Membagikan Milik Kita

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Jawab Filipus kepada Yesus: "Uang dua ratus dinar tidak akan cukup untuk membelikan mereka roti, sekalipun masing-masing cuma mendapat sepotong kecil saja."

Andreas, salah seorang murid Yesus, berkata kepada Yesus: "Di sini ada seorang anak yang punya 5 potong roti dan 2 ekor ikan; tetapi apa artinya makanan yang sedikit itu untuk orang sebanyak ini?"

Kata Yesus kepada Andreas: "Suruhlah orang-orang itu duduk."

Di tempat itu memang banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu. Lalu Yesus mengambil lima potong roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga Yesus membagi-bagikan dua ekor ikan itu sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas keranjang penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti yang tersisa setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia."

Pernahkah kamu merasa bahwa kamu tidak memunyai apa-apa untuk dipersembahkan kepada Yesus? Kamu berkata: "Aku tidak bisa melakukan apa pun yang spesial", "Aku tidak bisa berolahraga seperti orang itu", "Aku tidak bisa bernyanyi seperti orang itu", "Aku terlalu malu untuk melakukan apa pun juga".

Dulu, ada seorang anak laki-laki yang diberi ibunya 5 roti dan 2 ikan untuk bekal makan siang. Bentuknya seperti piring makanan ini (tunjukkan salah satu piring). Alkitab tidak menyebutkan nama anak itu, tetapi mari kita panggil saja dia Yosua. Dia ingin pergi dan mendengarkan Yesus. Dia sangat senang dan terkejut melihat banyaknya orang yang berkumpul di sana. Ya, lebih dari 5000 orang (jumlah itu belum termasuk wanita dan anak-anak) dan ada banyak anak-anak yang sepertinya. Dia berdesak-desakan maju mendekat Yesus agar dia dapat melihat-Nya dengan jelas dan mendengarkan apa yang dikatakan-Nya.

Sesaat kemudian dia mendengar Yesus dan murid-murid-Nya berbicara tentang makanan. "Apa? Mereka berkata bahwa orang-orang sudah lapar dan tidak ada cukup makanan di sana?" katanya dalam hati. Salah satu dari murid-murid Yesus berkata mereka membutuhkan banyak sekali uang untuk membeli makanan. Itu pun hanya cukup untuk membelikan semua orang potongan-potongan kecil saja. Yosua melihat di sekelilingnya. Sepertinya hanya ibunya saja yang membekalinya makanan. Dia mulai merasa lapar, tetapi dia merasa malu memakan makanannya di depan orang lain. Dia ingin berbagi, tetapi dia berbagi dengan siapa? Lalu, dia mendapatkan sebuah ide! Dia menanyakan salah satu murid Yesus.

Jadi Yosua pergi dan menemui seorang murid berwajah ramah yang dipanggil Andreas. Lalu dia menawarkan makanannya. Andreas sangat baik. Dia melihat Yosua dan tersenyum lebar. Dia merangkulnya dan membawanya kepada Yesus. Yosua merasa agak gugup, tetapi juga merasa sangat istimewa! Semua orang bisa melihatnya. Yesus membuatnya merasa sangat nyaman. Yesus berterima kasih kepada Yosua untuk 5 potong roti dan 2 ekor ikan itu. Lalu, alih-alih makan atau berbagi dengan beberapa orang saja, Yesus meminta para murid membuat orang banyak itu duduk. Nah, hal ini membutuhkan usaha! Dibutuhkan waktu untuk membuat semua orang duduk. Yesus mengambil roti dan ikan itu dan mengangkat tangannya ke udara, Dia memberkati makanan itu. Kemudian terjadilah hal yang paling menakjubkan. Yesus mulai membagi roti dan ikan itu menjadi potongan-potongan kecil. Semakin lama Dia membagi-baginya, tampaknya makanan itu semakin banyak. Orang-orang membelalakkan mata! Mereka tidak percaya apa yang mereka lihat. Apakah ini suatu mukjizat? Mungkin mereka sedang bermimpi.

Akan tetapi mereka tidak bermimpi! Lima roti dan dua ikan cukup untuk memberi makan 5000 pria ditambah wanita dan anak-anak. Betapa senangnya! Lalu, setelah semua orang kenyang masih ada sisa 12 keranjang makanan!

Yesus mengambil pemberian kecil dari anak itu dan memakainya dengan cara yang spesial.

Yesus juga dapat memakai pemberian kita dan menggunakannya dengan baik. Barangkali mudah bagi kita untuk berbicara dengan orang lain, dan kita bisa menghibur orang lain ketika mereka sedang sedih. Barangkali kamu dapat membagikan waktumu, atau komputermu, atau permainanmu dengan orang yang tidak memilikinya. Mereka akan melihat apa yang kamu lakukan dan akan menolong orang lain juga. Barangkali kita hebat dalam olahraga. Kita dapat menunjukan bahwa kita mengikuti Yesus kepada yang lain dengan bersikap adil dan tidak marah saat berolahraga. Dengan demikian, orang lain dalam timmu dapat melihat hal itu dan mengubah sikap-sikap mereka. Seluruh tim dapat berubah ketika kamu menggunakan apa yang kamu punya. Lambat laun, seluruh tim dapat menjadi lebih baik. Mungkin pula dengan berbagi uang jajan. Ada banyak cara untuk berbagi pemberian dan talenta yang kita punya.

Kakak tidak hanya memunyai satu piring, tetapi 4 piring dengan roti dan ikan. Siapa yang mau?

(Saat mereka ditunjuk, katakan) Tunggu dulu! Kamu baru saja diberi 5 potong roti dan 2 ekor ikan. Apa yang dilakukan anak yang memunyai bekal dalam cerita tadi? Ya betul, dia berbagi. Bagaimana jika kalian berbagi dengan yang lain?

Bagaimana rasanya? Memang tidak mudah membagikan apa yang kita punya. Kadang kita mengira barang-barang kita terlalu berharga untuk dibagikan. Tetapi Yesus mau kita berbagi bagaimanapun sulitnya! Dia juga berjanji bahwa Dia akan menerima pemberian kecil yang kita punya dan memakainya.

Sekarang lihatlah apa yang kakak punya! Ketika sang anak dalam cerita tadi membagikan apa yang dia punya, semua orang mendapatkannya! Kakak punya cukup untuk semua orang! Ayo, ambil ke sini!

Yesus yang terkasih. Tolong saya untuk berbagi apa yang saya punya dan kami mohon supaya Engkau menggunakannya dengan cara yang istimewa. Terima kasih karena tidak ada pemberian kami yang terlalu kecil untuk Engkau gunakan. (t/Uly)

Download Audio

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Sumber
Judul Artikel: 
Sharing What We Have
Situs: 

http://www.sermons4kids.com/ (Sermon 4 Kids -- tanggal akses: 27 September 2010)