainkan jari tangan, menutup mata/muka dengan tangan, bertolak pinggang, memutar-mutar badan, dsb.
- Kata-kata singkat dan jelas.
- Perkataan boleh banyak sedikit, tetapi jangan terlalu panjang, sehingga anak-anak mulai bergerak-gerak karena tidak sabar. (Nasehat yang diberikan sebelum doa juga jangan terlalu panjang)
- Waktu berdoa jangan melupakan:
- Doa itu harus dapat dimengerti oleh anak-anak.
- Pengalaman dalam hidup anak-anak. Misalnya: Pelajaran mereka, pergaulan mereka di rumah (masyarakat), dsb.
- Jangan bersifat mendalam (terlalu rohani)
- Seharusnya pengajar berdiri di pihak anak-anak, jangan menggunakan kata `mereka` melainkan `kami`.
- Berdoa bagi hal-hal yang berhubungan dengan anak-anak, orang tua mereka, sekolah, supaya mereka menjadi contoh untuk kawan-kawan mereka dan dapat menarik kawan-kawan lain ke Sekolah Minggu.
- Jangan berdoa dalam keadaan yang tergesa-gesa.
- Anak-anak yang tidak disiplin, berlututnya/berdirinya baik ditunggu sampai mereka mempunyai sikap yang benar. Bila perlu anak-anak yang nakal dapat dikeluarkan sebentar.
- Cara berdoa boleh diubah-ubah, misalnya mereka menirukan doa guru, menyuruh seorang anak, lalu dilanjutkan oleh guru, dsb.
- Harus menerangkan istilah-istilah: demi nama Yesus, amin, harus menutup mata, lipat tangan, dsb.
- Harus dapat menghafal doa Bapa Kami.
- Harus dapat bersaksi dengan doa-doa yang dikabulkan.
- Dapat menyanyi dahulu sebelum doa, atau berdoa dengan nyanyian.
- Harus diterangkan apa arti persembahan. Persembahan bukan uang sokongan, bukan gaji guru, bukan pembeli gambar, bukan penabungan untuk natal, dsb. Tetapi sebagai ucapan syukur kepada Allah.
- Lebih baik menganjurkan mempersembahkan uang saku, atau uang tabungan mereka sendiri, memupuk mereka untuk mempunyai hati yang mau mempersembahkan.
- Saat persembahan sesuai dengan suasana kebaktian dan pilih nyanyian yang cocok. Jangan membiarkan mereka ribut dan bertengkar.
- Menerima persembahan ini jangan terlalu lama, hal ini dapat menyukarkan anak-anak kecil.
- Jangan memakai uang persembahan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat, hingga membuat mereka meremehkan uang persembahan.
- Uang persembahan ini dapat dipakai untuk membantu anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang miskin. Dan bila mendapat balasan, sebagai ucapan terimakasih mereka, baiknya surat itu dibacakan di hadapan anak-anak, supaya mereka mengerti betapa bermanfaatnya persembahan mereka untuk orang-orang yang berada dalam keadaan kekurangan.
Firman Tuhan dalam kehidupan manusia mempunyai kuasa yang besar dan pengaruh, pertolongan, wahyu yang tidak ternilai harganya. Seorang pengajar harus menghafal ayat-ayat dan mengajar anak-anak untuk bisa menghafal juga. Dengan demikian pengajar bertanggung jawab atas segala yang ia anjurkan kepada anak-anak Sekolah Minggu.
Yang harus diperhatikan:- Ayat-ayat singkat dan berarti.
- Terangkan ayat tersebut dan hubungan dengan kehidupan kita.
- Nama Alkitab tidak boleh disingkat, pasal dan ayatnya juga harus dihafal.
- Anak kelas kecil menghafal yang singkat dan kelas agak besar bisa agak panjang, menurut kemampuan mereka kita berikan ayat itu untuk dihafal.
- Cara yang menarik untuk menghafalkan ayat:
- Dengan suara yang keras dan perlahan.
- Dengan cara menyanyi.
- Dengan cara menghafal sambil menghapus kata-kata satu demi satu.
- Dengan cara memakai kapur berwarna.
- Harus sering-sering menghafal.
- Printer-friendly version
- Login to post comments