Jenis Bahan PEPAK: Artikel
Setiap anak adalah individu yang unik, masing-masing akan melihat dunia dengan "cara"nya sendiri. Meskipun melihat satu kejadian pada waktu yang bersamaan, tidak menjamin 2 orang anak akan melaporkan hal yang sama. Seringkali yang menjadi pergumulan dalam dunia pendidikan bukan pada masalah "apakah anak DAPAT belajar", tetapi pada masalah "BAGAIMANA mereka secara alami belajar dengan cara terbaiknya".
Seorang peneliti bidang psikologi, Herman Witkin, melalui studi risetnya mengemukakan 2 macam karakteristik Gaya Belajar yang dimiliki seseorang, yaitu: Gaya Belajar GLOBAL dan Gaya Belajar ANALITIK. Gaya belajar ini melihat anak dalam berpikir dan memahami sesuatu. Anak yang GLOBAL cenderung memandang sesuatu secara menyeluruh atau melihat gambar yang besar, dan tidak bagian demi bagian. Sedangkan anak yang ANALITIK cenderung melihat suatu masalah secara bertahap, dan memfokuskan diri pada bagian-bagian yang membentuk gambar, secara urut dan terperinci.
Kecenderungan Gaya Belajar ini akan mempengaruhi anak dalam banyak hal, seperti: cara dia mendengarkan, memperhatikan, menyimpan informasi, dan cara menggunakan informasi tsb.
Seperti yang kita ketahui bahwa anak akan memiliki lebih dari satu Gaya Belajar. Sebagai guru, apabila kita dapat mengidentifikasi kecenderungan Gaya Belajar murid, maka hal ini akan bermanfaat dalam mengembangkan proses belajar-mengajar. Berikut ini kita akan mengenal Gaya Belajar GLOBAL dan ANALITIK secara lebih terperinci.
A. Gaya Belajar Global
Anak yang memiliki Gaya Belajar GLOBAL cenderung melihat segala sesuatu secara menyeluruh, dengan gambaran yang besar, namun demikian mereka dapat melihat hubungan antar satu bagian dengan bagian yang lain. Anak GLOBAL juga dapat melihat hal-hal yang tersirat, serta menjelaskan permasalahan dengan kata-katanya sendiri. Mereka dapat melihat adanya banyak pilihan dalam mengerjakan tugas dan dapat mengerjakan beberapa tugas sekaligus.
Anak dengan Gaya Belajar GLOBAL dapat bekerjasama dengan orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan fleksibel. Mereka senang bekerja keras untuk menyenangkan orang lain. Senang memberi dan menerima pujian, bahkan anak GLOBAL cenderung memerlukan lebih banyak dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu. Mereka menerima kritikan secara pribadi. Mereka akan mengalami kesulitan bila harus menjelaskan sesuatu setahap demi setahap.
Orang dengan Gaya Belajar GLOBAL dominan biasanya kurang memiliki kerapian, walau sebenarnya mereka memiliki keinginan besar untuk merapikan tempat belajarnya, namun seringkali keinginannya kurang terlaksana, akhirnya kertas-kertas tetap berantakan. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya orang GLOBAL belajar untuk menyederhanakan sistemnya, dengan menyediakan map-map berwarna dengan kategori tertentu untuk menyimpan kertas-kertas yang menumpuk.
Pikiran anak GLOBAL dominan tidak pernah bisa terfokus pada satu masalah, pikirannya dapat pergi ke banyak arah sepanjang waktu. Apabila orang GLOBAL mengerjakan satu tugas, lalu ada tugas baru yang muncul, maka dia akan mulai mengerjakan tugas kedua, meskipun tugas pertamanya belum selesai. Untuk mengatasi keadaan ini sebaiknya mereka bekerja sama dengan orang lain, dengan janji saling menolong dalam menyelesaikan tugas sebelum mengerjakan yang lain. Mereka akan mudah berkonsentrasi bila ada seseorang yang bekerja bersamanya.
Penundaan merupakan godaan nyata bagi anak GLOBAL, mereka membutuhkan dorongan semangat untuk memulai tugas mereka. Untuk itu bila anda menginginkan anak GLOBAL mengerjakan sesuatu sekarang, cobalah menawarkan untuk bekerja dengannya setidak-tidaknya untuk membuat dia memulai pekerjaannya.
B. Gaya Belajar Analitik
Anak yang memiliki Gaya Belajar ANALITIK dalam memandang segala sesuatu cenderung lebih terperinci, spesifik, terorganisasi, dan teratur. Namun mereka kurang bisa memahami masalah secara menyeluruh.
Dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya, anak ANALITIK akan mengerjakan tugasnya secara teratur, dari satu tahap ke tahap berikutnya. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengerjakan satu tugas dalam satu waktu, dan mereka belum akan mengerjakan tugas lain sebelum tugas pertamanya selesai. Mereka membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas mereka, karena mereka tidak ingin ada satu bagian yang terlewat.
Anak yang memiliki cara berpikir secara ANALITIK seringkali memikirkan sesuatu berdasarkan logika. Selain itu mereka menilai fakta-fakta yang terjadi melebihi perasaannya. Mereka dapat menemukan fakta-fakta namun seringkali mereka kurang mengetahui gagasan utamanya, sehingga kadang dia tidak mengerti maksud dan tujuan dia dalam mengerjakan sesuatu.
Anak yang memiliki Gaya Belajar ANALITIK sangat sulit belajar bila ada gangguan, karena biasanya pikirannya hanya terfokus pada satu masalah saja. Untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya seorang anak ANALITIK belajar sendirian, baru bergabung dengan temannya untuk bersosialisasi setelah selesai belajar.
Anak ANALITIK dominan dapat bekerja maksimal bila ada metode yang konsisten dan pasti dalam mengerjakan sesuatu, apalagi bila dia bisa menciptakan sistem sendiri dalam belajar. Untuk itu jadwal harian sangat membantu anak ANALITIK merasakan adanya struktur dan hal-hal yang bisa diramalkan, sehingga mereka dapat menentukan dan memenuhi sasaran-sasaran yang jelas.
C. Perbedaan Gaya Global Dominan dan Gaya Analitik Dominan
Perbedaan antara gaya GLOBAL dominan dan ANALITIK dominan dapat dilihat saat mereka mendengarkan dan mengikuti petunjuk dalam mengerjakan tugas. Saat guru memberikan petunjuk, anak ANALITIK dominan akan cenderung mendengarkan dengan hati-hati, kemudian ingin mulai mengerjakan tugasnya tanpa gangguan apapun. Sementara itu anak GLOBAL dominan mungkin juga mendengarkan petunjuk, namun dia mungkin sering bertanya supaya petunjuk diulangi. Seorang anak GLOBAL akan mendengarkan apa perlunya mengerjakan tugas, dan bukan sekedar bagaimana melakukannya. Maka anak GLOBAL akan cenderung bertanya-tanya hal-hal yang tidak diucapkan gurunya. Bagi anak ANALITIK mungkin akan frustasi bila petunjuk-petunjuk diulangi, karena mereka sudah fokus pada tugas dan tidak ingin mendengarkan kembali sesuatu yang sudah mereka ketahui. Sebaliknya, jika seorang anak GLOBAL diberitahu tidak akan ada pengulangan instruksi dan mereka harus mengerti dengan sekali mendengar, maka mereka akan menjadi sangat tertekan, sebab mereka tahu mereka mungkin tidak mampu mengerjakan tugas hanya dengan mendengarkan petunjuk sekali saja.
Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin
- Login to post comments
- Printer-friendly version