Jenis Bahan PEPAK: Tips
Berikut ini kami sajikan pengalaman dari sebuah organisasi, Sekolah Bina Iman "Sahabat Kristus", yang dapat dijadikan ide bagi para guru SM untuk bekerjasama dengan orangtua dalam hal kehidupan ibadah anak.
Salah satu upaya dari Sekolah Bina Iman "Sahabat Kristus" dalam mendorong orangtua untuk lebih terlibat dalam pendidikan iman anak mereka adalah dengan mengadakan aktivitas ibadah secara bergilir di rumah murid. Tujan dari aktivitas ini selain untuk mendekatkan keluarga anak dengan keluarga dari `peer group`-nya, juga agar tercipta ibadah keluarga di rumah masing-masing.
Ibadah dilakukan dengan waktu yang singkat dan dikemas dalam bentuk yang cukup menarik. Anak-anak datang dengan membawa baju tidur dan perlengkapan tidur. Setelah menerima pengarahan dari guru, anak-anak menyiapkan diri `seolah-olah` mereka akan tidur. Maka mulailah mereka sikat gigi dan cuci kaki. Setelah selesai, anak-anak berkumpul kembali untuk mengkuti ibadah keluarga dengan litirugi yang sudah disiapkan.
Ibadah bukan hanya sekadar menyanyi, berdoa, dan mendengarkan cerita, melainkan juga menghafal ayat yang dilakukan melalui permainan. Orangtua yang menjadi tuan rumh juga dilibatkan untuk berdoa, kadang-kadang ada juga yang bercerita, setelah itu mereka pura-pura tidur beberapa menit. Waktu mereka bangun, makanan kecil yang disiapkan oleh guru dan tuan rumah sudah tersedia dan mereka pun seolah-olah sedang sarapan pagi.
Respon terhadap aktivitas semacam ini cukup beragam. Kelas besar yang seharusnya melakukan dengan lebih serius ternyata "kalah" dengan adik-adik Balita. Namun, apa pun hasilnya, anak-anak mendapatkan banyak manfaat melalui kegiatan tersebut. Anak-anak kelas besar menjadi lebih termotivasi dan mulai terlibat dalam memimpin ibadah, bahkan ada yang belajar menyusun dan menyampaikan renungan singkat.
Salah satu kelas menerima respon yang sangat positif dari orangtua. Mereka, walaupun bukan sebagai tuan rumah, ikut hadir dan ikut menyaksikan dari jauh apa yang dilakukan oleh anak-anak mereka dalam ibadah agar mereka pun bisa melakukannya dan melanjutkan di rumah masing-masing.
Ternyata lembar liturgi yang disedikan sangatlah berguna. Malam itu, sebelum tidur, ada anak yang mencari-cari lembar liturgi itu untuk dilakukan bersama dengan orangtua dan adiknya. Dan orangtua pun merasa terharu melihat semangat anaknya tersebut walaupun dia belum bisa memimpin ibadah dengan sempurna. Namanya juga anak-anak, pastilah yang paling menarik adalah permainannya.
TIPS SAHABAT KRISTUS UNTUK IBADAH ANAK-ANAK DALAM KELUARGA
- Ibadah dapat dilakukan di malam hari sebelum tidur -- oleh sebab itu orangtua jangan pulang terlalu malam, atau dapat juga dilakukan oleh ibu sebelum anak-anak tidur siang.
- Usahakan sesingkat mungkin.
- Awali dengan permainan yang menarik.
- Gunakan benda-benda di dalam kamar sebagai alat peraga, misalnya: selimut sebagai jubah raja, guling dan bantal ditumpuk sebagai tembok Yerikho, dan sebagainya.
- Bila ayah ada di rumah, sebaiknya ayahlah yang berinisiatif memimpin (sebagai imam dalam keluarga).
- Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk memimpin doa (sekalipun masih berusia dua tahun misalnya) dan janganlah menertawakan doa mereka.
- Senantiasa meletakkan Alkitab anak-anak di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau tiap malam.
- Gunakan jari-jari untuk doa syafaat:
Ibu jari : untuk teman dekat Jari telunjuk : untuk guru Jari tengah : untuk presiden Jari manis : untuk anggota keluarga Jari kelingking : untuk orang miskin/anak yatim piatu
Anak yang besar bisa menggunakan jari-jari doa sebagai berikut:
Ibu jari : doa penyembahan Jari telunjuk : doa syukur Jari tengah : doa syafaat/permohonan Jari manis : doa pertanyaan (menanyakan rencana Tuhan, atau hal-hal yang belum dimengerti) Jari kelingking : doa pengakuan dosa dan penyerahan - Gunakan gerakan tangan (sign language) untuk menghafal ayat bersama.
Selamat mencoba dan Tuhan memberkati!
Kategori Bahan PEPAK: Doa - Musik - Ibadah
- Login to post comments
- Printer-friendly version