Ditulis oleh: Robert Edmiston
Halangan pertama mungkin adalah Anda -- sebagai guru. Anda belum pernah melakukan ini sebelumnya, jadi untuk memulainya, Anda harus mau mencobanya.
Kita perlu memvariasikan metodenya, tetapi sering kali apa yang kita lakukan yang ternyata berbeda ini justru tidak bisa berjalan. Namun, satu keberhasilan adalah senilai dengan semua kegagalan.
Saya sudah pernah bermain peran dengan anak-anak maupun orang dewasa. Orang-orang di setiap usia memiliki halangan-halangan. Tidak seorang pun ingin terlihat bodoh. Jadi, mungkin perlu sedikit membujuk untuk bisa mendapatkan sukarelawan. Mungkin akan membantu bila Anda melakukan beberapa permainan peran yang sama yang melibatkan kelompok besar dari anggota kelas. Kita sering kali merasa sedikit lebih aman bila kita tahu bahwa kita tidak sendiri.
Bermain peran tentang cerita Alkitab relatif mudah. Alur dan tokohnya sudah ada. Tetapi Anda juga bisa melakukan permainan peran tentang kehidupan sehari-hari. Keluarga yang kurang mendengarkan tau menyalahgunakan kekuasan, misalnya, juga bisa digunakan untuk bermain peran.
Saya pernah bermain peran bersama anak-anak tentang Yusuf yang dijual saudara-saudaranya untuk dijadikan budak. Mereka memperlakukan Yusuf dengan kasar, tetapi itulah poin yang ingin disampaikan. Yang paling akhir, dalam suatu seminar diadakan permainan peran mengenai suatu permasalahan. Seorang wanita berperan sebagai gadis SMA yang berkomitmen kepada Tuhan, namun kemudian terluka parah karena kecelakaan. Dia kemudian dikunjungi oleh teman-temannya yang tidak tahu apa yang harus dikatakan dan tidak mengerti mengapa Tuhan mengizinkan hal seperti itu terjadi. Saya bertanya kepada setiap orang tentang apa yang mereka rasakan saat bermain peran. Wanita yang memerankan gadis yang terluka karena kecelakaan itu mengatakan bahwa dia memiliki anak yang juga dalam kondisi yang sama.
Bermain peran bisa membawa kita keluar dari diri kita sendiri. Tanyakan selalu kepada orang-orang yang bermain peran tentang apa yang mereka rasakan saat bermain peran dan mintalah mereka untuk memikirkan bahwa apa yang mereka pelajari bisa berdampak terhadap dunia mereka. Ingatlah poin dari ini semua -- pemulihan hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
START_SUMBER:SUMBER 1:
__Halaman :119 -- 121
__Bab :
__Judul Artikel :Let`s Do Role Play
__Penulis Artikel : Robert Edmiston
__Nomor Edisi :
__Tahun Edisi :
__Judul Buku :
__Penulis Buku :
__Penerbit :
__Kota :Chicago
__Status Bahan :Situs
__Tahun Terbit :
__Website :Christian Education And Publications (CE&P)
__email :
END SUMBER 1
END_SUMBER
- Login to post comments
- Printer-friendly version