Jenis Bahan PEPAK: Tips
Dalam tulisan berikut ini, kita dapat lebih mengerti lagi bagaimana pemilihan bahasa/kata yang tepat sangat perlu dikuasai guru. Jika tidak, anak-anak bisa salah mengerti dengan semua pengajaran yang mereka terima.
"Ibu guru mencuri uang!" kata Susi yang berusia 4 tahun kepada ibunya.
"Kamu mungkin keliru, Nak," jawab ibunya.
"Sungguh Bu, dia telah mencuri uang persembahan!" desak Susi.
Setelah menanyai Susi dengan teliti, ibunya mendapati bahwa Susi telah melihat gurunya keluar dari kelas dengan membawa kantong yang berisi uang persembahan.
"Ibu guru mengatakan bahwa kita memberikannya kepada Allah," Susi mendesak. "Kemudian dia yang mengambilnya."
Pengalaman Susi menunjukkan bahwa para pekerja Kristen perlu memikirkan dengan saksama kata-kata yang mereka gunakan sehubungan dengan uang persembahan yang diterima di gereja.
Kata-kata yang kurang tepat, meskipun dalam soal yang tampaknya sangat kecil, dapat menimbulkan salah pengertian yang serius.
Pemimpin harus memutuskan bagaimana menyebut pokok acara itu. Jika dia menyebutnya "kolekte", maka acara itu menjadi tidak menarik dan tak berarti bagi anak itu. Kata kolekte menitikberatkan tugas orang yang memungut uang itu dan menekankan ke ide pengambilan.
Kata persembahan, mengutamakan anak itu dan tindakan memberi. Karena kata ini lebih menarik dan lebih bersifat pribadi, maka anak itu lebih memihak kepadanya. Dia tidak memberikan uang itu kepada orang yang memungut persembahan, dia sedang memberikan uang itu kepada Allah.
Tetapi sungguhkah dia memberikan uang itu kepada Allah? Seperti Susi, banyak anak telah menganggap guru mereka berbohong pada waktu melihat mereka mengambil uang yang dimaksudkan untuk Allah. Anak- anak berpikir dalam arti kata yang sebenarnya sehingga barangkali akan lebih baik untuk mengatakan bahwa kita memberi untuk "pekerjaan Allah", "gereja Allah", atau "untuk menolong para pendeta".
Lalu apa yang kita berikan kepada Allah? Banyak guru berbicara tentang hal memberikan "sedikit persembahan" kepada Allah. Pernyataan semacam itu dapat berarti "persembahan yang sedikit sudah cukup untuk Allah; yang sisa itu untuk saya". Tidak ada guru yang dapat berhasil mengajar seorang anak untuk memberi yang terbaik dan terbanyak kepada Allah selama menggunakan kata-kata seperti itu. Jauh lebih baik untuk tidak menyebut kecil besarnya persembahan itu pada waktu kita berbicara kepada anak-anak tentang hal memberikan "uang kita" untuk pekerjaan Allah!
Guru, perhatikan kata-kata Saudara. Perkataan Saudara dapat memengaruhi segi pandangan seorang anak seumur hidupnya.
Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar
- Login to post comments
- Printer-friendly version