Jenis Bahan PEPAK: Artikel
Edisi PEPAK: e-BinaAnak 736 - Mengajar Anak Mencintai Bangsa dan Negara (I)
Dirangkum oleh: Davida
Kita patut bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan anugerah kemerdekaan untuk negara tercinta, negara Indonesia. Bukan tanpa alasan jika kita saat ini dilahirkan menjadi warga negara Indonesia, demikian pula dengan anak-anak yang kita layani. Ada suatu rencana bagi bangsa kita yang ingin Tuhan nyatakan melalui setiap andil kita di bumi Indonesia.
Setiap orang Kristen yang lahir di bumi Indonesia, memiliki negara Indonesia, dan oleh karenanya juga mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Bahkan, umat Kristen memiliki andil yang cukup besar dalam melahirkan dan mempertahankan Republik Indonesia. Banyak orang Kristen telah gugur sebagai kusuma bangsa meskipun nama-nama mereka tidak ditemukan di makam-makam pahlawan. Hal ini tentu saja tidak berhenti sampai saat itu. Sejak tahun 1945 sampai sekarang, masyarakat Kristen belum pernah absen dari perjuangan mengisi pembangunan bangsa. Ya, sebagai orang Kristen, rasa cinta terhadap bangsa dan negara harus terus dipupuk dan diaplikasikan sesuai kebenaran Alkitab. Bagaimana kita dapat menjadi orang percaya yang mewujudkan cinta kita kepada Tuhan melalui peran kita sebagai warga negara? Hal ini perlu kita ketahui agar kita sendiri dapat mengajarkannya kepada anak-anak layan kita.
1. Menjadi garam dan terang di negara tercinta.
Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, orang Kristen tetap berusaha memelihara iman dan berjuang dengan gigih menegakkan kebenaran dan keadilan seperti yang dimandatkan oleh Yesus Kristus. Statusnya sebagai warga Kerajaan Allah telah dibuktikan dalam kehadirannya sebagai pelaku firman yang tidak berkompromi dengan kejahatan. Sebagai murid Yesus, orang Kristen harus berusaha keras menjadi garam dan terang. Mereka bertanggung jawab terhadap maju dan mundurnya negara Indonesia. Mereka tidak hanya berjuang untuk mendapatkan kekuasaan politik, tetapi juga melaksanakan terjadinya revolusi intelektual agar seluruh masyarakat Indonesia bisa memiliki kemampuan intelektual dalam semua disiplin ilmu. Dengan ini, kita berperan serta dalam membangun masyarakat baru, sebagai wujud Kerajaan Allah di bumi yang berasaskan kebenaran, keadilan, kekudusan, dan pengampunan.
2. Menjadi agen pendidikan untuk kecerdasan bangsa.
Pendidikan menjadi kebutuhan prioritas seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan di sini bukan hanya pendidikan intelektual, tetapi terlebih dari itu juga pendidikan spiritual/rohani. Dengan pendidikan yang memadai, bangsa Indonesia siap memasuki abad ke-21 yang dikenal sebagai abad informasi. Masa depan Indonesia tergantung sepenuhnya pada kualitas bangsa Indonesia. Kualitas bangsa Indonesia akan ditentukan oleh kecerdasan masyarakatnya. Kecerdasan bangsa Indonesia juga akan ditentukan oleh suatu pendidikan. Untuk mewujudkan generasi masa depan yang mencintai negara dan bangsa, diperlukan orang-orang yang menyadari panggilan Tuhan terhadap dirinya untuk negara tercinta. Oleh karena itu, gereja punya peran yang sangat dominan sebagai upaya ikut mencerdaskan bangsa secara intelektual maupun rohani. Gereja bisa mengembangkan keterampilan jemaat atau masyarakat dan memberikan dasar-dasar pengajaran Alkitab yang kuat untuk hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab sesuai kebenaran Alkitab. Dengan begitu, orang Kristen bisa menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang berkualitas tinggi secara intelektual maupun rohani.
3. Menegakkan kebenaran dan keadilan sesuai kebenaran Alkitab.
Banyak tugas dan tanggung jawab orang Kristen untuk membangun bangsa Indonesia. Tinggal dipilih mana yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Dari semua pilihan itu, salah satu yang utama adalah menegakkan kebenaran dan keadilan. Untuk melakukannya, apa standar kita sebagai orang percaya? Tentu saja, Alkitab! Bangsa Indonesia sedang dilanda oleh banjir kolusi, manipulasi, dan korupsi. Untuk hal ini diperlukan pisau bedah masalah yang tepat. Pisau bedah masalah yang paling cocok untuk membedah semua persoalan yang sudah kronis dan akut tersebut adalah firman Tuhan Yesus sendiri, yaitu "... berikan kepada kaisar yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan berikanlah kepada Allah yang wajib kamu berikan kepada Allah". Yesus juga tidak mengizinkan para pengikut-Nya melakukan tindakan manipulasi, berkolusi dengan kejahatan, yang hanya akan berakhir pada tindakan korupsi yang akan merugikan masyarakat dan pemerintah.
4. Berdoa bagi bangsa dan negara tercinta.
Kita harus mengingat bahwa Allah tidak hanya tinggal di kota tempat tinggal kita saja. Allah juga ada di setiap wilayah bangsa kita, bahkan di seluruh belahan bumi. Namun, di beberapa daerah di negara kita, banyak orang menolak Allah yang benar. Beberapa orang bahkan berpaling dari-Nya untuk melakukan apa yang tampaknya benar menurut mereka sendiri. Inilah sebabnya, mengapa Alkitab mendesak umat Allah untuk berdoa bagi bangsa mereka, "... jika umat-Ku memanggil nama-Ku, merendahkan diri, berdoa dan mencari Aku, serta meninggalkan jalan yang jahat, maka Aku akan mendengar mereka dari surga dan mengampuni dosa mereka serta memulihkan negeri mereka" (2 Tawarikh 7:14, AYT).
Paulus juga, menasihati orang Kristen pada zamannya untuk berdoa bagi negara mereka: "Pertama-tama, aku menasihatkan kamu untuk menaikkan permohonan, doa, doa syafaat, dan ucapan syukur bagi semua orang, bagi raja-raja, dan semua orang yang duduk di pemerintahan supaya kita dapat menjalani hidup yang tenang dan damai dalam segala kesalehan dan kehormatan" (1 Timotius 2:1-2). Semua orang di sini berarti presiden, wakilnya, menteri-menterinya, para hakim, tentara, polisi, petugas pemadam kebakaran, paramedis, guru, dan sebagainya. Mari kita berseru kepada Allah atas nama orang-orang di negara kita. Mari kita berdoa bagi bangsa kita yang berpaling dari Allah. Jika orang Kristen merendahkan diri di hadapan Allah, Dia akan memulihkan negeri mereka.
Dirangkum dari:
- Paimoen, Eddy. "Politik Ditinjau dari Sudut Perjanjian Baru dan Penerapannya di Indonesia". Dalam http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=887&res=jpz
- Eareckson Tada, Joni. "The National Day of Prayer: Praying for Our Nation". Dalam http://www.thrivingfamily.com/Family/Faith/2011/national-day-of-prayer-praying-for-our-nation.aspx
Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Anak Umum
- Login to post comments
- Printer-friendly version