Sering kali, orang tua dan guru mengaitkan proses belajar dengan
pengetahuan dasar sebelumnya. Seorang anak dikatakan sudah
"mempelajari" sesuatu apabila dia bisa mengulang sesuatu yang sudah
dipelajarinya. Tetapi, hal itu tidak dapat memenuhi kebutuhan anak
dalam kehidupan sehari-hari. Mengulang sesuatu yang dipelajari
adalah awal dari proses belajar, tetapi tentu saja tidak cukup
sampai di situ.
Ada empat langkah yang perlu dilakukan untuk dapat mengajarkan
teologia dengan efektif kepada anak.
Bahasa doktrin yang berbelit-belit merupakan bahasa yang sulit
dipahami anak-anak karena mereka masih memiliki kemampuan memahami
melalui apa yang didengarnya. Contohnya, anak akan mengatakan bahwa
Allah itu tidak dapat dilihat karena Allah berada di surga, bukan
karena Allah adalah roh. Seorang anak yang mendengar bahwa Roh Kudus
menampakkan diri sebagai merpati secara alamiah, akan berpikir bahwa
Roh Kudus adalah burung.
Apakah kamu suka meniup gelembung? (Tiuplah beberapa gelembung
sabun, kemudian beri kesempatan kepada anak-anak untuk menikmati
gelembung-gelembung yang beterbangan itu.)
Bermain gelembung sabun merupakan sesuatu yang amat menyenangkan.
Saya pikir, setiap orang pasti suka gelembung.