Rekreasi

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Anak-anak memiliki waktu luang yang sangat banyak. Bahkan setelah mereka memasuki kelas 1 SD, sekolah hanya membutuhkan waktu kira- kira tiga puluh jam setiap minggunya. Pada saat siang dan sore juga hari Sabtu dan Minggu biasa digunakan anak-anak untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan.

Namun, sebagian besar waktu luang mereka mungkin berada di bawah pengaruh-pengaruh sekuler dari teman-temannya atau orang dewasa yang non-Kristen, televisi, klub, atau kelompok lainnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan gereja untuk mengatasi pengaruh-pengaruh itu adalah dengan mengadakan sebuah program yang bermanfaat di waktu luang termasuk kegiatan-kegiatan rekreasi.

Apakah Rekreasi Itu?

Rekreasi biasanya dilakukan saat seseorang memiliki waktu luang, ketika dia bebas dari pekerjaan atau tugas, setelah kebutuhannya sehari-hari telah terpenuhi. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai "sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan" (a means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran.

Definisi yang lebih tepat lagi dari rekreasi adalah "kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi." Meyer, Brightbill, dan Sessoms memberikan sembilan ciri-ciri dasar dari rekreasi, yaitu:

  1. rekreasi merupakan kegiatan;
  2. bentuknya bisa beraneka ragam;
  3. rekreasi ditentukan oleh motivasi;
  4. rekreasi dilakukan secara rutin;
  5. rekreasi benar-benar sukarela;
  6. rekreasi dilakukan secara universal dan diperlukan;
  7. rekreasi adalah serius dan berguna;
  8. rekreasi itu fleksibel;
  9. rekreasi merupakan hasil sampingan.

Seorang anak mengatakan bahwa rekreasi adalah "apa yang Anda lakukan ketika Anda tidak menginginkannya."

Rekreasi untuk anak-anak sangat beraneka ragam sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing anak. Orang-orang yang memimpin kegiatan rekreasi untuk anak-anak harus mengenali keberagaman ini dan tidak memaksakan setiap anak untuk mengikuti program yang sama. Karena rekreasi bertujuan untuk menyegarkan kembali, membangun, dan membentuk pengalaman yang menyenangkan dan berharga, kepentingan setiap individu adalah penting.

SEJARAH REKREASI

Pandangan terhadap rekreasi telah banyak berubah. Sejak zaman dahulu, manusia sudah memiliki waktu luang. Namun, mereka terikat dalam pembuatan barang-barang tembikar, patung, lukisan, musik, drama, dan kegiatan atletik. Pada zaman Alkitab, kebanyakan manfaat dari rekreasi berasal dari berbagai pesta dan festival yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Pada zaman pertengahan, kontes- kontes dan turnamen-turnamen diadakan oleh para ksatria. Renaissance menciptakan minat baru dalam literatur dan karya-karya seni yang berasal dari kebudayaan Romawi dan Yunani. Di daerah koloni Amerika, rekreasi tidak mendapatkan penghargaan yang tinggi. Kenyataannya, kemalasan disamakan dengan kejahatan, moral yang longgar, dan kemunduran kepribadian. Adanya nilai kerja sama dalam rekreasi harus dikenali. Selain perasaan umum dalam era ini, orang-orang secara individu berpartisipasi dalam kereta luncur, skating, kegiatan di taman, sirkus, membuat gula-gula, dan lain-lain.

Abad ke-20 membawa perubahan yang sangat drastis dalam rekreasi. Revolusi industri, kemakmuran, urbanisasi, dan perkembangan transportasi memberikan waktu dan kesempatan yang lebih banyak untuk bersenang-senang dan berekreasi. Usaha wisata menjadi tujuan utama ekonomi. Sebagai akibat dalam nilai seni dan budaya, hubungan antara rekreasi dengan program-program pendidikan dan tujuan-tujuan spiritual menjadi beberapa elemen dasar pada perhatian yang berkembang tentang rekreasi.

The National Recreation and Park Association (dulunya dikenal sebagai The National Recreation) didirikan pada tahun 1906. Gerakan kepramukaan, Campfire Girls, YMCA, YWCA, dan organisasi-organisasi pelayanan lainnya, semuanya memberikan kontribusi pada rekreasi.

Bagi anak-anak zaman sekarang, rekreasi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup. Jika kita melihat pada masa yang akan datang, masalah-masalah untuk menyediakan rekreasi yang bermanfaat bisa meningkat semakin banyak dan dalam. Para orang tua dan pemimpin di gereja memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan rekreasi anak-anak dan membimbing mereka supaya menggunakan waktu luangnya dengan bijaksana.

NILAI-NILAI REKREASI

Banyak nilai yang dapat diperoleh dari rekreasi dengan menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang berguna. Anak-anak dapat diajari bagaimana berolah raga dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan individu dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak perlu belajar berelasi dengan orang lain di arena bermain sebagaimana di dalam kelas atau rumah. Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi adalah dalam pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa "anak-anak belajar melalui bermain". Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan waktu sebaik-baiknya. Tantangan pada pengajaran yang efektif dengan menggunakan latar alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin dan para guru.

DASAR ALKITABIAH DARI REKREASI

Kadang-kadang orang Kristen membuat daftar tentang apa yang boleh dan tidak boleh dikerjakan tetapi gagal untuk menerapkan prinsip Alkitab dalam memahami rekreasi sebagai bagian dari pembentukan keseluruhan kepribadian. Mazmur 122:1 harus diterapkan dalam seluruh program gereja kita: "Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: `Mari kita pergi ke rumah Tuhan`". Amsal 17:22 mengatakan kepada kita, "Hati yang gembira adalah obat yang manjur." Dalam Pengkhotbah 3:1-8, dikatakan bahwa untuk segala sesuatu ada saatnya. Kristus tumbuh sebagai pribadi yang total "makin bertambah ... manusia" (Lukas 2:52). Ia mengatakan kepada murid-murid-Nya, "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" (Markus 6:31). Paulus menggunakan pertandingan atletik untuk menggambarkan kehidupan orang Kristen (1 Korintus 9:24-27). Timotius diutus, "Latihan badani terbatas gunanya" (1 Timotius 4:8).

Meskipun Alkitab tidak secara spesifik menyatakan "harus berekreasi", kita harus waspada bahwa manusia adalah makhluk pribadi dan sosial, juga makhluk rohani. Anak-anak perlu membangun sikap yang berguna bagi hidup dan perspektif yang luas terhadap keseluruhan hidup.

JENIS-JENIS REKREASI

Rekreasi sangat beragam, sama seperti orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya. Berikut ini beberapa kategori umum dengan kegiatan spesifik yang dapat digunakan dalam berekreasi bersama anak-anak.

  1. Rekreasi sosial
    1. permainan di dalam ruangan (acara icebreaker, kursi musik, papan permainan, permainan dengan tulisan, permainan musikal)
    2. permainan di luar ruangan (lari estafet, balapan, kejar- kejaran)
    3. makan bersama (perjamuan, makanan pencuci mulut/makanan kecil, piknik, makanan seadanya, makan malam)
  2. Rekreasi di luar ruangan
    1. kegiatan di alam (melihat burung-burung, jalan-jalan di perkebunan, mendaki gunung)
    2. olah raga (badminton, sepakbola, basket, bersepeda, berenang, mendaki, memancing, berkuda, berburu, dll.)
  3. Rekreasi budaya dan kreatif
    1. drama (tebak kata, role play, cerita drama, dll.)
    2. bercerita (cerita lucu, cerita horor, cerita sesuai waktu, cerita sekuler)
    3. literatur (puisi, membaca Alkitab, membaca cerita)
    4. audiovisual (film, TV, Video)
    5. seni dan kerajinan (membuat gambar, kerajinan dari barang bekas, menempel, melukis, kerajinan dari kertas, dll.)
    6. membuat tulisan kreatif, drama, musik, dll.
    7. kegiatan permainan, olah raga, jalan-jalan.
    8. belajar (jalan-jalan di perkebunan, museum, dll.)

Minat, kemampuan, dan kebutuhan anak-anak adalah faktor penting yang harus diperhatikan dalam memilih kegiatan untuk rekreasi. Fokus harus diberikan pada anak-anak sebagai individu. Kegiatan yang melebihi tingkat pemahaman anak-anak atau yang terlalu sulit untuk mereka lakukan harus dihindari karena dapat mengakibatkan frustasi, putus asa, dan gagal.

MERENCANAKAN REKREASI

Untuk merencanakan rekreasi ada enam prinsip dasar dalam pertanyaan- pertanyaan di bawah ini yang harus dijawab terlebih dahulu.

  1. SIAPA
    Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini, bagaimana karakter mereka, kebutuhan mereka, minat mereka, dan kemampuannya.
  2. APA
    Apa saja bentuk aktivitas, apa temanya, apa tujuan utama dari rekreasi tersebut.
  3. MENGAPA
    Menjelaskan dengan spesifik makna kegiatan tersebut, menjelaskan sejelas-jelasnya tujuan dan manfaat dari setiap kegiatan dalam rekreasi.
  4. KAPAN
    Bulannya, harinya, tahunnya, atau waktu yang digunakan dalam rekreasi.
  5. DI MANA
    Lokasinya dan kemudahan untuk menemukan lokasi tersebut.
  6. BAGAIMANA
    Garis besar acara, rencana, pelaksanaan program, metode yang digunakan, bahan-bahan, rencana waktu, dan kebutuhan akan manajemen.

Pendidikan anak di gereja akan meningkat dengan cepat melalui pelayanan kegiatan rekreasi. Ada daya tarik alami bagi anak-anak melalui kesenangan, permainan, dan aktivitas dengan latar belakang alam. Kegiatan-kegiatan ini dapat dihubungkan dengan berbagai divisi gereja untuk pelayanan anak-anak.

Hasil yang akan diperoleh oleh setiap mereka yang berpartisipasi adalah kesegaran dan pembaruan dalam pikiran, tubuh, dan jiwa. Sikap positif dan relasi juga dapat dibangun. Anak-anak akan senang dan mereka pun akan menikmati ibadah di rumah Tuhan. Anak-anak akan lebih mengingat guru-guru dan pemimpin yang "mengisi" mereka. Inilah kesempatan untuk memengaruhi kehidupan anak-anak dengan firman Tuhan! (t/Ratri)

Kategori Bahan PEPAK: Program Khusus Anak

Sumber
Judul Buku: 
Childhood Education in the Church
Pengarang: 
Robert E. Clark, Joanne Brubaker, & Roy B. Zuck
Halaman: 
308 - 312
Bab: 
Recreation
Penerbit: 
Moody Press
Kota: 
Chicago
Tahun: 
1986