Menuntun anak-anak menapaki langkah pertama dalam iman bisa menjadi
kesempatan yang paling berharga sepanjang hidup, baik bagi orang tua
maupun guru. Perjalanan menuju iman diisi dengan peristiwa-peristiwa
yang dapat digunakan untuk mengajar. Orang dewasa dan teman sebaya
yang bisa memberi pengaruh dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan,
mengajarkan kebenaran-kebenaran Alkitab, menjadi contoh nilai-nilai
kekristenan, dan membagikan kesaksian pribadi yang selanjutnya bisa
membentuk pemahaman pada diri anak-anak.
Para penginjil Kristen sering kali mengatakan bahwa Alkitab adalah
kitab yang paling penting yang pernah ditulis. Mereka memercayai
kitab ini dari "awal sampai akhir", tetapi pada kenyataannya dalam
kehidupan sehari-hari, pengalaman tidak selalu mendukung iman yang
diyakini. Minggu pagi, Alkitab dibawa ke gereja dan setelah itu
dikembalikan ke rak buku dan tidak diambil lagi sampai hari Minggu
berikutnya. Banyak anak yang tidak melihat orang tuanya membaca dan
hidup dalam firman Allah. Martha Aycock mengatakan, ... baca selengkapnya »
Banyak orang tua yang mengerahkan seluruh energi anak-anaknya untuk
mengikuti kelas/kursus musik dan komputer, tetapi mereka mengabaikan
ajaran keagamaan/iman.
"Allah mengasihi kita semua, apa pun warna kulit kita," kata seorang
ibu di kota New York.
Anak-anak mungkin menanyakan banyak pertanyaan tentang Allah.
"Apa warna rambut Allah?"
"Bila Allah ada di sini bersama kita, mana Dia?"
Orang tua dan anak-anak mereka mengenal Allah, menikmati d
Sering kali, orang tua dan guru mengaitkan proses belajar dengan
pengetahuan dasar sebelumnya. Seorang anak dikatakan sudah
"mempelajari" sesuatu apabila dia bisa mengulang sesuatu yang sudah
dipelajarinya. Tetapi, hal itu tidak dapat memenuhi kebutuhan anak
dalam kehidupan sehari-hari. Mengulang sesuatu yang dipelajari
adalah awal dari proses belajar, tetapi tentu saja tidak cukup
sampai di situ.
Ada empat langkah yang perlu dilakukan untuk dapat mengajarkan
teologia dengan efektif kepada anak.
Bahasa doktrin yang berbelit-belit merupakan bahasa yang sulit
dipahami anak-anak karena mereka masih memiliki kemampuan memahami
melalui apa yang didengarnya. Contohnya, anak akan mengatakan bahwa
Allah itu tidak dapat dilihat karena Allah berada di surga, bukan
karena Allah adalah roh. Seorang anak yang mendengar bahwa Roh Kudus
menampakkan diri sebagai merpati secara alamiah, akan berpikir bahwa
Roh Kudus adalah burung.
Setiap anak itu kreatif -- setidak-tidaknya kreatif untuk
menciptakan kenakalan yang sedang dilakukannya. Tetapi ketika anak
itu menjadi besar, tampaknya ada sesuatu yang terjadi.
Panas terik tidak dirasakan oleh Wahid dan Budi. Tanpa pulang
terlebih dulu, langkah mereka segera bergegas menuju tempat
penyewaan play station 2 (PS 2) dan video game. Lapar sepertinya
tidak menjadi alasan mereka untuk menyelesaikan game konsol (video
game console) terbaru, yang keluaran terbarunya selalu diburu oleh
para pencandu video game. Jari mereka memencet-mencet tombol konsol
yang ada di tangannya.