Katakan kepada Murid-murid:
Dengarkan baik-baik cerita ini. Carilah sifat-sifat yang dinyatakan
dalam cerita ini.
Cerita:
Sekarang kita akan mendengar sebuah cerita tentang anak-anak Adam
dan Hawa. Sesudah Allah menyuruh Adam dan Hawa keluar dari Taman
Eden, Hawa melahirkan seorang anak laki-laki, yang dinamai Kain.
Kemudian Hawa melahirkan lagi seorang anak laki-laki dan mereka
menamai bayi itu Habel.
Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa, mereka sempurna dan murni;
mereka belum berbuat kesalahan. Mereka suci dan tidak berdosa. Lalu
Adam dan Hawa berdosa; mereka memberontak terhadap Allah. Ketika
Kain dan Habel dilahirkan mereka sudah mempunyai sifat perseteruan
dengan Allah oleh sebab Adam dan Hawa tidak lagi mempunyai persatuan
dengan Allah. Kain dan Habel dilahirkan di luar Taman Eden.
Ketika anak-anak itu dewasa, Kain menjadi seorang petani dan Habel
menjadi seorang gembala. Adam dan Hawa mengajar Kain dan Habel
berbakti kepada Tuhan. Habel mempersembahkan seekor domba kepada
Allah dan Kain mempersembahkan hasil dari cocok tanamnya. Allah
menerima persembahan Habel sebab Habel beriman kepada Allah. Tetapi
Allah tidak menerima persembahan dari Kain sebab Kain tidak beriman
kepada Allah. Lalu Kain marah sekali. Lalu Allah berfirman kepada
Kain, "Mengapa engkau marah? Mengapa mukamu geram? Jika engkau
berbuat baik, pasti engkau tersenyum."
Allah bertanya kepada Kain, dan Kain menjawab bahwa ia tidak tahu
mengenai adiknya. Allah sudah tahu bahwa Kain telah membunuh adiknya
dan Allah menghukum Kain.
Allah mengutuk Kain. Allah menentukan bahwa tanah yang ditanami Kain
tidak akan menghasilkan apa-apa. Lagi pula, Kain akan menjadi
seorang pelarian dan pengembara. Hukuman untuk Kain ialah pergi ke
tempat yang lain. Lama setelah itu Kain menikah dan mempunyai banyak
anak. Kain juga membangun kota yang pertama.
Tanyakan kepada Murid-murid:
Sifat-sifat Allah yang mana dijelaskan dalam cerita ini?
Bagaimana sifat-sifat Allah itu diketahui menurut cerita ini?
Sifat-sifat Allah dalam Cerita Ini:
Allah itu Mahabenar -- Allah menerima Habel dan persembahannya
oleh sebab Habel beriman kepada Allah.
Allah itu Mahatahu -- Sebelum Allah bertanya kepada Kain, Allah
sudah mengetahui bahwa Kain telah membunuh Habel.
Allah Mahasuci -- Allah membenci dosa. Allah menghukum Kain sebab
dia sudah berdosa.
Allah itu Maharahmat -- Set dilahirkan supaya Allah dapat
memenuhi janji-Nya melalui keturunan Adam.
Allah itu Sumber Rahmat -- Allah menasihati Kain supaya dia
berbuat benar dan beriman kepada-Nya seperti Habel. Allah tidak
mengizinkan seorang pun membunuh Kain.
Pertanyaan:
Jika Anda menanam pohon pepaya, apakah akan berbuah nanas pada
pohon itu? (Tidak, hanya pepaya.)
Demikian pula dengan manusia. Semua manusia berdosa, semua orang
yang dilahirkan juga orang yang berdosa. Keadaan itu sama dengan
Adam dan Hawa. Adam dan Hawa kehilangan persekutuan dengan Allah.
Itu sebabnya Kain tidak menikmati persekutuan dengan Allah dan
Kain juga berbuat dosa. Kita tidak menikmati persekutuan dengan
Allah sebab kita juga orang berdosa.
Kemudian, Kain membunuh adiknya. Kain marah kepada Habel sebab
Kain iri hati; Kain juga marah kepada Allah. Allah sudah menegur
Kain atas kemarahannya. Allah mengharap Kain akan berubah. Kain
tidak memperhatikan kata-kata Allah.
Mengapa Kain marah? (Pikiran Kain tentang Allah tidak betul.
Kain marah ketika Allah senang dengan persembahan Habel. Kain
tidak menerima pertolongan dari Allah. Kain tidak mengakui
dosanya. Kain tidak mendengar nasihat Allah.)
Siapakah yang menyebabkan kita berdosa? (Kita sendiri, sebab
sifat jahat yang ada di dalam diri kita.)
Kepada siapakah kita berdosa? (Kita berdosa terhadap Allah, sebab
Dialah pencipta kita.)
Jika kita mencuri seekor binatang kepunyaan orang lain, kita
memang berdosa terhadap orang itu. Kita harus ingat bahwa ketika
kita berbuat dosa, kita juga berdosa terhadap Allah, sama seperti
Adam dan Hawa waktu mereka melanggar peraturan Allah. Ketika kita
berdosa dan tidak melakukan yang benar, kita bersalah terhadap
Allah.
Alat Peraga:
Pada kertas poster atau kertas bekas kalender besar, buatlah
silsilah Adam dan Hawa. Minta seorang murid melingkari nama yang
menyenangkan Allah. Minta yang lain menjelaskan mengapa anak itu
menyenangkan Allah.
[Red.: Untuk mengevaluasi apakah pelajaran yang kita sampaikan
dapat diterima dengan baik oleh para murid, adakanlah ulangan atau
tanya jawab yang dapat dilakukan setelah Anda bercerita atau pada
minggu depannya. Contoh pertanyaan evaluasi sehubungan dengan
cerita minggu ini adalah sebagai berikut:
Sifat-sifat Allah yang mana yang dijelaskan dalam cerita Kain
dan Habel?
Mengapa persembahan Kain tidak diterima oleh Allah?
Mengapa Allah senang dengan persembahan Habel?
Apakah Kain dan Habel dan keturunan mereka menikmati
persekutuan dengan Allah?
Siapakah orangtua Kain dan Habel?
Ketika Kain dan Habel dilahirkan apakah mereka mempunyai
persekutuan dengan Allah?
Apakah Kain dan Habel lahir di Taman Eden?
Mengapa Kain membunuh Habel?
Apakah Allah benar dan adil untuk menghukum Kain ketika dia
membunuh Habel?
Apakah Allah adil ketika Dia menghukum kita oleh sebab
kejahatan kita?