Disiplin bisa menjadi suatu masalah bagi guru-guru sekolah minggu ataupun guru-guru di sekolah umum. Guru-guru sering bertanya pada diri mereka sendiri: "Harus setaat apakah murid-murid saya? Apa saja yang seharusnya saya izinkan?" Kadang-kadang suasana saat bersama dengan murid-murid bisa menjadi tidak terkendali dan hampir tidak bisa ditoleransi lagi. Kelas yang tidak disiplin menurunkan semangat anak dan guru. Berikut ini lima kunci yang bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas dalam kelas.
KUNCI PERTAMA: SIKAP GURU TERHADAP MURID
Bersikaplah sewajarnya. Tunjukkan sikap hormat kepada anak. Terimalah mereka dan kasihilah mereka apa adanya, seperti Tuhan mengasihi dan menerima Anda. Bangunlah sikap yang positif terhadap murid dan cobalah untuk membuat komitmen yang positif terhadap perilaku mereka. Kendalikan selalu temperamen dan nada suara Anda; jangan biarkan kemarahan muncul pada saat suasana panas -- meskipun suasana menjadi semakin panas! Doakan diri Anda sendiri dan anak-anak Anda. Jika Anda terlalu sibuk untuk mendoakan pelayanan pengajaran Alkitab atau pelajaran yang akan Anda sampaikan, maka Anda memang terlalu sibuk untuk memikirkan anak-anak yang ada dalam kelas Anda. Seharusnya, semuanya berjalan seimbang dan Anda harus belajar untuk memfokuskan diri terhadap semua hal dalam proses belajar mengajar.
KUNCI KEDUA: TANGGUNG JAWAB GURU TERHADAP MURID
Persiapkan terlebih dahulu -- dan persiapkan secukupnya. Persiapan akan memberi Anda kepercayaan diri dan membangun kepercayaan murid kepada Anda sebagai pemimpin mereka. Lingkungan yang hangat dan saling memedulikan sangat membantu anak-anak untuk mengetahui bahwa mereka dikasihi dan diterima. Pahamilah bagaimana Allah telah membentuk murid-murid Anda -- secara fisik, mental, sosial, emosional, dan spiritual -- dan melengkapi sekeliling Anda dalam memenuhi kebutuhan mereka. Beberapa guru harus menambah sebagian besar waktu dan kesabaran mereka untuk berjuang agar murid-muridnya tetap duduk di kursi mereka yang tidak dibuat untuk membuat mereka betah. Ketahuilah situasi rumah atau keluarga murid-murid Anda. Dengan mengetahui situasi rumah akan membantu Anda memahami latar belakang mereka dan mungkin perilaku negatif mereka. Kenalilah semua nama murid-murid Anda -- bukan hanya murid-murid yang bermasalah saja.
KUNCI KETIGA: BUATLAH JADWAL SESUAI DENGAN USIA MEREKA
Seorang anak bukanlah miniatur orang dewasa. Dia adalah seorang anak dengan kebutuhan tertentu. Jadi, berikan waktu untuk anak-anak berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya agar mereka tidak merasa tertekan. Berikan pilihan-pilihan kepada mereka dan berikan dorongan terhadap minat mereka. Doronglah mereka yang tidak mau bergabung dengan teman-teman mereka. Lakukan kegiatan-kegiatan yang memadukan otot-otot besar dan kecil. Jenis dan jarak kegiatan yang bervariasi membantu untuk menghindari kebosanan dan kelelahan. Segera libatkan murid ke dalam kegiatan ketika mereka datang. Hal ini sangat penting untuk menghindari masalah-masalah yang mungkin timbul.
KUNCI KEEMPAT: PERILAKU GURU
Jadilah contoh terhadap semua yang Anda katakan dan lakukan. Arahkan murid dengan pernyataan, bukan dengan pertanyaan. Seorang anak mungkin akan menjawab, "Tidak!", ketika Anda bertanya, "Apakah kamu tidak bisa duduk?" Cara yang lebih baik untuk mengarahkannya adalah, "Kamu bisa duduk di sini atau di sana." Gunakan dengan baik komunikasi nonverbal -- kontak mata, senyuman, sentuhan di bahu, dan tatapan tajam. Sediakan waktu untuk mendengarkan murid-murid Anda. Bagi beberapa anak, perhatian yang negatif adalah lebih baik daripada tidak ada perhatian sama sekali, dan mereka akan melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk mendapatkannya. Doronglah murid-murid Anda melalui pujian terhadap suatu perilaku positif mereka. Sadarilah bahwa kelas Anda mungkin tumbuh melebihi rasio guru-murid dan ukuran kelas yang direkomendasikan.
Ketika masalah disiplin muncul, segera ambil tindakan untuk mengatasinya. Ini sebetulnya adalah kunci disiplin kelima.
KUNCI KELIMA: RENCANA UNTUK MENGATASI MASALAH-MASALAH DISIPLIN
Hadapilah anak itu secara pribadi. Mengejek seorang anak di depan teman-teman sekelasnya bisa membuat mereka bersekongkol untuk melawan Anda.
Mintalah kepada anak itu untuk menjelaskan tindakannya.
Kadang-kadang, guru hanya menyaksikan efeknya saja dan bukan sumber dari perilakunya yang salah. Seorang anak mungkin tidak dapat mengungkapkan dengan jelas mengapa mereka berbuat demikian, tetapi mereka dapat menjelaskan apa yang mereka lakukan. Jika dua anak terlibat, pastikan untuk mendapatkan cerita dari keduanya.
Berikan batasan. Terapkan peraturan-peraturan dalam kelas. Jelaskan mengapa perilaku-perilaku tertentu tidak bisa diterima. Kadang-kadang, masalah disiplin muncul hanya karena anak-anak tidak mengetahui batasan-batasannya. Bersikaplah konsisten!
Arahkan kembali anak ke perilaku yang positif. Ketika seorang anak telah diarahkan, biarkan anak tersebut bergabung kembali dalam kelas. Buatlah catatan jika perilaku yang sama diulangi lagi. Pola perilaku yang tidak taat lebih baik didiskusikan dengan orang tua.
Biarkan anak mengalami akibat dari perilaku negatifnya. Bisa dengan cara menyuruh anak untuk membersihkan ruangan yang berantakan karena permainan yang gaduh. Bisa juga dengan menyuruh anak untuk minta maaf kepada pihak yang telah diperlakukan dengan salah dalam suatu pertengkaran. Hukuman harus sesuai dengan kesalahan. Biasanya, penundaan koreksi atau pemberian hukuman yang tidak sesuai membuat anak tidak menghubungkannya dengan perilakunya yang salah. Jangan mengancam anak melebihi penghukuman yang dapat Anda berikan.
Kadang-kadang, seorang anak berperilaku sangat menentang atau kasar yang melebihi perilaku salah anak pada umumnya dan kemampuan kebanyakan guru untuk mengatasinya. Sering kali jawabannya adalah dengan mempekerjakan seorang penolong atau pembimbing yang dapat bekerja dengan sang anak secara pribadi. Seorang guru yang menyediakan waktu untuk meneliti masalah tersebut mungkin mendapati bahwa anak tersebut memiliki sejarah penyimpangan atau gangguan emosional atau suatu kecenderungan untuk lupa mengonsumsi dosis obat pengubah perilaku yang disarankan. Guru mana pun yang dihadapkan pada perilaku menentang yang tidak biasa perlu mendapat bantuan dari ahli pendidikan Kristen atau seorang pendeta. Masalah itu mungkin memerlukan konseling pastoral, penyerahan ke suatu pusat konseling Kristen, atau campur tangan dari badan sosial.
Dalam segala waktu, ingatlah campur tangan Tuhan dengan Musa, Daud, dan Petrus. Musa mengeluh dan protes. Daud jatuh ke dalam pelanggaran yang besar. Petrus menyangkal Kristus. Walaupun demikian, Tuhan menggunakan mereka semua. Setiap kurikulum sekolah minggu menggambarkan ketiga orang ini sebagai pahlawan iman -- tetapi sedikit guru yang akan menginginkan mereka di dalam kelas mereka. (t/Ratri)
--Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak--
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK