Memahami Gaya Belajar Guru Sekolah Minggu

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Sama seperti tidak ada anak yang murni memiliki Gaya Belajar tertentu, demikian juga tidak ada guru yang murni memiliki gaya GLOBAL saja atau ANALITIK saja. Namun, mengenali Gaya Belajar dominan kita sebagai seorang guru akan sangat membantu dalam mengevaluasi tugas pelayanan kita sebagai guru SM.

Seorang guru dapat menolong murid untuk mengenali kelebihan atau kekurangan Gaya Belajarnya sehingga mereka tidak mengalami frustasi di kelas, demikian juga seorang guru dapat menolong dirinya sendiri dengan mengenali Gaya Belajar + mengajar dominan yang dimilikinya. Dengan demikian, guru dapat lebih mawas diri pada apa yang harus ditingkatkannya, sementara guru juga dapat lebih mengoptimalkan kelebihannya supaya makin efektif dalam mengajar.

A. Apakah Sebaiknya Murid dan Guru Memiliki Gaya Belajar Dominan yang Sama?

Para orangtua, guru, dan murid mungkin berpikir bahwa sebaiknya guru dan murid memiliki Gaya Belajar dominan yang sama. Namun kadang situasi terbaik adalah kebalikannya. Bagi murid yang lebih GLOBAL berada di dalam kelas guru ANALITIK dapat membantu memberikan struktur yang lebih jelas. Demikian pula seorang murid ANALITIK dapat melakukan yang terbaik di kelas guru GLOBAL karena di sana ia dapat memperoleh gambaran yang menyeluruh dan tidak hanya terfokus pada suatu rincian saja.

B. Lima Ciri Gaya Mengajar

Bila anda ingin mengetahui Gaya Belajar/mengajar dominan anda, cobalah melakukan evaluasi terhadap hal-hal di bawah ini:

  1. Lingkungan Ruang Kelas
    Dari ruang kelasnya, seorang guru dapat terlihat apakah dia cenderung GLOBAL atau ANALITIK. Seorang guru GLOBAL mungkin memiliki ruang kelas yang dirancang seperti rumah. Ada poster-poster, tanaman-tanaman, karpet dan sofa. Bagi orang ANALITIK itu kelihatan seperti tumpukan barang rongsokan. Tetapi bagi orang GLOBAL, mereka mendapatkan "suasana" nyaman. Sebaliknya, dari dalam ruang kelas seorang guru ANALITIK anda mungkin menemukan instruksi latihan menghadapi kebakaran, pengumuman harian, bagan dan denah yang berhubungan dengan pelajaran hari itu. Para guru ANALITIK sering menjaga ruang kelas mereka sebersih dan serapi mungkin sehingga murid dapat berkonsentrasi dalam belajar dan bukan pada lingkungan.
  2. Hal Mengatur Ruang Kelas
    Guru-guru dengan gaya ANALITIK yang kuat hampir selalu memiliki serangkaian peraturan di kelas yang dicetak dan dibagikan kepada para murid di awal tahun pelajaran. Peraturan-peraturan itu, dinyatakan secara spesifik termasuk konsekuensinya, sehingga tidak akan ada anak yang kebingungan. Guru yang lebih GLOBAL hanya memiliki satu atau dua peraturan umum di kelas. Sebagai contoh, "Baik hati dan lembutlah kepada setiap orang" atau Hormatilah yang lain." Setelah itu, bila situasi lain muncul yang membutuhkan penerapan peraturan khusus, seorang guru GLOBAL menangani masalah hanya berdasarkan kasus demi kasus.
  3. Sikap Terhadap Para Murid
    Guru GLOBAL menempatkan prioritas yang tinggi pada penghargaan diri dan bahkan akan memberikan pelajaran tentang hal ini sebelum mereka mengajarkan mata pelajaran mereka. Guru GLOBAL yakin bahwa para murid tidak bisa berhasil kecuali jika mereka memiliki keyakinan terlebih dahulu. Guru ANALITIK juga percaya bahwa penghargaan diri itu penting, tetapi mereka percaya bahwa anak mencapai penghargaan diri dengan mengalami kesuksesan. Jadi guru ANALITIK dominan mungkin menentukan standar yang tinggi dan mungkin kelihatan keras kepada murid-murid mereka, karena mereka ingin para murid berhasil memperoleh penghargaan diri.
  4. Mengajarkan Isi Pelajaran
    Bila saatnya mengajarkan isi pelajaran tertentu, guru yang lebih ANALITIK menggunakan banyak kuliah, kegiatan-kegiatan pribadi, dan tugas-tugas membaca. Mereka mendorong para murid untuk bekerja dengan tidak tergantung dan mungkin kadang-kadang kelihatannya hampir tidak bersahabat bagi murid GLOBAL Guru yang lebih GLOBAL cenderung menggunakan diskusi, kegiatan kelompok, dan belajar bersama. Karena guru GLOBAL mencoba membuat mata pelajaran itu penting secara pribadi bagi setiap murid, mereka sering berbagi pengalaman secara pribadi dan berharap murid mereka melakukan yang sama. Hal ini bisa membuat seorang ANALITIK menjadi tidak nyaman dan tidak sabar.
  5. Pemberian Nilai
    Guru ANALITIK hampir selalu menentukan skala pemberian nilai. Jika angka 92-100 berarti A dan seorang murid mendapat angka 91,8, seorang guru ANALITIK akan memberikan nilai B. Guru ANALITIK dominan sering memiliki kriteria pemberian nilai yang sangat spesifik, dan murid dapat percaya bahwa guru itu konsisten. Guru ANALITIK kelihatannya tidak banyak memberikan pujian, tetapi bila guru itu berkata bagus, ini mungkin pujian tertinggi yang akan diterima seorang. Guru GLOBAL tidak begitu spesifik dalam memberikan nilai. Jika 92 berarti A dan seorang murid mendapat 91,8, guru GLOBAL mungkin berkata cukup dekat, tergantung kepada kepercayaan guru seberapa kerasnya murid itu belajar. Guru GLOBAL dominan menekankan partisipasi kelas dan mungkin bahkan memberikan nilai untuk seberapa sering sumbangan-sumbangan dilakukan dalam diskusi kelas atau pekerjaan kelompok.

Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik

Sumber
Judul Buku: 
Cara Mereka Belajar
Pengarang: 
Cythia Ulrich Tobias
Halaman: 
141 - 145
Penerbit: 
Harvest Publication House
Kota: 
Jakarta
Tahun: 
1996