Shalom,
Biasanya, Natal sekolah minggu akan selalu meriah dan penuh dengan hadiah. Hal inilah yang kerap membuat anak-anak sangat menantikan Natal. Mereka membayangkan hadiah Natal yang mereka impikan -- baju baru, banyak makanan, dsb.. Itulah hasil dari tindakan yang secara tidak sadar telah kita lakukan -- membawa mereka jauh dari makna Natal yang sebenarnya. Ketika Yesus lahir, semuanya serba sederhana. Lahir di tempat yang tidak layak, bahkan Dia dibaringkan di dalam palungan. Dia yang adalah
"Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya" (2 Korintus 8:9).
Ada yang bilang, hari raya terbesar umat Kristen bukanlah Natal, tapi Paskah. Coba, mana yang lebih penting, kelahiran-Nya atau kebangkitan-Nya?
Jawaban saya, keduanya sama-sama penting! Memang, Natal tidak ada artinya tanpa Paskah.
Oleh: Ayub Yahya
Berita kelahiran adalah sesuatu yang amat penting. Apalagi kalau menyangkut kelahiran seorang tokoh besar. Orang bisa memakai berlembar-lembar halaman kertas untuk menuliskannya. Bila perlu ditambah dengan bumbu-bumbu agar kesannya lebih dramatis. Tetapi coba bandingkan dengan berita kelahiran Tuhan Yesus, "Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannyaOleh: Ayub Yahya
Berita kelahiran adalah sesuatu yang amat penting.
Pengantar
Cerita Natal biasanya mulai kehilangan daya tariknya pada anak-anak usia tanggung karena mereka merasa sudah terlalu sering mendengarnya. Bahkan setiap tahun, itu-itu pula yang didapatnya, baik di sekolah minggu maupun di sekolah (terutama bila mereka bersekolah di sekolah Katolik/Kristen). Oleh sebab itu, agar dapat tetap "memikat" anak untuk sekali lagi belajar firman Tuhan tentang kisah Natal, penting bagi kita sebagai guru sekolah minggu untuk menyajikannya dalam bentuk yang bervariasi