Pada saat kita membaca artikel berikut ini mungkin kita berpikir
kalau materi di dalamnya lebih cocok untuk guru sekolah umum. Tetapi
perlu diingat, dalam pelayanan SM tugas kita sama dengan guru di
mana pun, yaitu mengajar, hanya materi dan bahannya yang berbeda.
Jadi, artikel di bawah ini merupakan satu bacaan wajib pula bagi
para guru SM.
ALASAN EVALUASI BELAJAR
Sebagai guru kita harus mengadakan evaluasi, baik dalam bentuk
formatif maupun sumatif. Evaluasi formatif berlangsung di tengah-
tengah berjalannya program pengajaran. Evaluasi sumatif dilaksanakan
pada akhir keseluruhan program.
Apapun bentuknya, guru perlu tahu bahwa evaluasi belajar
mendatangkan beberapa manfaat yang sangat mendasar, yaitu:
Guru dapat menilai sejauh mana tujuan umum dan tujuan operasional
yang dirumuskan itu relevan dan telah tercapai dalam kegiatan
belajar mengajar.
Guru dapat memberitahu kemajuan prestasi belajar peserta didiknya
dan apabila ada kelemahan ditemukan, ia dapat menjelaskan serta
membantunya mencari jalan ke luar (disebut sebagai keperluan
diagnostik dan prognostik).
Guru dapat mengetahui ketrampilan mengajarnya, apakah metodenya
relevan, apakah hubungan antar pribadi dengan peserta didik
sangat membangun dan mendorong, serta apakah bahan yang diajarkan
itu dapat diterima dengan baik oleh peserta didiknya?
Jika kebanyakan peserta didik (lebih dari 50%) memperoleh nilai
(angka) yang kurang memuaskan di tengah program pengajaran (hasil
evaluasi formatif), guru harus sadar akan kelemahannya. Kegagalan
mayoritas peserta didik mendapat angka baik dalam hal ini, dapat
saja disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan guru dan
ketrampilannya.
Guru dapat "mengadakan perubahan" di tengah-tengah keseluruhan
program, berdasarkan hasil evaluasi formatif. Dengan demikian
bahan pengajaran menjadi selalu relevan dengan kebutuhan dan
tingkat pemahaman peserta didik. Kemudian hasil evaluasi sumatif
akan berguna bagi pengajar dalam rangka perencanaan program
pengajarannya (perumusan bahan dan kegiatan) di kemudian hari.