Hari Pentakosta dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Jenis Bahan PEPAK: Artikel
A. Hari Pentakosta dalam Perjanjian Lama
Dalam
Pada hari ke-50 setelah Paskah dirayakanlah Hari Pentakosta. Karena
50 hari = 7 minggu, hari itu juga disebut "khag syavu'ot" / Hari Raya
Tujuh Minggu (
Hari Pentakosta dalam Perjanjian Lama diumumkan sebagai:
- Hari Pertemuan Kudus (
Imamat 23:21 )
Pada hari tersebut tidak boleh dilakukan pekerjaan berat, dan semua laki-laki Israel harus hadir di tempat kudus (Imamat 23:21 ). Pada hari itu dua buah roti bakar, yang dibuat dari tepung halus yang baru dan beragi, diunjukkan oleh imam di hadapan Allah, pada saat imam mempersembahkan korban-korban binatang untuk menghapus dosa dan memperoleh keselamatan (Imamat 23:17-20 ). - Hari Bersukaria (
Ulangan 16:15 )
Pada hari itu orang Israel saleh mengungkapkan rasa terima kasihnya karena berkat tuaian gandum dan sekaligus menyatakan rasa takut dan hormat kepada Yahweh (Yeremia 5:24 ).
Dalam PB, Hari Pentakosta berubah maknanya setelah terjadi peristiwa
yang mengherankan, dimana Roh Kudus turun memenuhi para rasul di
Yerusalem (
Merril C. Tenney, dalam bukunya "Survei Perjanjian Baru" menyatakan bahwa "Hari lahir gereja adalah hari Pentakosta".
Sesudah kebangkitan dan kenaikan Kristus (sekitar tahun 30M), persis
pada hari Pentakosta yang diperingati seperti dalam zaman PL,
murid-murid berkumpul di sebuah rumah di Yerusalem, dan Roh Kudus turun
atas mereka dengan tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat:
"tiupan angin keras" dan "lidah-lidah seperti nyala api"
(
Kedatangan Roh Kudus adalah pemenuhan nubuat Yohanes (
Selanjutnya, peristiwa turunnya Roh Kudus inilah yang diperingati oleh orang-orang Kristen sebagai Hari Pentakosta.
Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin
- Login to post comments
- Printer-friendly version