"Pusssinnnngggg!!!" begitulah teriak Ina, seorang gadis mungil
berusia 7 tahun sepulang dari sekolah. Gaya dan lagaknya persis
Peggy dalam sinetron `Gerhana`. Kontan saja sang Mama yang melihat
gaya anaknya tertawa terbahak-bahak diikuti oleh seisi rumah yang
melihat tingkah lucu Ina.
"Saras kosong kosong delapan!!!" teriak Susi yang baru berusia 2
tahun sambil memperagakan gaya Saras 008, cerita di televisi yang
saat itu digandrungi anak-anak.
Pertama-tama kita akan mengemukakan beberapa aspek yang positif.
Pengajaran agama di sekolah-sekolah tentu saja mempunyai manfaat
besar seperti yang terjadi di negara kita Indonesia.
Dengan jalan ini gereja dapat menyampaikan Injil kepada anak-anak
dan pemuda-pemuda yang sukar dikumpulkan dalam PAK (Pendidikan
Agama Kristen) yang diadakan gereja seperti dalam Sekolah Minggu
atau katekisasi.
Apabila kita hendak menyelidiki soal pendidikan agama dalam hubungan
Perjanjian Baru, tentu saja pertama-tama dan khususnya kita harus
mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus sendiri. Disamping
jabatan-Nya sebagai Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus juga menjadi
seorang Guru yang agung. Keahlian-Nya sebagai seorang guru umumnya
diperhatikan dan dipuji oleh rakyat Yahudi; mereka dengan sendirinya
menyebut Dia "rabbi".
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK
Komentar
Selamat Paskah 2025
'Melalui Dia, kamu menjadi percaya kepada Allah, yaitu Allah yang membangkitkan-Nya dari antara orang mati dan Allah yang memberikan kemuliaan kepada-Nya, supaya iman dan pengharapanmu adalah dalam Allah.' (1 Petrus 1:21)