Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar
Bahan Alkitab:
Tujuan Umum:
Anak memahami dan mengakui serta taat kepada Firman Allah yang
tertulis dalam Alkitab sebagai pedoman hidup sehari-hari.
Tujuan Khusus:
Anak dapat:
- Menjelaskan alasan Abraham yang rela mengorbankan anaknya kepada Allah.
- Menjelaskan hal yang dilakukan Allah setelah melihat kepatuhan Abramah terhadap Firman Allah.
- Menyatakan akan lebih rajin mempelajari dan mematuhi Firman Allah.
Ayat Hafalan:
"Karena iman maka Abraham, mempersembahkan Ishak." (
Cerita:
PERMINTAAN ALLAH YANG BERAT
Setelah Sara Istri Abraham melahirkan Ishak, maka dalam tenda
Abraham dan Sara rasanya hanya ada kebahagiaan. Bagi Abraham, Ishak
adalah seluruh kekayaannya, seluruh kebahagiaan dalam hidupnya. Bagi
Abraham, Ishak itulah tanda kasih Allah dan kesetiaan Allah.
Tiba-tiba pada suatu hari, Allah mendatangi Abraham dan
berkata: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi,
yakni Ishak. Pergilah ke tanah Moria dan persembahkan dia di sana
sebagai korban bakaranmu kepada-Ku." Abraham tidak percaya akan apa
yang dia dengar itu. Mengorbankan anaknya tunggal, anak yang
diberikan Alah sendiri kepadanya? Anak keturunannya? Anak yang
sangat ia kasihi?
Lalu apakah yang akan dilakukan Abraham?
PERJALANAN YANG SUKAR
Abraham bangun pagi-pagi. Keledainya disiapkan, roti dan air,
persediaan untuk beberapa hari. Ia juga mengikat kayu bakar. Dua
orang hambanya ia panggil untuk mengikutinya dan kemudian ia
mengajak Ishak mengikutinya. Setelah siap semuanya, mereka permisi
kepada Sara, lalu pergi.
Berempat mereka berjalan. Tidak ada yang berbicara. Masing-
masing dengan pikirannya sendiri. Ishak dan kedua hambanya itu
berpikir: "Kita akan memberikan korban bakaran. Tetapi di manakah
anak dombanya?" Mereka tidak berani menanyakan kepada Abraham.
Abraham sendiri sedang berpikir, "Aku harus melakukan apa yang Allah
minta dari padaku. Mengorbankan Ishak, anakku."
Setelah dekat gunung Moria, Abraham berhenti dan berkata kepada
hambanya, "Tinggallah di sini. Aku akan meneruskan perjalanan
bersama anakku Ishak." Abaraham dan Ishak melanjutkan perjalanan.
Mula-mula tidak ada yang berbicara. Tetapi tiba-tiba Ishak bertanya,
"Ayah, katanya kita akan memberikan korban bakaran kepada Allah,
kayu dan api kita bawa. Tetapi dimanakah domba yang akan
dikorbankan?" Bapak Abraham tersentak. Apa yang harus ia katakan.
Tidak mungkin ia berkata kalau Ishaklah yang akan dikorbankan. Bapak
Abraham kemudian menjawab, "Anakku, Allah yang akan menyediakan anak
domba itu!" Lalu mereka meneruskan perjalanan, sampai ke tempat yang
ditentukan Allah.
Di sana sudah ada batu-batu yang besar. Bersama dengan Ishak,
Bapak Abraham menyusun batu-batu itu menjadi mezbah. Kemudian kayu
bakar diletakkan di atas mezbah itu. Kemudian Bapak Abraham mengikat
tangan Ishak keduanya, lalu meletakkannya ke atas kayu bakar pada
mezbah.
Ishak tidak berontak. Ia membiarkan bapaknya melakukan itu. Ia
tidak bertanya apa-apa lagi. Kemudian Abraham siap untuk melakukan
apa yang dikatakan Allah.
MERASA LEGA
Tetapi tiba-tiba terdengar suara dari surga memanggil Abraham.
Bapak Abraham menjawab, "Disinilah aku." Lalu malaikat Tuhan
berkata, "Jangan kau apa-apakan anakmu Ishak. Sekarang aku
mengetahui bahwa engkau benar-benar takut dan patuh kepada Allah
sehingga bersedia mengorbankan anakmu yang sangat kamu kasihi kepada
Allah."
"Ah, puji Tuhan!" Jadi tidak usah Abraham mengorbankan anaknya.
Segera Abraham melepaskan tali pengikat Ishak lalu anaknya itu
dipeluknya. Rasanya mendapat kembali anaknya yang sudah mati. Ishak
pun merasa lega. Rasanya baru hidup kembali.
Kemudian mereka mendengar suara gemerisik di dekat mereka. Mereka
menoleh lalu melihat seekor domba tersangkut di semak-semak. Maka
mereka pun mengetahui bahwa itulah domba yang disediakan Allah untuk
dikorbankan. Dan Allah pun mengulangi perjanjian-Nya dengan Abraham,
"Aku akan memberkatimu dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti
bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Oleh keturunanmu
semua bangsa di bumi mendapat berkat, karena engkau mendengar
firman-Ku."
Maka Abraham dan Ishak kemudian pulang dengan bahagia. Ishak
juga mendapat pelajaran yang baik sekali, yakni kita harus mematuhi
Firman Allah sebagaimana dilakukan Abraham, bapaknya.
Dan pelajaran itupun berlaku bagi kita, mematuhi Firman Allah,
pasti bahagia, dan Firman Allah dapat kita baca dalam Alkitab.
Evaluasi:
- Siapakah yang menerima perintah dari Allah untuk meninggalkan kampung halamannya, serta sanak keluarga?
- Siapakah nama anak perjanjian itu, dan siapakah nama ibunya?
- Janji-janji apakah yang diterima oleh Abraham?
- Mengapa Abraham mau mengorbankan anaknya?
- Apa yang dilakukan Allah ketika melihat Abraham benar-benar akan mengorbankan Ishak kepada-Nya?
- Dari mana kita mengetahui apa yang Allah kehendaki dari kita?
Aktivitas:
Mintalah anak-anak menulis karangan pendek dengan judul "Yang Tuhan
Inginkan."
Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin
- Login to post comments
- Printer-friendly version