Negeri Kanaan sekarang sudah dekat. Sudah 1 bulan berselang sejak mereka berangkat dari Gunung Sinai. Dan sekarang ... ai, orang-orang Israel berseru dengan girangnya. Negeri bahagia sudah dekat. Berita itu tersiar di antara orang-orang Israel. Semua menengok ke satu arah. Tangan menunjuk gemetar ....
Di sana, di balik gunung-gunung, di sanalah letak tanah bahagia. Betul sekeliling mereka masih ada gunung dan gurun batu yang tandus kering, tetapi di balik gunung yang gundul itu ... di sana menanti
Bacaan Alkitab: Hakim-hakim 4-5
Cerita Alkitab: Kita sudah pernah mendengarkan cerita mengenai keadaan bangsa Israel setelah masuk ke dalam tanah Kanaan. Bangsa Israel tetap taat kepada Tuhan selama Yosua, Kaleb, dan Eliezer masih hidup. Mereka percaya kepada Tuhan sebab mereka selalu melihat keajaiban kuasa-Nya yang luar biasa. Namun, ketika mereka meninggal, anak-anak mereka tumbuh tanpa mengenal Tuhan dan kuasa-Nya. Orang tua dan guru-guru mereka gagal mengajarkan keajaiban kuasa Tuhan yang terjadi
Pemain: Narator, Allah, Debora, Barak, dan Yael
Narator: 20 tahun adalah waktu yang lama. Selama 20 tahun, bangsa Israel diperbudak oleh raja asing. Raja Yabin dan panglima tentaranya, Sisera, memperlakukan bangsa Israel dengan sangat buruk; namun kemudian Allah mengirim Debora untuk menyelamatkan Israel.
Allah: Debora, kamu telah melayani-Ku dengan baik sebagai hakim untuk bangsa Israel. Kamu selama ini bijaksana dalam mengambil keputusan untuk setiap masalah mereka. Kini, Aku punya tugas lain untukmu.
Membangun menara dari balok-balok kayu (box) berukuran besar memiliki keunikan dibanding bila anak bermain dengan balok-balok kayu berukuran kecil. Dengan menggunakan box besar (dari bahan kardus, karpet eva mats, spons, atau bantal kubus), anak akan merasa seperti membangun tembok sungguhan -- karena ukuran-ukurannya yang besar dan mungkin bisa lebih tinggi dari tubuhnya.
Pada usia ini, bayi sedang benar-benar berkonsentrasi pada perkembangan kemampuan motorik kasarnya (merangkak, berjalan, dan menggapai segala sesuatu yang dijumpainya). Memberikan rintangan kecil atau penghalang dapat membuatnya "belajar" untuk memecahkan masalah.
Contoh tema: Tuhan gembalaku
Bahan: bantal, selimut, balok spons, matras, kardus, meja kursi (bisa plastik atau kayu yang aman untuk bayi), karpet eva mats, dan sebagainya.
Cara: Ajak anak berbaris mengikuti Anda.
Pada mulanya, bayi suka melihat dirinya di cermin. Aktivitas ini merupakan pengalaman visual yang akan merangsang bayi dan membantunya untuk mengenal dirinya sendiri, serta mempelajari ciri-ciri tubuhnya, juga untuk mengenal citra diri dan memahami lingkungannya.
Contoh tema: Terima kasih Tuhan untuk tubuhku.
Bahan: cermin (bisa cermin yang mudah dipegang dan dipindahkan atau cermin yang menempel di dinding) -- pastikan bahwa posisi cermin aman bagi bayi untuk mereka sentuh, pegang, atau mungkin
Pada mulanya, bayi suka melihat dirinya di cermin.
Permainan Ci Luuk Baa sebenarnya mengajarkan pada bayi bahwa benda yang hilang dari pengamatannya bukan berarti benar-benar hilang, benda tersebut akan dapat dilihatnya kembali atau dapat muncul kembali.
Contoh tema: Terima Kasih Tuhan untuk Makananku (Mainanku) Bahan: selimut, berbagai buah segar (atau mainan bayi)
Cara: Awali dengan memberikan beragam buah segar (atau mainan bayi) untuk dilihat, dipegang, dan (mungkin) dicicipi oleh bayi.
Persiapan: Sebagai pusat perhatian, letakkan sebuah gambar Yesus yang besar pada meja di bagian depan ruangan. Hiasi bingkai gambar itu dengan kain yang berwarna cerah.
Nyanyian bersama: Pilih lagu-lagu rohani Kristen yang bertema kesetiaan.
Renungan: Beberapa saat yang lalu, kita merenungkan apa yang Yesus lakukan bagi kita di kayu salib dan bagaimana Dia bangkit kembali.
Persiapan: Bawalah sebuah kotak yang telah dibungkus dengan kertas yang bagus.
Penyampaian: Lihatlah, saya membungkus kotak ini dengan kertas yang paling bagus yang dapat saya peroleh. Beberapa orang yang melihat saya membawa kotak ini mengatakan bahwa kotak ini amat bagus. Mereka belum pernah melihat kotak sebagus ini. Dapatkah kalian menerka apa isinya? (Buka sekarang kotaknya dan perlihatkanlah topi itu.) Saya melihat beberapa di antara kalian mencoba menerka apa isi kotak ini.
Dengan menggunakan perumpamaan tentang si pemungut cukai dan orang Farisi, kegiatan ini akan menolong kita membedakan mana orang yang rendah hati dan tinggi hati atau sombong.
Bahan: Kertas kosong, pensil, dan spidol atau krayon.
Durasi: Kira-kira 20 menit.
Topik: Kesombongan, Pujian, Kerendahan Hati
Target umur: Anak-anak kelas 1 -- 6.
Persiapan: Tidak ada.
Yang akan Anda kerjakan selama pelajaran: Ajaklah anak-anak untuk menyimak Alkitab mereka ketika Anda membaca perumpamaan tentang si pemungut
Dengan menggunakan perumpamaan tentang si pemungut cukai dan orang Farisi