Wed, 02/27/2002 - 00:00 — admin
Jenis Bahan PEPAK: Artikel
Pada edisi e-BinaAnak no. 64 yang lalu kami telah membahas tentang bagaimana mengajar anak untuk murah hati (memberi) dan secara khusus dibahas juga ide-ide untuk melayani anak-anak jalanan. Kami menemui ternyata Milis e-BinaGuru pada minggu terakhir ini juga sedang mendiskusikan tentang pengalaman seorang anggota milis melayani anak-anak jalanan. Oleh karena itu kami ingin memuat sharing tsb. untuk menambah ide bagi guru-guru yang tergerak untuk melakukan pelayanan bagi anak-anak jalanan.
Dari : Dinar Verawaty
>Dear all, >Kemarin, Sabtu 16 Februari 2002 saya sudah mengadakan kegiatan yang >pertama yang dihadiri oleh 10 pengamen cilik, pertemuan pertama >kita berlokasi dipinggir jalan, perempatan yang selalu macet, yaitu >di bilangan Rawa Panjang - Bekasi - Jawa Barat. Disana itu mereka >kumpul, kita janjian pkl. 15.00, tapi ternyata mereka sudah >menunggu kita dari pagi (mengharukan :)) > >Saya bersama 2 rekan saya menginterview mereka, inilah hasil >interview tersebut: > 1. Wahyu - 11 thn s/d kls. 5 [drop out (do)] > 2. Tulus - 9 thn s/d kls. 1 (do) - ayahnya sudah meninggal > 3. Yabani - 12 thn s/d kls. 4 (do) > 4. Wandi - 12 thn s/d kls. 3 (do) > 5. Riko - 11 thn kls. 4 > 6. Irfan - 12 thn kls. 6 > 7. Dios - 12 thn kls. 6 > 8. Iswanta - 11 thn kls. 4 > 9. Asep - 11 thn kls. 3 >10. Bakir - 12 thn kls. 4 > >Karena keadaan perempatan yang sangat ramai, seluruh mata awak >mobil yang sedang antri dalam kemacetan tertuju pada kita. >Akhirnya kita ambil keputusan pindah lokasi. Lokasi yang ditunjuk >oleh mereka cukup sunyi, sepi, sejuk karena berlokasi di belakang >ruko yang tidak laku, dengan pemandangan hamparan padang alang- >alang yang luas, kita bisa melihat sunset disana. > >Mulai kembali interview batch 2 pendapatan mereka mengamen cukup >lumayan sekitar Rp. 20.000,- an per hari tapi dari penghasilan >tersebut mereka harus membiayai sekolahnya sendiri dan kadang- >kadang kebutuhan keluarga, mereka suka main ding-dong tapi kadang- >kadang (kira-kira hanya menghabiskan dana Rp. 500, tapi ada yang >agak nakal memang (wahyu) bisa habis sampai Rp. 2.000,-) > >Saya minta mereka menyanyi lagu yang biasa mereka nyanyikan. Suara >mereka lumayan baik tapi syairnya rada-rada tidak sopan dan >menjengkelkan (lagunya memang tidak asing ditelinga saya) kata-kata >mereka agak kasar, maklum AAJ (hal inilah yang mendorong saya ingin >menjangkau mereka, saya ingin membantu mereka dalam pendidikan >moral) > >Akhirnya dalam pertemuan perdana ini, saya meng-energize mereka >untuk berkata sopan (mereka berjanji untuk saling mengingatkan) dan >kami juga mengajarkan mereka lagu yang cocok dinyanyikan oleh anak >se-usia mereka. Mereka pintar, mudah sekali menghafal lagu tersebut >mereka cukup fun dan bergembira > >Satu hal yang sangat mengharukan kami ketika tiba saatnya pembagian >susu bendera (botol kecil) semua menikmati dengan sukacita, tapi >ada satu anak (Riko) yang tidak menikmatinya, kenapa ? "untuk adik >dirumah" katanya (luar biasa !!!) bisakah kita seperti dia? Dia >rela tidak menikmatinya, walaupun disekeliling nya seolah-olah >menggoda iman tapi dia tetap bertahan akhirnya kita berikan dia >satu lagi, (wuiiihhh ... sekali sedot habis lho'). Setelah selesai >semuanya, mereka pergi. Hei ... ada yang kembali, ternyata wahyu. >"Ka'... saya minta susunya lagi untuk adik saya." Wah ini sich >udah nggak bener nich pikir saya. > >Demikianlah pengalaman perdana kami dalam menjangkau mereka. Kami >akan bertemu lagi tiap sabtu, dengan jam dan lokasi yang sama kami >tidak tahu program apa yang akan kami lakukan selanjutnya kami >bergerak hanya modal motivasi "Mendidik moral mereka" terima kasih >buat donatur yang sudah membantu jalannya program perdana ini >(laporan pengeluaran akan saya informasikan menyusul). Kami >menunggu ide, saran dan informasi dari saudara agar program ini >tetap berjalan dengan baik > >Bila saudara terbeban dengan pelayanan ini, silakan hubungi kami di >021-82416530 atau 0812-9440852 kami menunggu partisipasi saudara. > >Regards, >Vera (Koordinator AAJ-RP)
Kategori Bahan PEPAK: Kesaksian Guru
- Login to post comments
- Printer-friendly version