Biarkan Anak-anak Memimpin Ibadah!

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Kategori Bahan PEPAK: Doa - Musik - Ibadah

Sesekali, seorang anak menyentuh kita dengan pemikiran mendalam yang muncul dari sudut pandang mereka yang jujur. Itu menyebabkan kita memikirkan kembali praduga kita, membawa kita kembali ke kenyataan, atau hanya menyederhanakan pandangan kita. Kemudian, kita dengan penuh kasih dan sedikit sinis mengutip, "Dan, seorang anak kecil akan memimpin mereka." Memang benar bahwa anak-anak dapat menunjukkan hal yang sudah jelas dan mengajari kita satu atau dua hal, tetapi bagaimana jika kita dengan sengaja mengajari mereka untuk memimpin? Bagaimana jika kita mendorong mereka untuk memimpin? Dan, apakah Anda siap untuk ini? Bagaimana jika kita membiarkan anak-anak memimpin ibadah?

Gereja-gereja kecil dan menengah, duduklah dan perhatikan apa yang akan saya katakan di sini, sebab Anda memiliki keuntungan lebih banyak daripada gereja-gereja besar. Karena keintiman dan suasana komunitas kecil di jemaat Anda, Anda memiliki kesempatan yang sangat besar untuk membuat sesuatu yang luar biasa terjadi, tidak hanya dengan anak-anak dalam pengasuhan Anda, tetapi juga dengan seluruh gereja. Anda diuntungkan karena ukuran Anda! Sebagai bagian dari program Anda, anak-anak dapat belajar tentang memimpin ibadah, dan saya tidak berbicara tentang memimpin anak-anak lain. Anak-anak, jika diberi arahan dan pengawasan, bisa menjadi tambahan yang luar biasa untuk kepemimpinan dalam ibadah bersama. Di gereja-gereja besar, ada begitu banyak orang dewasa berbakat dan cakap yang dapat memimpin, tetapi tidak selalu terjadi di jemaat lokal berukuran lebih biasa dengan kehadiran tiga digit. Ini adalah lingkungan yang sempurna untuk memperkenalkan kepada anak-anak apa artinya memimpin dalam ibadah dan menanamkan dalam diri mereka bahwa mereka benar-benar penting bagi tubuh orang percaya yang terbatas ini.

anak-anak

Manfaatnya bagi jemaat sangat banyak! Ketika anak-anak dilibatkan dalam kepemimpinan ibadah, mereka membawa serta semangat dan kegembiraan tertentu, dan itu adalah sesuatu yang perlu diingatkan kepada setiap orang. Bagaimanapun juga, Kitab Suci memberi tahu kita, "Sukacita Tuhan adalah kekuatanku." Anak-anak membawa senyuman, baik di wajah kita atau di hati kita, tetapi sebenarnya yang mereka bawa adalah kekuatan. Salah satu hal tersulit yang harus dilakukan siapa pun ketika mereka datang ke ibadah adalah menghentikan kekhawatiran mereka tentang kehidupan sehari-hari di depan pintu dan memberikan perhatian penuh kepada Allah. Anak-anak memiliki cara yang ilahi untuk mendobrak penghalang, memfokuskan kembali perhatian kita, dan menggerakkan kita secara fisik ke keadaan yang lebih santai. Dengan tercapainya hal itu, semua orang pasti lebih siap untuk beribadah. Saya mendengar seorang wanita pernah berkata, "Ketika saya berjalan masuk pintu pada hari Minggu dan melihat bahwa anak-anak akan bernyanyi, saya tahu itu akan menjadi pagi yang baik. Mereka selalu memberikan contoh memuji." Mereka mengubah suasana tenang dan tradisi dan wajah tanpa emosi menjadi ibadah yang penuh kegembiraan dan pujian!

Ketika anak-anak dilibatkan dalam kepemimpinan ibadah bersama, hal itu memberi harapan bagi orang dewasa. Sangat mudah untuk merasa putus asa ketika setiap bentuk komunikasi elektronik menyampaikan berita bencana dan kegagalan moral. Jebakan keputusasaan merenggut orang ketika mereka berada di tengah-tengah krisis pribadi. Akan tetapi, ketika kita menyaksikan anak-anak "mendapatkannya" dan benar-benar memimpin dengan hati mereka, itu mengisi tangki kosong itu dengan harapan baru. Mereka menyadari bahwa apa yang kita lakukan di sini penting. Kita sedang membuat perbedaan. Komitmen kita kepada Tuhan mengenai waktu, uang, dan dedikasi kita akan berubah besok karena anak-anak ini. John Whitehead, dalam "The Stealing of America", menulis, "Anak-anak adalah pesan hidup yang kita kirim ke waktu yang tidak akan pernah kita lihat." Keputusasaan membuat kita takut akan pesan yang mungkin dibawa anak-anak ke masa depan, tetapi menyaksikan anak-anak yang benar-benar menyembah, membangkitkan harapan bahwa pesan hidup yang kita kirim ke masa yang tidak akan pernah kita lihat itu adalah pesan yang penuh dengan janji Allah.

Anak-anak juga bisa menjadi inspirasi dan motivator bagi orang dewasa. Ketika orang dewasa menyaksikan anak-anak hafal mengucapkan ayat-ayat Kitab Suci, mereka tidak dapat lari dari momen itu ketika mereka ditantang untuk memikirkan kembali apa yang telah mereka lakukan secara pribadi untuk mengukir firman Allah di hati mereka sendiri. Keluarga yang tahu berapa banyak waktu dan latihan yang digunakan untuk dapat memberikan yang terbaik kepada Allah tidak bisa tidak kecuali mengevaluasi kembali bagaimana mereka mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari ibadah. Hati saya hancur ketika orang dewasa berdiri untuk menyanyikan lagu solo, dan mereka memulai dengan berkata, "Saya tidak tahu harus menyanyi apa, dan lagu ini datang kepada saya pagi ini di kamar mandi." Sungguh sikap yang buruk bagi siapa pun untuk diceritakan dan pesan yang mengerikan untuk disampaikan kepada anak-anak. Sebaliknya, anak-anak mengambil peran yang mereka mainkan dalam ibadah dengan serius dan akan berlatih selama berbulan-bulan untuk berpartisipasi. Komitmen semacam itu akan meningkatkan standar bagi orang dewasa saat mereka merenungkan peran mereka dalam pelayanan.

Manfaat menyenangkan lainnya dari menyertakan anak-anak dalam memimpin ibadah adalah bahwa hal itu mengarah pada peningkatan dalam jumlah dan secara rohani. Kakek-nenek yang tidak pergi ke gereja selama bertahun-tahun diketahui mulai datang karena cucu mereka secara teratur menjadi bagian dari kepemimpinan ibadah. Itu menuntun kepada kakek-nenek itu yang mempersembahkan hati mereka kepada Tuhan dan keluarga pun diubahkan. Guru-guru sekolah diundang untuk melihat salah satu siswa mereka dalam pertunjukan musik yang kemudian menjadi murid-murid Kristus yang berdedikasi dan bersemangat. Anak-anak memiliki pengaruh yang sangat besar atas apa yang dilakukan orang dewasa dan sangat ingin membagikan apa yang mereka lakukan dalam ibadah kepada orang-orang istimewa dalam hidup mereka. Hambatan dari mengajak seseorang untuk ikut dengan Anda ke gereja, yang tampaknya menjadi bagian dari bertambahnya usia, belum ada pada anak-anak. Mereka ingin sekali mengundang orang lain ke apa pun yang menarik bagi mereka, dan memimpin ibadah adalah hal itu. Kapan terakhir kali Anda benar-benar merasa bahwa orang dewasa bersemangat memimpin ibadah? Oh, ya, anak kecil akan memimpin mereka.

Ketika anak-anak semakin terlibat dalam ibadah, itu akan bermanfaat bagi upaya pelayanan anak-anak lokal Anda dengan cara yang tidak terduga. Orang dewasa yang membuat keputusan di gereja akan memiliki sikap yang lebih positif tentang hal-hal lain yang berhubungan dengan kegiatan anak-anak. Mereka akan lebih cenderung untuk mengalokasikan dana dan memberikan dukungan dan dorongan semangat karena mereka menyaksikan sesuatu yang impresif sedang terjadi. Di gereja yang lebih kecil, pendeta sering kali tidak segan-segan memberi anak-anak kesempatan awal untuk memimpin dalam ibadah, dan mungkin itu karena ada suasana yang akrab bahwa "kita semua adalah keluarga di sini." Kesempatan itu menuntun pada komitmen seumur hidup untuk kepemimpinan ibadah dan menerima panggilan ke dalam pelayanan penuh waktu. Pendeta mana yang tidak ingin melihat ke belakang ketika pensiun dan tahu bahwa dia adalah bagian dari itu?

Ada beberapa elemen kunci yang perlu diingat, yang mencegah kepemimpinan anak-anak dari memiliki kecenderungan penampilan -- tunjukkan dan ceritakan -- di depan orang banyak tetapi bergerak ke arah yang benar-benar membuat semua usia untuk memfokuskan hati dan pikiran mereka pada penyembahan kepada Allah.

Pertama-tama, pantaulah kosa kata yang Anda gunakan. Buanglah kata-kata penampilan, pertunjukan, presentasi, dan berpura-pura dari apa pun yang mungkin Anda katakan kepada anak-anak ketika merujuk pada peran yang akan mereka mainkan dalam kebaktian. Sangat penting untuk mengajarkan sikap rendah hati dalam mempersembahkan diri kepada Tuhan, sikap yang diharapkan dari siapa pun yang memimpin dalam ibadah. Sikap ini harus menjadi titik fokus dari semua yang Anda lakukan dengan anak-anak saat mereka mempersiapkan diri. Jika anak-anak menyikapi apa yang mereka lakukan dalam kebaktian sama seperti saat mereka melakukan bagian mereka dalam program PTA, maka tidak ada alasan untuk melakukannya. Mungkin juga drama sekolah. Pola pikir mereka harus membawa kemuliaan Allah, bukan untuk mendapatkan tepuk tangan apa pun. Melambai kepada orang tua dan membungkuk memberi hormat untuk tepuk tangan tidaklah pantas, karena hal-hal itu tidak sesuai dengan tujuan untuk mengarahkan orang lain kepada Allah.

Memimpin dalam ibadah adalah tempat yang tepat untuk mengajar anak-anak melayani Tuhan dengan sempurna.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Dengan melihat orang dewasa, anak-anak mungkin terjebak dalam pemikiran bahwa memimpin ibadah berarti bernyanyi. Bernyanyi adalah cara yang bagus, tetapi anak-anak dapat memperkenalkan cara lain kepada orang dewasa. Secara individu atau dalam kelompok kecil, anak-anak dapat mengucapkan ayat kitab suci yang dihafalkan, diikutsertakan dalam tim ibadah, melakukan persembahan pujian melalui instrumen yang mereka mainkan, belajar bahasa isyarat untuk sebuah lagu, membunyikan lonceng, diikutsertakan dalam drama singkat, atau membuat video yang menggambarkan tema ibadah. Anda mungkin menemukan orang dewasa menghubungkan beberapa ide untuk diri mereka sendiri.

Memimpin dalam ibadah adalah tempat yang tepat untuk mengajar anak-anak melayani Tuhan dengan sempurna. Allah berhak mendapatkan yang terbaik yang harus kita berikan. Dia tidak meminta kita untuk menjadi sempurna, tetapi Dia meminta yang terbaik dari kita. Kita bisa melakukannya dengan persiapan yang total. Saat anak-anak mempersiapkan diri menjelang hari ketika mereka akan ambil bagian dalam ibadah, bantulah mereka memahami bahwa jika mereka belum sepenuhnya siap, maka peran mereka harus dilakukan di lain waktu. Pelayanan kita tidak boleh setengah-setengah atau dilakukan begitu saja. Tidak jarang anak-anak berlatih selama berbulan-bulan untuk mempersiapkan satu pelayanan. Sungguh contoh yang bagus!

Jika Anda berada di gereja kecil atau menengah dan bertanya-tanya apa dampak pelayanan anak-anak terhadap jemaat dan komunitas Anda, buatlah salah satu langkah pertama Anda untuk menemukan cara agar anak-anak dapat ikut ambil bagian dalam ibadah. Bersiaplah untuk terjadinya transformasi karena gereja Anda akan menyukainya! (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : ChurchLeaders.com
URL : https://churchleaders.com/children/leading-your-kidmin-team/146842-the-benefits-of-children-leading-worship.html
Judul asli artikel : Let Children Lead Worship!
Penulis artikel : Tina Houser