Jenis Bahan PEPAK: Tips
Anak-anak yang mengalami kekerasan bisa mengalami hal-hal sebagai
berikut.
- Anak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Kekerasan
sebetulnya merupakan pernyataan atau wujud dari tekad membela
kepentingan. Jadi, kalau kita dihadapkan atau hidup di tengah-
tengah masyarakat atau keluarga yang makin hari makin keras
memperlakukan anak, si anak yang kita besarkan ini mungkin bisa
bertumbuh besar menjadi orang yang egois yang hanya memikirkan
kepentingan diri sendiri dan akhirnya mempunyai sifat yang keras.
Dia, misalnya, akan mengekspresikan kemarahannya dengan
kekerasan. Hal ini sangat potensial membuat anak juga melakukan
kekerasan dalam rumah tangganya kelak.
- Kekerasan pada anak dapat menghancurkan anak secara rohani,
emosional, dan sosial sebagaimana halnya dengan fisik. Anak yang
mengalami kekerasan sering mengalami depresi, rasa takut serta
perasaan bersalah. Mereka akan mengalami kesulitan untuk
memercayai orang lain dan merasa kurang percaya diri.
Sebagai guru sekolah minggu, kita dapat memberikan nasihat-nasihat
atau pertolongan kepada anak agar kekerasan yang terjadi pada
dirinya tidak membawa dampak negatif yang dalam bagi kehidupannya.
- Kita perlu menekankan kepada anak bahwa kita boleh melindungi
diri, tetapi dalam pengertian menjadi orang yang tegas bukan
orang yang kasar. Dalam kelas sekolah minggu, sering-seringlah
menekankan pelajaran-pelajaran mengenai kelembutan, kasih,
disiplin, ketegasan Yesus, dll.
- Untuk anak-anak yang berjiwa keras, dengan tegas dapat kita
katakan dan ajarkan bahwa saat mereka melakukan hal yang negatif,
seperti memukul temannya, itu berarti mereka sedang berdosa
kepada Tuhan. Jika mereka memberikan sanggahan bahwa orang tuanya
pun melakukan hal itu kepada dia, ajaklah dia dengan lemah lembut
untuk mendoakan orang tuanya.
- Bagi anak-anak yang karena kekerasan pada dirinya menjadi orang
yang kehilangan kepercayaan diri atau depresi berat, bimbinglah
mereka dengan lemah lembut pula. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda
ada di pihak mereka dan siap mendukung. Berikanlah kepastian
kepadanya bahwa mereka aman saat berada di dekat guru sekolah
minggu.
- Pendekatan secara pribadi dan intensif sangat perlu bagi anak
yang mengalami kasus ini. Mungkin kita tidak dapat mencampuri
urusan keluarga anak sekolah minggu, tetapi kita dapat membantu
mereka dengan memulihkan sakit fisik, mental, maupun rohani
mereka. Yang dapat kita lakukan, antara lain sebagai berikut.
- Melakukan kunjungan ke rumah anak sekolah minggu. Dalam
kunjungan, fokuskan kunjungan pada anak, bukan untuk
menasihati atau bahkan menyalahkan orang tua mereka. Jika
sangat sulit menemui anak di rumah, waktu-waktu setelah ibadah
sekolah minggu selesai akan menjadi saat yang sangat tepat
bagi Anda untuk melakukan pendekatan tersebut.
- Dalam pertemuan pribadi Anda dengan anak, biarkan mereka
mengungkapkan seluruh isi hati mereka. Biarkan mereka menangis
atau mengungkapkan kemarahan mereka di hadapan Anda. Jadilah
pendengar yang baik dan jangan menyela pembicaraannya.
- Buatlah PA pribadi dengan anak tersebut (untuk kelas besar)
mengenai pengampunan, kasih, kepercayaan diri, rasa bersalah,
rasa takut, dll. yang dapat membuka mata rohani mereka tentang
bagaimana mereka harus menghadapi perbuatan yang tidak
menyenangkan mereka.
- Untuk anak kelas kecil, Anda dapat membelikan buku-buku cerita
Alkitab bergambar. Lalu, ceritakan atau berikanlah buku-buku
tersebut kepada mereka secara pribadi.
- Jika ada luka di tubuh mereka, segera obati dengan obat-obatan
yang bisa disediakan oleh sekolah minggu. Sentuhan langsung
saat tangan Anda mengobati luka mereka dapat membawa pemulihan
bukan hanya bagi fisik, tetapi psikis mereka.
Jika kita bisa mendekati anak tahap demi tahap, pendekatan terhadap
orang tua bisa mulai dilakukan. Dalam hal ini pertemuan dengan orang
tua bukan untuk menegur, tetapi untuk menjalin komunikasi dan
hubungan yang baik. Setelah itu, kita bisa melayani mereka.
Pertolongan Tuhanlah yang akan memampukan Anda untuk membangun anak
sekolah minggu Anda untuk keluar dari permasalahan ini. Untuk itu
doa, komitmen dan pengorbanan Anda sangat dibutuhkan bagi anak-anak
tersebut.
[Disarikan dari berbagai sumber oleh: Davida]