Jenis Bahan PEPAK: Tips
Bersikaplah sebagai diri sendiri dan tulus.
Janganlah merasa bahwa Anda harus menjadi "Bapak atau Ibu Sempurna". Murid cepat menangkap apa pun yang dibuat-buat atau tidak tulus dalam sikap kita. Pada saat yang sama, janganlah pula memakai pendekatan "lakukan seperti yang saya katakan, bukan yang saya lakukan". Jadilah bejana Allah yang dapat dipakai untuk memengaruhi hidup orang lain.
Anak-anak membutuhkan seorang guru, bukan teman bermain.
Bersikaplah ramah senantiasa, tetapi ingatlah, keakraban dapat menimbulkan sikap kurang hormat. Anda dapat berinteraksi baik dengan murid-murid tanpa harus menjadi salah satu dari mereka.
Doronglah murid untuk selalu menghormati orang yang lebih tua.
Murid-murid seharusnya memanggil Anda dengan sebutan Bapak/Ibu disertai nama Anda.
Tunjukkan sikap sopan dan hormat.
Bersikaplah sopan dan hormat di depan murid-murid, yaitu dengan suara yang ramah, perkataan yang baik, serta ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang positif.
Bersikaplah positif dalam pendekatan Anda kepada murid-murid.
Berharaplah akan yang terbaik. Berilah murid-murid semangat dan inspirasi.
Ingatlah bahwa kehidupan murid Anda adalah karya Allah.
Jadilah mitra Allah, tetapi jangan mengambil alih tanggung jawab yang hanya dapat dilakukan oleh-Nya.
Janganlah mengingat kesalahan.
Biarlah yang lalu itu berlalu. Janganlah menyimpan rasa dongkol selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Biarlah murid-murid mengetahui bahwa mereka dapat memulai sesuatu yang baru. Ketahuilah bahwa bila Anda mengantisipasi atau meramalkan perilaku yang buruk, Anda tidak akan kecewa. Anak-anak dapat merasakan sikap kritis yang tertuju kepada mereka dan mereka akan bertindak sesuai dengan apa yang Anda harapkan.
Bersikaplah konsisten.
Tak ada hal yang lebih membingungkan bagi murid, dibanding sikap dan suasana hati guru yang berubah-ubah.
Bersikaplah adil.
Para murid jelas akan berbeda-beda dalam hal kemampuan dan kebutuhan mereka sehingga tidak harus diperlakukan sama. Namun, bila seorang guru membedakan murid berdasarkan siapa yang "disukai" dan siapa yang "tidak disukai", tentu akan timbul masalah. Jangan sampai pilih kasih!`
Pikirkan bagaimana murid mau menaati perintah.
"Hai, para ayah (dan guru sebagai wakilnya), janganlah membuat marah anak-anakmu dan membuat mereka kecil hati." Apakah yang membuat murid menjadi marah dan kecil hati? Kebanyakan anak mengatakan bahwa hal itu terjadi saat mereka tidak tahu apa yang diharapkan, saat orang dewasa bersikap tidak konsisten, saat mereka diperlakukan tidak adil di antara teman sebaya, tidak pernah mendapat kesempatan untuk menceritakan sesuatu menurut versi mereka, tidak pernah mampu menyenangkan orang lain, saat seseorang marah tanpa menjelaskan alasannya, dan saat mereka tidak diperhatikan meski sudah berusaha keras dalam melakukan sesuatu yang baik. Bagaimana dengan murid-murid Anda? Apakah yang mereka katakan?
Berhati-hatilah agar murid dan orang tua murid tidak salah mengartikan kedekatan fisik, sentuhan, dan pelukan Anda.
Seorang guru dapat bersikap ramah, namun tetap profesional dan tidak menimbulkan celaan dalam hubungannya dengan orang lain.
Berusahalah sebaik mungkin untuk tidak membenci murid karena tindakannya.
Anda dapat menyampaikan ketidaksenangan dan kekecewaan Anda terhadap tindakan seorang murid sambil tetap percaya bahwa Allah mampu menolong murid itu melakukan hal yang benar. Tak ada anak yang jauh dari jangkauan kuasa penebusan Kristus.
Jangan tunjukkan kemarahan Anda.
Bila Anda merasa terganggu, kuasailah emosi Anda dengan sepenuh tenaga dan tunjukkanlah penguasaan diri dengan bahasa tubuh yang positif dan rileks termasuk gerakan tubuh yang pelan dan volume suara yang tetap (tidak meninggi).
Jangan berbantahan.
Anda tidak akan menang. Tak boleh ada perbantahan atas apa yang benar atau salah maupun siapa yang berwenang. Anda dapat menerangkan dan mendiskusikan suatu masalah, namun saat perbantahan dimulai diskusi tidak akan dapat berlangsung.
Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar
- Login to post comments
- Printer-friendly version