Administrasi Sekolah Minggu

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Pengorganisasian sebuah Sekolah Minggu yang baik, tidak hanya meliputi kelas-kelas tertentu dan pengaturan departemen- departemennya. Bagian-bagian ini dapat disamakan dengan anggota- anggota dan sendi-sendi pada tubuh manusia. Tetapi tiap-tiap sendi dan anggota itu sendiri terdiri dari tulang, daging, darah, dan urat syaraf, dan kesemuanya itu juga merupakan bagian-bagian dari seluruh badan. Dalam arti kata, Sekolah Minggu bukan saja mempunyai anggota bagian dan sendi departemen, tetapi ada orang-orang tertentu di Sekolah Minggu yang peranannya sama seperti tulang, otot, dan urat syaraf bagi tubuh jasmani. Yang kami maksud yaitu anggota-anggota pengurus dan staf pengajar, yang bersama-sama memikul tanggung jawab untuk Sekolah Minggu itu.

Kedua golongan pekerja ini sama sekali berbeda, meskipun tentu saja berhubungan erat dan saling membantu. Pertama-tama, anggota-anggota pengurus itu mempunyai tanggung jawab dalam mengorganisasi Sekolah Minggu termasuk juga kelancaran jalannya organisasi itu. Selanjutnya tugas mereka ialah mengangkat staf pengajar, serta memberikan bantuan yang mereka butuhkan dalam melakukan pekerjaannya. Pelayanan mereka juga meliputi tugas yang penting, yaitu memperbanyak anggota Sekolah Minggu dan menjangkau masyarakat di sekitarnya dengan berita dan pengaruhnya. Secara umum, mereka harus mempunyai kecakapan memimpin dan ketrampilan di bidang tata usaha.

Di lain pihak, anggota pengurus yang bertugas di bidang pendidikan Sekolah Minggu mempunyai tanggung jawab dalam menyusun rencana pelajaran, termasuk merencanakan segala kegiatan dan sesuatu yang akan diajarkan pada acara pembukaan dan penutupan, selama jam pelajaran di kelas, dan di tempat-tempat lain. Mereka juga bertanggung jawab untuk memilih semua guru, mengadakan pelatihan bagi mereka (baik yang sudah menjadi guru maupun calon guru), dan mengatur supaya senantiasa ada persediaan guru-guru yang terdidik untuk memenuhi kebutuhan Sekolah Minggu yang sedang berkembang. Pengawasan atas semua acara pembukaan dan pengajaran di kelas juga menjadi tanggung jawab anggota pengurus tersebut. Mereka juga bertanggung jawab untuk memilih perlengkapan Sekolah Minggu dan memulai serta mengawasi suatu perpustakaan Sekolah Minggu.

Dapat dilihat bahwa kedudukan anggota-anggota pengurus dan staf pengajar dalam sebuah Sekolah Minggu mirip sekali dengan kedudukan seorang ayah dan seorang ibu dalam rumah tangga. Bagian administrasi bertanggung jawab dalam pengaturan seluruh Sekolah Minggu, meskipun sebenarnya bagian pendidikanlah yang lebih penting. Bagian administrasi memilih, memperlengkapi, membantu, dan melindungi bagian pendidikan, sedangkan bagian pendidikan berhubungan langsung dengan murid-murid, mengajar, memberi semangat, dan pada umumnya menjadi "ibu" (pengasuh) bagi mereka.

PEMIMPIN UMUM

Bapa dan kepala seluruh Sekolah Minggu ialah pemimpinnya. Ia tidak hanya mengepalai badan pengurus, tetapi juga mempersatukan dan menguatkan Sekolah Minggu itu, selain juga menjadi kepala staf pengajar.

Pada pundak para pemimpinlah terletak tanggung jawab langsung atas suksesnya seluruh Sekolah Minggu. Ia menjadi pengurus umum semua departemen dan memimpin semua kegiatannya. Ia membawahi tiap anggota pengurus dan guru Sekolah Minggu dan mereka bertanggung jawab kepadanya. Sebaliknya ia bertanggung jawab kepada gembala dan majelis gereja. Pemimpin jemaat yang cakap dan bersemangat rohani akan menuntut setiap pemimpin Sekolah Minggu agar ia sungguh-sungguh mempelajari cara-cara yang terbaik untuk menjalankan sebuah Sekolah Minggu yang berhasil, dan agar ia juga mampu menerapkan cara-cara itu di Sekolah Minggunya sendiri. Pemimpin Sekolah Minggu memiliki dua tugas, yaitu mencita-citakan bagaimana seharusnya mutu dan besarnya Sekolah Minggu, serta mengatur langkah-langkah dari minggu ke minggu untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Besarnya Sekolah Minggu juga akan menentukan banyaknya pekerjaan dan tugas-tugas kecil yang akan ia kerjakan. Makin kecil Sekolah Minggu, makin banyak tugas dalam bidang administrasi dan pengajaran yang dapat ia lakukan sendiri. Tetapi makin besar Sekolah Minggu itu, makin ringan pula tanggung jawabnya karena akan ada banyak pekerjaan kecil yang dapat ia serahkan pada bawahannya. Di satu sisi, Sekolah Minggu yang kecil mungkin hanya akan membutuhkan pembantu-pembantu yang menjabat sebagai sekretaris dan bendahara serta beberapa guru. Di lain pihak, jika Sekolah Minggu itu cukup besar, semua tanggung jawab dan tugas di bidang pendidikan dan administrasi dapat dipikul bersama orang-orang lain, dan pemimpin cukup menjalankan pengawasan umum atas Sekolah Minggu tersebut. Bagi Sekolah Minggu yang tak terlalu kecil atau besar, pemimpin harus dapat memutuskan berapa banyak pekerjaan yang dapat ia kerjakan sendiri tanpa mengurangi efektivitasnya sebagai pemimpin. Tetapi dalam memutuskan hal itu, ia pun harus hati-hati supaya tidak mengambil terlalu banyak porsi pekerjaan yang sebetulnya dapat dilakukan orang lain. Kesalahan dalam hal ini akan mengakibatkan adanya pekerja-pekerja yang tak mempunyai pekerjaan, pemimpin yang begitu sibuk sehingga tak lagi mempunyai waktu untuk melihat dan merencanakan kemajuan bagi Sekolah Minggu, dan mungkin juga terbengkalainya beberapa pekerjaan kecil yang sebelumnya ia kira dapat dilakukannya sendiri.

Satu-satunya ciri khas yang harus dimiliki seorang pemimpin Sekolah Minggu, terlebih dari semua yang lain ialah kerohanian dan watak yang tidak bercela. Ia harus benar-benar telah bertobat, sungguh- sungguh berserah, dan senantiasa dipenuhi Roh Kristus, karena ia merupakan saluran utama yang mengalirkan hidup Allah ke dalam Sekolah Minggu. Sebagaimana seorang gembala jemaat, demikian juga seorang pemimpin Sekolah Minggu hendaknya adalah seorang Kristen yang rohani, berpengalaman serta mempunyai nama baik di antara orang luar (1Timotius 3:6,7).

Syarat non-rohani yang utama bagi pemimpin ialah kemampuan untuk mengetahui cara-cara memperbaiki mutu Sekolah Minggunya secara umum. Ia juga harus mempunyai perencanaan ke depan, mampu mengevaluasi kekurangan-kekurangan, serta memimpin dan memerintah Sekolah Minggunya dengan efisien dan semangat. Semua hal itu biasa disebut kecakapan memimpin atau kemampuan administratif, yang juga meliputi pandangan serta keberanian yang bermutu tinggi.

WAKIL PEMIMPIN

Tugas wakil pemimpin ialah memegang pimpinan dalam Sekolah Minggu bila pemimpin umum tidak hadir. Hal ini membuat orang sering mengartikan bahwa jabatan wakil pemimpin hanyalah jabatan simbolis saja. Hal itu sebenarnya tak perlu terjadi, karena banyak tugas dapat diserahkan kepada wakil pemimpin sebagai wujud bantuan nyata untuk pekerjaan Sekolah Minggu. Ada kalanya wakil pemimpin dapat bertugas memimpin bagian musik dalam Sekolah Minggu atau menjadi panitera pendaftaran. Melayani sebagai petugas pendaftaran bisa jadi adalah kesempatan yang bagus sekali untuk mengabdikan usaha-usahanya dalam hal memimpin rencana tindak lanjut bagi anggota-anggota yang tak hadir atau calon anggota. Pekerjaan ini akan dibicarakan kemudian.

SEKRETARIS

Di bawah pemimpin, dalam hal administrasi Sekolah Minggu, pertama- tama terdapat sekretaris. Kedudukannya dekat dengan pemimpin, karena sesudah pemimpin, sekretarislah yang mengetahui seluk beluk administrasi sekolah itu. Pekerjaan sekretaris ialah mengawasi atau mengerjakan sendiri (menurut besarnya sekolah) semua catatan kehadiran dalam pelbagai kelas dan departemen, dan seluruh sekolah, serta mengumumkannya.

Jika Sekolah Minggu itu juga menerapkan sebuah sistem penilaian perorangan mengenai kesetiaan murid, sekretarislah yang akan mengatur palaksanaannya. Ia harus menyediakan daftar murid-murid yang berhak naik kelas menurut patokan yang ditetapkan oleh sekolah itu dan memberi ijazah kenaikan kelas kepada mereka. Untuk seluruh sekolah, ia akan menyediakan catatan perbandingan prestasi per- periode, perbandingan dengan prestasi-prestasi sekolah lain dan lainnya. Hal ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dengan sendirinya akan menumbuhkan suatu keinginan di antara semua yang terlibat untuk mencapai sasaran-sasaran baru. Ia juga bertugas menyimpan rincian dan catatan-catatan notulen dari semua rapat kerja badan pengurus dan guru-guru sekolah serta menyelenggarakan kegiatan surat-menyurat yang diperlukan atas nama sekolah. (Ia harus menyiapkan laporan mingguan dan tahunan yang diberikan atau dibacakan kepada seluruh sekolah).

Semua ini merupakan tugas yang terberat dan terpenting dari semua tugas Sekolah Minggu. Karena itu tugas ini harus dijalankan oleh seorang pelaksana yang terampil. Ia hendaknya dapat membagi-bagi tugas pekerjaan itu kepada sejumlah pembantu dan bawahannya.

BENDAHARA

Anggota pengurus yang akan kami masukkan di sini, ialah bendahara. Tugas bendahara Sekolah Minggu yang secara umum dikenal, yaitu menerima dan mengeluarkan dana-dana sekolah, tidak lagi dianggap sebagai pekerjaan ataupun tanggung jawab utamanya. Apabila segala hal ihwal mengenai keuangan tersebut ditinjau baik-baik, ternyata maksud utama menerima persembahan murid-murid Sekolah Minggu bukan merupakan sebuah kegiatan pengumpulan dana. Rencana keuangan Sekolah Minggu adalah perlu, namun bukan terutama sebagai sumber pendapatan, tetapi sebagai pembentuk watak. Perhatian kita yang terutama bukanlah untuk mengumpulkan uang, tetapi mendidik anak-anak. Dengan pandangan baru ini, diharapkan bendahara akan mengerti, bahwa tanggung jawabnya yang utama ialah bekerja sama dengar pemimpin dan guru-guru dalam hal memberikan pengajaran Alkitab kepada murid-murid tentang hal memberi dan mendidik mereka untuk melakukan kebiasaan yang sesuai dengan Alkitab, yaitu hal persepuluhan dan persembahan.

Bendahara harus cakap menyiapkan laporan-laporan pembukuan yang baik serta membuat rincian tepat dari segala hal mengenai dana. Ia harus mempunyai tanggung jawab sebagai pengawas dana Sekolah Minggu. Persembahan khusus untuk usaha-usaha lainnya juga termasuk dalam pengawasannya. Dalam hal pengeluaran dana sekolah, tentu ia harus melakukannya atas instruksi dan kuasa dari pengurus sekolah. Penggunaan uang dengan amat teliti dan laporan berkala yang terperinci mengenai penerimaan dan pengeluaran, hendaknya dapat menjauhkan dia dari segala kemungkinan kecurigaan.

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu

Sumber
Judul Artikel: 
Administrasi
Judul Buku: 
Sekolah Minggu yang Berhasil
Pengarang: 
Ralph M. Riggs
Halaman: 
28 - 35
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas
Kota: 
Malang
Tahun: 
1978