Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar
Paulus dan Silas mengajak penginjil muda yang bernama Timotius untuk melakukan perjalanan bersama mereka. Ibu Timotius adalah seorang wanita Yahudi yang percaya kepada Yesus dan ayah Timotius adalah orang Yunani.
Pada saat mereka melakukan perjalanan, Roh Kudus menuntun mereka dan memberitahu ke mana mereka harus pergi. Suatu malam, saat mereka di Troas, Paulus mendapat penglihatan. Seorang pria dari Makedonia meminta dia untuk singgah ke Makedonia guna menolong mereka. Roh Kudus kembali memimpin mereka.
Mereka pun berangkat ke sana. Perjalanan panjang ini ditempuh dengan kapal dari Troas ke Makedonia. Mereka tiba di Filipi, yang merupakan koloni Roma dan salah satu dari kota terbesar di Makedonia.
Mereka tinggal selama beberapa hari. Kemudian mereka mendengar bahwa sekelompok orang bertemu di tepi sungai untuk memuji Tuhan di hari Sabat, jadi mereka keluar gerbang menuju ke tempat pertemuan itu.
Mereka duduk bersama dan mulai berbicara kepada para wanita yang berkumpul di sana untuk berdoa. Salah satu dari wanita itu bernama Lidia yang berasal dari kota Tiatira, yang berada di daerah timur Makedonia. Dia adalah pedagang kain ungu.
Kain ungu itu harganya sangat mahal karena pembuatannya susah. Warna untuk kain ini berasal dari kerang. Getah dari kerang ini berwarna putih saat berada di dalam tubuh kerang, tetapi saat terkena sinar matahari, cairan ini berubah menjadi berwarna ungu cerah dan merah. Membutuhkan kerja keras untuk bisa menangkap kerang yang cukup untuk memarnai satu kain. Kain yang indah itu biasanya dipakai oleh anggota keluarga-keluarga terhormat dan senator Roma yang minta toga atau jubah mereka diberi warna ungu pada pinggirannya.
Pada saat Paulus berkhotbah, Tuhan membuka hati Lidia untuk menerima kabar tentang Yesus. Lidia menjadi percaya pada firman-Nya dan menanggapi ajaran itu. Dia dan seluruh isi rumahnya akhirnya dibaptis.
Kita tidak tahu apakah ia sudah menikah atau masih lajang atau janda. Dia mungkin memiliki pekerja untuk menjalankan bisnisnya karena ia adalah seorang pedagang.
Lidia berkata kepada Paulus dan rekan-rekannya bahwa bila mereka mau menjadikan dia sebagai pengikut Tuhan, dia ingin mengundang mereka untuk datang dan tinggal di rumahnya. Lidia memang memiliki banyak ruangan untuk ditempati oleh Paulus, Silas, Timotius, dan Lukas yang juga ikut bersama mereka. Lidia terus membujuk mereka dan akhirnya mereka menerima undangan itu dan tinggal di rumahnya.
Dalam perumpamaan tentang penabur, hati Lidia seperti tanah yang subur. Pada saat dia mendengar firman Allah, dia menerimanya dengan sukacita dan mematuhi firman yang disampaikan oleh rasul itu.
APA YANG DAPAT KITA PELAJARI DARI CERITA INI?
Lidia adalah orang yang rajin dalam bekerja sehingga dia sukses dalam usahanya. Selain itu, dia merupakan orang yang taat pada agama, rajin bersekutu dengan Allah, dan memiliki hati yang baik, juga terbuka untuk kebenaran.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda pemalas atau pekerja keras? Atau Anda mau bekerja keras untuk belajar supaya berhasil? Jika Anda adalah orang yang seperti ini, Anda akan mendapatkan hidup yang bahagia dan juga akan menjadi berkat bagi orang lain.
AYAT HAFALAN
PERTANYAAN
- Siapakah penginjil muda yang ibunya adalah orang Yahudi dan ayahnya orang Yunani? (Timotius)
- Bagaimana Paulus dan Silas tahu di mana mereka harus berkhotbah? (Roh Kudus mengarahkan mereka.)
- Siapakah yang dilihat Paulus pada malam saat dia mendapatkan penglihatan? (Seorang pria dari Makedonia.)
- Pesan apakah yang diberikan kepada Paulus? (Pergi ke Makedonia dan membantu mereka.)
- Bagaimana Paulus dan teman-temannya sampai di sana? (Mereka berlayar dengan kapal.)
- Ke kota mana mereka pergi? (Filipi)
- Di mana orang-orang itu bertemu untuk berdoa di hari Sabat? (Di tepi sungai.)
- Apakah pekerjaan Lidia? (Dia adalah pedagang kain ungu.)
- Apa yang terjadi setelah mereka mendengarkan khotbah Paulus? (Lidia dan seluruh anggota keluarganya dibabtis.)
- Apa yang diminta Lidia dari para pria itu? (Dia ingin mereka tinggal di rumahnya.) (t/Ratri)
Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin
- Login to post comments
- Printer-friendly version