Bahkan, pada saat terbaik pun, tidak ada hal yang mudah dalam membesarkan anak-anak. Namun, singkirkan jutaan teknologi baru -- perangkat baru, jejaring sosial, dan aplikasinya -- maka keadaan akan semakin rumit. Inilah tantangan bagi orangtua hari ini. Kemarin, saya memberikan beberapa cara mengenai pola hidup yang baik pada era digital, dan hari ini saya ingin memberikan beberapa cara terkait mengasuh anak dengan baik. Saya akan menggunakan pola yang sama, yaitu tiga hal yang perlu Anda tunda atau tolak, dan tiga hal yang perlu Anda lakukan atau pegang.
Tolak Ketidakpedulian, Rangkullah Pendidikan
Anda perlu membuang jauh ketidakpedulian dan menggantikannya dengan pengetahuan. Kapan pun teknologi baru mengambil alih masyarakat, kita melihat suatu pola yang sesuai: orang yang lebih tua cenderung menolaknya, sedangkan yang muda menerimanya. Orang yang lebih tua benar-benar sangat puas dengan teknologi yang senantiasa mereka ketahui, sedangkan yang muda sangat antusias untuk mencoba sesuatu yang baru. Generasi muda melangkah maju dan yang tua tertinggal.
Hal ini berlaku untuk orangtua. Orangtua sering merasa terintimidasi oleh teknologi baru sehingga tidak mau repot-repot mempelajarinya. Sebagai gantinya, mereka menyediakan berbagai perangkat untuk anak-anak mereka tanpa benar-benar memahami kekuatan dan kemampuan dari hal tersebut.
Kemudian, anak-anaklah yang dibiarkan menanggung risikonya. Inilah yang kita lihat dari internet, orangtua menyediakan komputer dan koneksi internet bagi anak-anaknya tanpa pernah mempertimbangkan bahwa anak-anaknya akan mencari dan menemukan situs porno. Sebagai konsekuensinya, kita menemukan bahwa seluruh generasi muda kecanduan pornografi. Mengapa? Sebab, orangtua tidak melakukan yang seharusnya mereka lakukan. Sangat mudah menyalahkan anak-anak, tetapi kita juga perlu melihat mereka, para orangtua, yang tidak memenuhi tanggung jawabnya.
Jadi, para orangtua, Anda perlu menolak ketidakpedulian dan memilih pendidikan. Seiring dengan kehadiran teknologi baru dan berkembangnya teknologi yang ada, Anda harus tetap mempelajari hal itu. Sebelum memberikan gawai yang baru kepada anak-anak Anda, atau sebelum mengizinkan mereka bergabung dengan jejaring sosial baru yang menarik, atau sebelum membiarkan mereka mengunduh aplikasi baru yang digunakan orang lain, Anda perlu mendidik diri Anda sendiri. Tolak godaan untuk menjadi pasif dan acuh, sebaliknya, pacu diri Anda untuk mendapatkan pendidikan.
Tolak Kebodohan, Rangkullah Tanggung Jawab
Anda perlu menyingkirkan kebodohan dan menerima tanggung jawab. Pada hari ini, kita memberikan peralatan elektronik kepada anak-anak, lalu berlagak kaget ketika mereka memotong tangan mereka. Ini tidak masuk akal, dan seharusnya kita sudah waspada bahwa anak-anak kita akan membuat masalah yang serius jika kita tidak menuntun mereka. Jadi, para orangtua, Anda tidak hanya perlu mendidik diri sendiri, tetapi juga anak-anak Anda. Anda perlu memiliki rencana untuk memperkenalkan teknologi baru untuk anak-anak Anda dan untuk memantau saat mereka menggunakannya. Inilah tanggung jawab Anda -- tanggung jawab untuk memiliki perencanaan.
Apa pun rencananya, Anda perlu memperhitungkan, baik dalam hal memberikan latihan maupun memantau anak-anak Anda. Pikirkan tentang melatih anak Anda untuk mengemudikan mobil keluarga. Saat anak itu berusia 16 tahun dan mendapat izin dari gurunya, Anda tidak hanya akan memberikannya kunci dan berkata, "Selamat bersenang-senang dan kembalilah menjelang tengah malam!" Anda akan masuk ke mobil, membawanya ke tempat parkir di pusat perbelanjaan, dan membiarkannya berputar-putar selama beberapa menit. Mungkin jika dia melakukannya dengan sangat baik, Anda bahkan akan membiarkannya pulang ke rumah. Anda akan mengajarinya, mengawasinya, dan memberinya hak istimewa yang lebih besar saat dia menunjukkan kemampuan dan tanggung jawabnya yang lebih besar. Ketika ini berkenaan dengan mobil, kepercayaan maupun hak istimewa sulit diperoleh dan cepat hangus. Maka, dengan cara yang sama, Anda tidak boleh memberikan ponsel kepada anak Anda atau mendaftarkan mereka ke Facebook tanpa memberikan pengarahan dan bimbingan.
Alkitab meyakinkan kita bahwa kebodohan terikat dalam hati seorang anak. Pesan Amsal yang konsisten adalah bahwa kaum muda kurang memiliki kebijaksanaan dan sangat membutuhkan orangtua untuk mengajari mereka bagaimana hidup dalam kebajikan. Hal ini menempatkan semua tanggung jawab pada Anda. Bila Anda memberi anak Anda komputer, telepon genggam, atau akun media sosial, Anda memberi sesuatu yang memiliki kekuatan luar biasa. Anak Anda dapat menggunakan hal-hal tersebut untuk melakukan begitu banyak kebaikan, tetapi dia juga bisa menggunakannya untuk melakukan begitu banyak kejahatan. Jika kebodohan benar-benar terikat di hati seorang anak, Anda perlu menerima bahwa tanpa bimbingan, anak Anda akan menggunakannya untuk kejahatan. Anda memerlukan suatu rencana -- rencana yang akan membantu Anda mengajari anak-anak untuk menggunakan teknologi secara bertanggung jawab. Dari mana Anda harus mulai? Anda dapat memulai dengan membaca buku The Porn-Free Family Plan atau dengan buku saya The Next Story (edisi kedua, yakni yang memiliki The Porn-Free Family Plan sebagai bab baru). Jangan bodoh, melainkan ikutilah tanggung jawab yang Allah berikan kepada Anda.
Tolak Ketakutan, Rangkullah Keakraban
Pada titik ini, Anda mungkin berpikir bahwa teknologi baru ini terlalu berisiko. Anda mungkin ingin mengikuti pendekatan kaum Amish (sebuah komunitas Puritan di Amerika yang menolak keberadaan teknologi - Red.) dan menemukan cara untuk menjauhkan segala macam jenis teknologi. Anda mungkin merasakannya, tetapi Anda tidak bisa menolaknya.
Bagaimanapun, inilah dunia tempat anak-anak Anda berada, dan jauh lebih baik melatih mereka sekarang saat mereka berada di bawah asuhan Anda, daripada melepaskan mereka dengan ketidakpedulian mereka. Jadi, ini adalah tanggung jawab utama Anda di hadapan Allah, untuk melatih mereka dalam disiplin dan pengajaran akan Tuhan, bahkan saat mereka menggunakan telepon genggam atau bahkan saat mereka menggunakan Facebook.
Orang sering bertanya kepada saya, "Apakah saya bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan semua teknologi yang menyebar ke dalam kehidupan kita pada hari ini?" Saya tidak pernah tahu harus berkata apa, kecuali ini, "Allah akan memakai mereka dengan cara yang tak terduga dan menakjubkan. Dia akan memuliakan diri-Nya melalui mereka; Saya benar-benar yakin akan hal itu. Bagaimana saya tahu? Karena Allah selalu melakukannya melalui setiap inovasi teknologi yang menyeramkan."
Pikirkan tentang hal-hal ini:
Kita cenderung berpikir bahwa tidak ada yang pernah mengalami apa yang kita alami sekarang. Sebenarnya, ini adalah pola yang berulang. Berkali-kali dunia telah menyaksikan ledakan teknologi yang telah mengubah segalanya. Saat ini, kita berada di zona yang baru, dan kita -- Anda dan saya -- harus melakukan pekerjaan sulit untuk belajar menggunakan hal-hal ini dengan baik. Alih-alih merasa takut, kita perlu membangun keakraban. Alih-alih takut terhadap teknologi baru, mari menyelidiki dan mencari cara untuk menggunakannya guna meningkatkan pekerjaan Allah. Mari menyelidiki manfaat dan risikonya, dan mempelajari bagaimana menggunakan hal-hal tersebut untuk melakukan panggilan Allah. Dan, mari mempergunakannya untuk melakukan pekerjaan baik bagi sesama serta membawa kemuliaan bagi Allah. (t/Lidya)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Challies |
Alamat situs | : | https://www.challies.com/articles/parenting-well-in-a-digital-world/ |
Judul asli artikel | : | Parenting Well in a Digital World |
Penulis artikel | : | Tim Challies |
Tanggal akses | : | 6 Agustus 2017 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK