Jenis Bahan PEPAK: Artikel
"Kita tidak perlu kurikulum. Buku Pedoman mengajar kita adalah Alkitab, jadi Alkitab sajalah yang kita ajarkan." Kita kadang mendengar komentar seperti itu dari gereja atau guru-guru Sekolah Minggu (GSM) dan sekalipun komentar tsb. tidak diucapkan secara langsung, ada sikap-sikap seperti ini yang muncul ketika membicarakan tentang kurikulum. Mengapa? Hal ini mungkin terjadi karena gereja dan GSM salah mengerti tentang "kurikulum". Oleh karena itu marilah kita mulai pembahasan kita tentang kurikulum dengan terlebih dahulu mengerti apa sebenarnya kurikulum dan apa yang menjadi dasar-dasar sebuah kurikulum yang baik.
1. Apakah KURIKULUM?
Secara tradisional, "kurikulum" biasa dimengerti sebagai serangkaian program yang berisi rencana-rencana pelajaran yang telah disusun sedemikian rupa yang dapat dipakai secara langsung oleh guru untuk mengajar. Guru beranggapan bahwa semua yang telah disusun dalam rencana-rencana pelajaran itu harus diikuti setiap detailnya dengan setepat mungkin. Akibat dari pengertian ini guru menjadi frustrasi karena ketika dipraktekkan, semua hal dalam rencana pelajaran itu tidak dapat diikuti semuanya dengan tepat. Tapi guru merasa rencana pelajaran itulah satu-satunya pedoman utama yang harus diikuti karena pelajaran yang ada di kurikulum itu dibuat oleh para ahli, sehingga pasti sudah baik dan mereka tidak perlu mengubahnya lagi. Guru akhirnya makin lama makin terpancang dengan rencana pelajaran yang telah disusun tsb. dan tidak dapat mengembangkan idenya sendiri sehingga bahan dalam kurikulum itu bukannya menjadi penolong bagi GSM tapi malah menjadi penghalang bagi guru untuk berkembang.
Dalam arti kontemporer "kurikulum" diartikan secara lebih luas, karena kurikulum tidak lagi menekankan pada daftar isi materi rencana pelajaran yang memiliki topik-topik yang telah disusun, tapi lebih menekankan kepada pengalaman-pengalaman proses belajar mengajar yang dapat diberikan kepada para murid dalam konteks dimana murid-murid berada.
Dalam konteks pelayanan anak Kristen "kurikulum" dimengerti sebagai program pengajaran lengkap untuk anak-anak yang di dalamnya mencakup daftar subyek/topik pengajaran dalam Alkitab yang telah diintegrasikan dengan pengalaman-pengalaman untuk disesuaikan dengan konteks gereja setempat yang berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab dan yang berpusat pada Kristus serta dipimpin oleh Roh Kudus untuk tujuan pertumbuhan rohani murid (anak didik).
Dari pengertian di atas, jelas bahwa kurikulum bukanlah program pengajaran yang disusun terpisah dari Alkitab. Namun sebaliknya program pelajaran yang ada di kurikulum adalah rencana pelajaran yang disusun berdasarkan topik-topik yang menunjang pertumbuhan rohani sesuai yang diajarkan Alkitab.
2. Dasar-dasar KURIKULUM
Sebuah kurikulum yang efektif harus dibangun berdasarkan prinsip- prinsip dan stuktur sbb.:
a. Dasar Alkitab
Alkitab adalah sumber yang menyediakan semua subyek/topik/ prinsip iman Kristen yang penting untuk diajarkan kepada anak- anak didik. Oleh karena itu inti kurikulum berpusat pada Alkitab, yang adalah Firman yang diinspirasikan oleh Allah sendiri. Selain itu Alkitab juga menjadi tolok ukur untuk menghakimi semua kebenaran atau pengalaman yang diintegrasikan di dalam materi kurikulum.
b. Dasar Berita Kristologis
Walaupun Alkitab telah menyediakan seluruh isi kurikulum, perlu diingat bahwa berita kebenarannya adalah berpusat pada Pribadi Yesus Kristus. Oleh karena itu kurikulum harus memberitakan dengan jelas keselamatan yang berpusatkan pada pribadi Yesus Kristus.
c. Dasar Kebutuhan Anak
Memang Alkitab "bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran" (baca:
d. Dasar Pendidikan yang Tepat
Kurikulum yang efektif harus sesuai dengan pengetahuan kita tentang bagaimana cara anak-anak didik belajar. Dengan mengkombinasikan pengetahuan tsb. tujuan mengajarkan kebenaran akan lebih mudah tercapai karena kita tahu apa yang memotivasi anak belajar dan bagaimana cara mereka belajar paling baik.
e. Dasar Ketepatan Aplikasi
Mengajarkan pengetahuan kebenaran Alkitab saja masih kurang,
karena tujuan utama Allah memberikan Firman-Nya adalah untuk
mengubah hidup manusia. Oleh karena itu kurikulum juga harus
dapat mendorong dan menolong anak untuk dapat meresponi
kebenaran yang telah diberikan sehingga mereka menjadi
"pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja" (baca:
Kategori Bahan PEPAK: Kurikulum - Pedoman Mengajar
- Login to post comments
- Printer-friendly version