Salah satu hukum mengajar yang harus dipenuhi adalah menyampaikan bahan pelajaran dengan menarik. Hal ini akan meningkatkan minat anak terhadap pelajaran tersebut. Bagaimana jika pelajaran yang kita berikan dikemas dalam bentuk permainan? Wah ... anak-anak pasti tertarik. Ingin coba? Simaklah dua permainan di bawah ini:
A. BUAH-BUAH ROH
Persiapan:
Cara bermain:
Guru/pemimpin permainan dan seluruh peserta/murid-murid menghafalkan
lebih dahulu nama-nama buah Roh yang tercantum dalam
Dalam kelompok setiap orang saling memperkenalkan diri, kemudian
mengulang kembali nama-nama buah Roh yang tertulis dalam
Pemimpin memberi sebuah garis start di lantai, kemudian setiap peserta kelompok berbaris. Pada garis tersebut diletakkan sebuah piring dan dalam piring itu ditaruh beberapa buah-buahan. Kira-kira 20 meter dari piring pertama, diletakkan sebuah piring kosong.
Ketika permainan dimulai peserta pertama mengatakan, "Saya berbuah kasih" dengan suara keras, lalu ia mengambil satu buah yang terdapat di dalam piring dengan menggunakan sendok sayur. Setelah itu ia berlari menuju piring kosong dan meletakkannya di piring itu. Ketika ia kembali ke tempat semula, ia memberikan sendok sayur itu kepada orang kedua, dan ia mengatakan, "Saya berbuah sukacita". Orang kedua berlari menuju ke piring yang berisi satu buah tadi dan membawanya kembali ke tempat semula, lalu meletakkan buah itu di piring yang pertama. Demikianlah seterusnya sampai semua nama buah Roh itu disebutkan sebanyak dua kali. Kelompok yang paling cepat menyelesaikan permainan ini menjadi pemenangnya.
Buah-buah yang terjatuh ke lantai tidak boleh diambil dengan bantuan tangan atau kaki, tetapi harus diambil dengan sendok sayur tadi. Sewaktu berlari, salah satu tangan harus diletakkan di belakang punggung dengan menyebutkan sebelumnya, "Saya berbuah ... " Bila ia salah atau lupa menyebutkan nama "buah" itu, ia harus mengulangnya sekali lagi.
Tujuan:
Sebagai orang Kristen, kita harus selalu menghasilkan buah Roh,
dan buah Roh itu harus nyata dalam kehidupan kita setiap hari.
(
B. MUSIK DAN ALKITAB
Persiapan:
Cara bermain:
Para peserta duduk berkeliling membentuk lingkaran. Kemudian kaset
diputar sambil bola dijalankan (dari tangan ke tangan). Tiba-tiba
musik dihentikan dan peserta yang mendapat giliran memegang bola
harus menjelaskan tokoh Alkitab yang disebutkan oleh pemimpin.
Misalnya pemimpin menyebut "Adam", maka ia berkata "Adam adalah
orang pertama di dunia. Karena ia telah jatuh ke dalam dosa, saya
menjadi berdosa." Peserta yang tidak dapat menjelaskan pelajaran
rohani yang diperolehnya dari tokoh itu, akan dikenakan hukuman.
Tujuan:
Mengingatkan kita akan peranan tokoh-tokoh Alkitab yang diceritakan
dalam Alkitab dan mengambil pelajaran rohani dari mereka bagi
pertumbuhan rohani kita. (
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK