Komik 'Dia Hidup di Antara Kita' menampilkan ilustrasi menakjubkan disertai dengan dialog. Ilustrasi ini akan menjamah hati, mengubah hidup, dan mengubah kehidupan pembacanya di masa depan.
warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/pepak/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.
Berisi berbagai tulisan yang membahas semua hal tentang pelayanan Sekolah Minggu baik yang menyangkut sejarah, visi dan misi Sekolah Minggu maupun hal-hal umum misalnya tentang kelas Sekolah Minggu, atau hubungan Sekolah Minggu dan gereja, dan lain sebagainya.
Disiplin bisa menjadi suatu masalah bagi guru-guru sekolah minggu ataupun guru-guru di sekolah umum. Guru-guru sering bertanya pada diri mereka sendiri: "Harus setaat apakah murid-murid saya? Apa saja yang seharusnya saya izinkan?" Kadang-kadang suasana saat bersama dengan murid-murid bisa menjadi tidak terkendali dan hampir tidak bisa ditoleransi lagi. Kelas yang tidak disiplin menurunkan semangat anak dan guru. Berikut ini lima kunci yang bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas dalam kelas.
KUNCI PERTAMA: SIKAP GURU TERHADAP MURID
Bersikaplah sewajarnya. Tunjukkan sikap hormat kepada anak. Terimalah mereka dan kasihilah mereka apa adanya, seperti Tuhan mengasihi dan menerima Anda. Bangunlah sikap yang positif terhadap murid dan cobalah untuk membuat komitmen yang positif terhadap perilaku mereka. Kendalikan selalu temperamen dan nada suara Anda; jangan biarkan kemarahan muncul pada saat suasana panas -- meskipun suasana menjadi semakin panas! Doakan diri Anda sendiri dan anak-anak Anda. Jika Anda terlalu sibuk untuk mendoakan pelayanan pengajaran Alkitab atau pelajaran yang akan Anda sampaikan, maka Anda memang terlalu sibuk untuk memikirkan anak-anak yang ada dalam kelas Anda. Seharusnya, semuanya berjalan seimbang dan Anda harus belajar untuk memfokuskan diri terhadap semua hal dalam proses belajar mengajar. ... baca selengkapnya »
Kehilangan visi untuk menciptakan kedisiplinan di dalam kelas? Kurang peralatan juga? Berikut ini adalah cara-cara yang dapat digunakan menjadi titik awal. Gunakan daftar ini sebagai penuntun sehingga Anda dapat mencapai sasaran!
Apakah anak Anda lebih sering mendengar "tidak boleh" daripada "boleh"? Masalah kedisiplinan merupakan tanda-tanda yang jelas bahwa suatu kelompok kurang memiliki arah yang mendasar. Rombaklah dasar negatif Anda yang menyebutkan "tidak boleh" dan bangun kembali dasar yang positif dengan menerapkan panduan sederhana. ... baca selengkapnya »
Bila sekolah minggu Anda sedang menjangkau masyarakat sekitar, Anda harus mengenali bahwa banyak anak yang datang tidak akan tahu apa yang gereja harapkan dari mereka. Disiplin merupakan suatu hal yang diperlukan untuk keberhasilan sekolah minggu. Berikut beberapa langkah untuk membantu mengendalikan kelas.
Berdoa!
Kita sering merendahkan kekuatan doa. Ketika Anda berdoa untuk program sekolah minggu, staf, dan peserta Anda, doakan juga khususnya masalah disiplin di sekolah minggu Anda. Minta Tuhan memberi anak-anak hati yang sungguh-sungguh dan penuh perhatian. Anak-anak yang sungguh-sungguh ingin belajar tidak akan mengalami masalah disiplin. Berdoalah untuk kebijaksanaan rekan sepelayanan Anda. Sering kali para guru dan pekerja membuat masalah disiplin karena perilaku mereka atau kurangnya pengalaman mereka dalam menangani situasi kelas. ... baca selengkapnya »
Ada kalanya dalam proses belajar-mengajar, anak-anak sangat sulit untuk dikendalikan. Berikut ini artikel pendek yang bisa menjadi perenungan bagi para pelayan anak yang menghadapi situasi seperti itu. Kiranya bisa menjadi salah satu cara untuk mengubah "keributan" menjadi partisipasi positif dalam kelas sekolah minggu.
Anda sedang di depan kelas mengajar tentang bagaimana Saulus menyiksa orang Kristen, kemudian untuk menarik perhatian anak-anak, Anda bertanya, "Baiklah, sekarang apa yang terjadi
Langkah 1
Mulailah dengan memberikan penghargaan. Temukan cara untuk memberikan penghargaan atas kehadiran murid, tingkah laku yang baik, dan partisipasi aktif. Sudah terbukti, penghargaan yang memikat hati sering kali memiliki korelasi dengan minat murid-murid dan partisipasi mereka di dalam kelas.
Langkah 2
Gabungkan permainan ke dalam rencana pelajaran. Carilah cara untuk membuat proses belajar mengajar menarik, dengan demikian anak-anak tidak bosan atau kelelahan selama di dalam kelas. Permainan
Persiapan
Sediakanlah beberapa hadiah yang telah dibungkus dengan kertas-kertas yang berwarna cerah. Letakkanlah di meja kecil untuk dipakai dalam renungan. Tulislah pada masing-masing bungkusan itu "Hati", "Waktu", "Talenta", dan "Uang". Tunjukkan kata-kata itu pada saat yang tepat.
Nyanyian Bersama: "Semua Ku B'ri Pada Yesus", "Bintang di Timur"
Renungan
Minggu lalu kita bicara tentang para gembala yang segera datang melihat bayi Yesus. Tentunya ada juga pengunjung-pengunjung yang lain, tetapi
Persiapan:
Tulislah Mazmur 141:3 di papan tulis atau di selembar kertas besar. Pada waktu Saudara berbicara, tambahkan tiga pokok yang digarisbawahi di bagian renungan.
Nyanyian bersama:
"Hati-Hati Mulut Apa Katamu"; "Tanganku Kerja Buat Tuhan"; "Puji Dia".
Cerita: Pemimpin Sekolah Minggu
Ada ayat Alkitab yang merupakan cerita, ada yang merupakan janji. Ayat ini (tunjuk pada papan tulis) merupakan doa- doa yang baik untuk kita doakan pada pagi hari dan berulang kali sepanjang hari. Mari kita menghafalnya.
Bahan bacaan: 1 Petrus 5:5-11
"Lihatlah, seekor kucing sedang bersembunyi di balik semak-semak," kata Nikki.
"Dia mengawasi beberapa burung dara yang sedang makan di pekarangan," kata ayah. "Kucing itu sedang menunggu kesempatan untuk menerkam mereka." Tak lama kemudian, si kucing melompat ke arah burung-burung itu. Burung-burung itu segera terbang dan hanya kulit gabah kosong yang tertinggal untuk si kucing.
"Aku senang mereka terbang," kata Nikki. "Mereka cukup pintar. Aku rasa mereka tahu kalau
Gereja pada abad pertama tidak memerhatikan pendidikan anak, baik dalam hal pengetahuan dasar (baca tulis) atau pun dalam iman Kristen. Kelas-kelas dibentuk pada abad pertama dan kedua untuk petobat baru, dan, diperkirakan, anak-anak yang lebih dewasa masuk dalam kelas para petobat baru yang yang dikenal dengan nama "sekolah katekumen" ini. Kelas-kelas tersebut dibagi dalam "tingkatan", atau dikelompokkan menurut tingkat yang sesuai dengan komitmen masing-masing orang.
Saat ini beberapa kalangan gereja memperdebatkan mengenai perlunya anak-anak berada dalam gereja selama ibadah berlangsung? Jawaban dari perdebatan tersebut sangat tergantung dari pandangan gereja dan apa yang kita lihat atau inginkan untuk anak- anak kita dalam gereja pada masa depan.
Apakah anak-anak harus berada dalam gereja? Tentu saja. Anda tidak setuju? Teruskanlah membaca artikel ini.