Mengevaluasi Cara Kita Mengajar

Jenis Bahan PEPAK: Tips

Evaluasi adalah proses penentuan seberapa jauh kita telah mencapai tujuan-tujuan kita. Untuk mengevaluasi, pertama kita harus menganggap bahwa kita telah menentukan tujuan-tujuan. Dan kedua, kita harus mengakui bahwa ada beberapa tujuan yang tidak dapat diukur secara objektif. Tujuan-tujuan ini sebagian besar adalah tujuan-tujuan yang sebenarnya dari pertumbuhan rohani dan perilaku.

Saran yang baik untuk evaluasi mengajar terdapat di buku yang ditulis oleh Rozell, "Talks in Sunday School Teaching". Dia menyarankan para guru untuk bertanya pada diri mereka sendiri.

  1. Apakah kelas tersebut bertumbuh dalam kehadirannya?
  2. Apakah murid-murid bertumbuh dalam berpartisipasi pada saat diajar?
  3. Apakah antusiasme kelas tersebut bertumbuh saat mempelajari Alkitab?
  4. Apakah anggota kelas tersebut bertumbuh dalam membuat pilihan- pilihan yang baik dalam keyakinan Kristiani mereka?
  5. Apakah murid-murid mengubah murid yang lainnya daripada diubah oleh murid lainnya?

Perhatikan bahwa prinsip umum yang terlibat dalam pertanyaan- pertanyaan ini adalah masalah pertumbuhan dan perubahan.

Ada tiga jenis evaluasi yang seharusnya dipertimbangkan oleh guru- guru Kristen: tes tertulis, pengamatan (observasi), dan dokumen/ riwayat.

EVALUASI MELALUI TES TERTULIS

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi adalah pengukuran melalui tes/ujian. Tes memberikan informasi kepada guru tentang seberapa baiknya murid-murid telah mendapatkan pengetahuan melalui pengajaran yang diberikan. Tes adalah alat untuk mengevaluasi murid yang memiliki berbagai bentuk dasar.

Jenis-Jenis Tes Tertulis

  1. Tes Pilihan Ganda
    Tes pilihan ganda adalah tes di mana murid-murid membaca pertanyaan dan kemudian memilih jawaban mereka dari daftar pilihan (biasanya empat) yang disediakan oleh guru dalam pertanyaan tersebut.
  2. Tes Melengkapi
    Tes ini berbentuk pernyataan, namun tanpa menyertakan bagian yang penting, dan mengganti bagian tersebut dengan titik-titik atau spasi kosong. Tugas murid adalah mengisi kalimat atau kata yang tidak ada.
  3. Tes Benar-Salah
    Tes Benar-Salah adalah tes di mana terdapat sebuah pernyataan dan murid-murid menunjukkan dengan memberi tanda bahwa pernyataan tersebut benar atau salah.
  4. Tes Menjodohkan
    Seperti tes pilihan ganda, tes menjodohkan memberikan materi tes secara lengkap. Tugas murid adalah menjodohkan/mencocokkan/ memasangkan kata-kata atau pernyataan-pernyataan yang ada dengan kata-kata atau pernyataan-pernyataan yang berhubungan.

    Dalam menggunakan tes menjodohkan ini, guru harus memerhatikan peraturan-peraturan berikut ini.

    • Setiap daftar harus berorientasi hanya pada satu subjek. Contohnya, daftar tersebut berhubungan dengan nama-nama orang atau informasi mengenai tanggal, namun bukan kombinasi tanggal dan nama dalam satu rangkaian.
    • Batasi jumlah kata-kata yang dijodohkan dalam satu rangkaian sehingga kurang dari sepuluh kata.
    • Jumlah jawaban yang disediakan harus lebih banyak dari jumlah kata atau pernyataan dasar.
    • Berikan definisi dasar dengan jelas pada jawaban yang akan dianggap benar.

    Essay/Uraian
    Dalam tes uraian, murid-murid memberikan respons atas pertanyaan dengan menuliskan jawaban yang menggunakan kata-kata mereka sendiri. Tes ini memberi kebebasan bagi murid untuk menunjukkan pengetahuan pribadi mereka tentang subjek pertanyaan. Proses penilaian subjektif semata dan membutuhkan waktu yang lebih banyak daripada waktu rata-rata pada tes objektif. Berikut ini contoh pertanyaan uraian.

    Tulislah dalam satu paragraf yang menjelaskan bagaimana seseorang menjadi seorang Kristen. Pertegas jawabanmu dengan ayat-ayat dalam Alkitab. (Kalian boleh menggunakan Alkitab dalam menjawab pertanyaan ini.)

    Dalam menyiapkan sebuah tes uraian, perhatikan panduan-panduan berikut ini.

    • Buatlah pertanyaan sespesifik mungkin sehingga jawaban murid- murid dapat dievaluasi secara khusus.
    • Sediakan waktu yang cukup bagi murid untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada.

EVALUASI MELALUI OBSERVASI/PENGAMATAN/PERHATIAN

Seperti yang sudah diindikasikan, evaluasi lebih dari sekadar pengukuran dalam bentuk tes tertulis. Jika belajar adalah untuk menghasilkan perubahan, maka perubahan yang terlihat dalam kehidupan murid tersebut adalah salah satu indikasi komunikasi yang efektif dari guru kepada murid.

Sebagian besar evaluasi melalui observasi berhubungan dengan pengaruh subjektif yang diterima oleh guru ketika dia ada bersama- sama dengan seorang murid. Pengaruh ini menyangkut sikap dan perilaku, demikian pula pengaruh yang disamaratakan menyangkut pengetahuan dan pemahaman.

Ada juga suatu pendekatan yang lebih formal terhadap observasi. Dalam pendekatan ini, guru membuat perkembangan atau perubahan. Dia akan lebih senang melihat dan kemudian mencari, untuk mengamati murid-murid dalam situasi di mana perubahan seperti itu mungkin dipakai untuk menunjukkan dirinya sendiri.

EVALUASI MELALUI RIWAYAT/DOKUMEN

Guru yang memerhatikan kemajuan murid-muridnya akan merasakan pentingnya sistem dokumen/riwayat. Dokumen/riwayat yang baik menyangkut lebih dari sekadar kehadiran. Dokumen/riwayat ini menyertakan hal-hal seperti apa saja yang sudah dicapai oleh murid- murid di kelas itu, minat pribadi, dan indikasi-indikasi pertumbuhan rohani. Beberapa informasi dapat diterjemahkan ke dalam bentuk grafik dan perkembangan murid digrafikkan menurut satu periode waktu.

Dokumen harus praktis.

Kepraktisan menyangkut penentuan standar sistem dokumen yang mudah dipahami dan memudahkan siapa saja yang menggunakannya. Bentuk dokumen itu bisa saja sederhana, namun harus menyediakan informasi yang diinginkan dengan cara yang mudah dibaca. Untuk dokumen pribadi guru, disarankan berupa sebuah buku catatan atau kartu indeks. Beberapa penerbit buku-buku sekolah minggu menyediakan buku catatan atau kartu indeks ini.

Dokumen harus selalu memberikan informasi terbaru.

Jika suatu dokumen itu banyak yang kosong, akan sangat sulit untuk memasukkan data-data yang terlewatkan. Cara yang terbaik adalah memasukkan data secara teratur, segera setelah kelas selesai.

Dokumen harus mudah didapatkan.

Dokumen akan memiliki nilai guna yang kecil bila hanya disimpan dan tidak digunakan. Buatlah agar dokumen mudah didapatkan sehingga dapat mendukung penggunaanya. Hal ini berkenaan dengan dokumen sekolah minggu secara umum maupun dokumen guru.

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
Understanding Teaching
Pengarang: 
Kenneth O. Gangel, Ph.D
Halaman: 
87--92
Bab: 
Evaluating Our Teaching
Penerbit: 
Evangelical Training Association
Kota: 
Illionis
Tahun: 
1968