Doktrin-doktrin Dasar

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Beberapa uraian tentang doktrin dasar dalam artikel di bawah ini akan menolong guru untuk mengetahui beberapa pokok doktrin dalam iman Kristen secara sistematis.

DOKTRIN-DOKTRIN DASAR

Ada doktrin-doktrin dasar tertentu yang telah diterima sepanjang sejarah Kristen dan yang Anda yakini betul-betul bilamana Anda hendak menjadi guru SM. Berikut ini kami akan menguraikan secara singkat mengenai doktrin yang perlu diajarkan kepada murid-murid kita. Tetapi ingatlah bahwa apa yang dinyatakan di sini, hanya menggambarkan secara umum dan baru merupakan langkah awal untuk mempelajari doktrin. Uraian selengkapnya tidak dapat diberikan dalam uraian singkat semacam ini. Pemahaman doktrin Kristen sangat berguna. Hal itu akan memakan waktu seumur hidup, untuk langkah- langkah permulaan, perhatikannlah pokok-pokok yang berikut:

TRITUNGGAL

Istilah "Tritunggal", walaupun bukan berasal dari Alkitab, telah dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan doktrin bahwa hanya satu Allah yang benar, tetapi dalam kesatuan dari Tritunggal itu ada tiga pribadi yang kekal, tidak ada perbedaan dalam unsurnya, tetapi berbeda dalam tugasnya.

Doktrin "Tritunggal" ini memang tidak mudah dipahami. Bilamana Anda mempelajari referensi-referensi tentang Roh Kudus dalam Alkitab dan menghubungkannya satu dengan yang lain, lama kelamaan Anda akan mengerti sedalam-dalamnya tentang Tritunggal ini. Tritunggal disebutkan di sini sebagai langkah pertama yang penting untuk mempelajari doktrin, karena hal ini merupakan dasar untuk mempelajari doktrin itu selanjutnya.

Dalam kitab Matius pasal tiga kita membaca Tuhan Yesus dibaptiskan, Anda dapat melihat konsep Tritunggal ini, yaitu Yesus yang dibaptiskan, Allah Bapa yang berfirman dari sorga dan Roh Kudus seperti burung merpati. Kemudian dalam Yohanes 14:16, perhatikan penekanan pada perkataan yang lain. Dalam ayat ini Anak (Yesus) berbicara tentang Bapa yang akan mengirimkan Roh Kudus. (Lihat juga Yohanes 14:26 dan rumus pembaptisan yang diterangkan dalam Matius 28:19).

KEILAHIAN KRISTUS

Yesus Kristus dilahirkan melalui perawan Maria dan sejak dahulu sampai sekarang adalah Anak Allah yang tunggal dari Allah, dipenuhi dengan anugerah dan kebenaran. Bersatu dalam satu pribadi yang mempunyai dua sifat. Ia adalah Allah (Yohanes 10:30 dan 14:9); sekalipun demikian Ia juga manusia yang tidak berdosa. Ia adalah Anak Allah dan Anak Manusia dan walaupun Ia mempunyai dua sifat. Ia sama dengan Allah.

PRIBADI DAN PEKERJAAN ROH KUDUS

Kita harus memahami dengan jelas bahwa Roh Kudus bukanlah kekuatan yang tidak berpribadi atau suatu pengaruh yang samar-samar tetapi Ia adalah seorang pribadi, pribadi yang ketiga dari Tritunggal itu. Perhatikan dalam Yohanes 14:16,17; 15:26; 16:7-14 bahwa kata-kata ganti orang ketiga "Ia" dipakai untuk menyatakan Roh Kudus. Sementara Anda membaca Perjanjian Baru seluruhnya, Anda akan menjumpai bahwa sifat-sifat kepribadian diturunkan kepada-Nya, 1Korintus 2:10-13; 12:8; Roma 5:3 -- Ia didustai. Dalam Kisah Para Rasul 7:51 dan Efesus 4:30 -- Roh Kudus ditolak dan didukacitakan.

Pardington mengatakan:

"Kata pribadi dalam hubungan dengan Tritunggal tidak boleh diartikan dalam arti yang sama seperti bila dihubungkan dengan manusia. Hal ini benar karena Tiga Pribadi yang disebutkan dalam Tritunggal hanyalah merupakan satu Allah (Ulangan 6:4). Pemakaian kata pribadi dalam Tritunggal hanya menunjukkan sifat-sifat kemanusian di dalam Tritunggal itu."

Pekerjaan Roh Kudus terhadap orang-orang berdosa ialah untuk menginsafkan mereka (Yohanes 16:8). Orang berdosa yang bertobat dari dosanya dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus atas keselamatan jiwanya "dilahirkan dari Roh" (Yohanes 3:3-8). Kewajiban dan hak orang-orang percaya ialah untuk dipenuhi dengan Roh Kudus dan inilah pelayanan Roh Kudus yaitu untuk mendiami hati orang-orang percaya itu dan memperlihatkan kehidupan Kristus melalui orang-orang itu (Yohanes 14:16,17). Kami percaya bahwa baptisan Roh Kudus adalah suatu pengalaman satu kali sebagai akibat dari keselamatan (Kisah Para Rasul 8:12-16; 19:2). Tingkatan doktrin ini sering kali diabaikan dan disalahgunakan, sehingga kita perlu memahaminya dengan jelas, baik dalam pengalaman kita sendiri maupun pada waktu kita mengajarkannya.

PENGILHAMAN ALKITAB

Kata pengilhaman berarti bahwa Allah sedemikian rupa telah menempa mereka yang telah dipilih-Nya untuk menulis firman-Nya sehingga mereka dengan cara yang ajaib tidak membuat kesalahan, sehingga apa yang ditulis dapat disebut secara pasti sebagai Firman Tuhan. Kita harus mengerti bahwa Alkitab dalam bahasa aslinya itu diilhamkan oleh Allah. Sifat dari pengilhaman dapat dilihat dalam 2Timotius 3:16 dan 2Petrus 1:21.

Kami percaya bahwa Alkitab sebagaimana yang kita miliki sekarang, baik versi bahasa Indonesia maupun versi King James dalam bahasa Inggris merupakan Firman Allah yang diterjemahkan dari bahasa aslinya, dimana orang-orang dibawah pimpinan penuh dari Roh Kudus menulisnya sehingga yang ditulisnya adalah benar. Kami percaya bahwa Alkitab merupakan satu-satunya "peraturan iman dan perbuatan".

Tak dapat disangkal betapa pentingnya tahapan dari doktrin ini, karena Alkitab adalah dasar yang berwewenang untuk pengajaran kita. Ini merupakan firman yang benar dan bilamana disajikan dengan benar, kita dapat berkata dengan penuh keyakinan "demikianlah Firman Tuhan".

KORBAN PENDAMAIAN - PENEBUSAN OLEH DARAH KRISTUS

Dalam kitab Roma 5:11, kita menjumpai kata "perdamaian" digunakan dalam Perjanjian Baru, tetapi gagasan tentang kata "penebusan" itu ada dalam bagian-bagian lain di seluruh Alkitab. Dalam Perjanjian Lama kata yang sama diterjemahkan "penebusan" berasal dari kata Ibrani yang berarti "menutupi", dalam arti pengampunan dosa (Keluaran 30:10; Mazmur 32:1).

Secara singkat dapat dikatakan bahwa Tuhan Yesus telah menggantikan kita, orang yang benar untuk orang yang tidak benar, supaya Ia dapat membawa kita kepada Allah. Karena kekuasaan-Nya, Ia dapat melakukannya bagi kita serta menggantikan kita, apa yang tidak pernah dapat kita lakukan bagi diri kita sendiri karena keadaan kita sebagai manusia. Kristus menggantikan tempat orang-orang berdosa, mencurahkan darah-Nya, mati dan menderita untuk dosa kita yang sepatutnya kita terima. (Lihat Imamat 16; Yesaya 53:6; Matius 20:28; Markus 10:45; 2Korintus 5:21; Galatia 2:20; Petrus 3:18)

Oleh karena penebusan yang telah dikerjakan oleh Kristus dengan tercurahnya darah-Nya yang berharga itu, kita mendapatkan pengampunan dosa dan dapat berdiri dengan benar dihadapan Allah, seolah-olah kita belum pernah berdosa (Efesus 1:7; Kolose 1:14; Roma 5:1; 1Petrus 1:18,19).

Inilah dasar dari jaminan kehidupan kita yang kekal. Betapa pentingnya bahwa kita memahami hal ini dengan baik, supaya kita dapat mengajarkan orang-orang lain jalan yang pasti dari keselamatan, karena ada banyak orang yang masih belum memahami betul pendamaian oleh darah Kristus.

KESELAMATAN YANG KEKAL -- HUKUMAN YANG KEKAL

Kedua hal ini merupakan pilihan mengerikan yang dihadapkan kepada anak-anak manusia, diselamatkan atau binasa, sorga atau neraka. Kedua hal ini diuraikan bersama-sama karena keduanya erat berhubungan satu dengan yang lain dalam Alkitab (Yohanes 5:24-29; Markus 16:15,16; Yohanes 12:44-50; 1Yohanes 5:12).

Dewasa ini kita dikelilingi oleh banyak orang yang menganut paham bahwa kekudusan Allah dan perbuatan dosa tidak ada hubungannya satu sama lain. Akibatnya ialah mereka tidak mengajarkan dan berkotbah supaya orang menjauhkan diri dari kemurkaan yang akan datang kelak. "Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang" (2Korintus 5:11a). Adalah kewajiban kita untuk "menyelamatkan orang dari kebinasaan" dan merenggut "kayu yang telah mulai menyala" dari dalam api. Tetapi ini bukan motivasi kita yang utama, melainkan supaya maksud Allah dalam anugerah boleh dinyatakan (Efesus 1:3-12). Allah tidak menghendaki supaya seorangpun binasa. Hak kita ialah mengajarkan Firman Tuhan dan memenangkan yang terhilang, jadi bekerja sesuai dengan kehendak Tuhan yang menginginkan agar semua orang datang bertobat.

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Buku: 
Pola Mengajar Sekolah Minggu
Pengarang: 
Mavis L. Anderson
Halaman: 
101 - 105
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup
Kota: 
Bandung
Tahun: 
1993