Cara mempersiapkan sebuah pertemuan untuk melatih tim pelayan anak agar mengajarkan pengajaran yang tidak mudah dilupakan oleh anak.
PELATIHAN MENGENAI TUJUAN MENGAJAR
Milikilah kesatuan hati dengan tim pelayan anak dengan mewujudkan misi pelayanan bersama. Untuk itu, kita dapat melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini.
1. Aktivitas "Frustrasi, Saudara-Saudara?"
Sediakan: Tusuk gigi dan beberapa gabus stereoform yang bisa dibentuk seperti dadu-dadu atau bulatan-bulatan kecil.
Berikan instruksi kepada peserta, "Lakukan apa pun yang Anda sukai terhadap tusuk gigi dan gabus-gabus ini. Waktu Anda 3 menit."
Jika para guru bertanya tentang cara yang lebih spesifik dalam merangkai kedua bahan tersebut, angkatlah bahu Anda. Carilah alasan untuk keluar dari ruangan itu dan menjauhlah selama sekitar 3 menit. Saat Anda kembali, tanyakan, "Apa yang telah Anda capai saat saya pergi tadi? Menurut Anda bagaimana dengan instruksi yang saya berikan?"
Katakan, "Buatlah kelompok yang terdiri atas empat orang. Bekerjasamalah dengan teman-teman dalam kelompok Anda untuk membuat menara setinggi mungkin dengan menyusun gabus-gabus dan tusuk gigi itu dalam waktu 3 menit.
Setelah 3 menit, tanyakan, "Pengalaman mana yang lebih menyenangkan? Mengapa? Bagaimana rasanya melakukan pengalaman yang pertama? Bagaimana kurang jelasnya sebuah tujuan dapat merugikan upaya kita mendekati anak-anak?
2. Aktivitas "Memberikan Nama pada Sebuah Tujuan"
Sediakan: Pensil dan catatan kecil yang ada perekatnya.
Katakanlah, "Masing-masing kita melakukan pendekatan pada sebuah kelas dengan harapan atau ekspektasi yang berbeda. Pada lima lembar kertas catatan yang berbeda, tulislah lima tujuan (satu lembar kertas untuk satu tujuan) yang menurut Anda penting untuk dimiliki seorang guru ketika mengajar."
Setelah tiga menit, katakan, "Pilihlah satu tujuan yang menurut Anda paling penting dari kelima tujuan yang Anda buat tadi. Tempelkan kertas catatan kecil bertuliskan tujuan yang terpenting itu pada kening Anda. Tempelkan kertas catatan berisi tujuan kedua dan ketiga pada kedua pipi Anda, lalu tujuan keempat dan kelima pada bahu Anda. Luangkan sedikit waktu untuk melihat tujuan-tujuan orang lain."
Izinkan para guru untuk saling berbaur. Lalu, tanyakan pertanyaan ini, "Apa yang Anda pelajari dari tujuan-tujuan yang dibuat guru lain? Adakah penemuan lain yang telah Anda buat?"
3. Aktivitas "Para Pencari Tujuan"
Sediakan: Alkitab.
Katakan, "Supaya pelayanan anak kita menjadi efektif, kita harus bekerja dalam tujuan yang sama. Dan, tujuan itu harus didasarkan pada Alkitab."
Buatlah empat kelompok dan berikan ayat-ayat Alkitab kepada masing-masing kelompok. Ayat-ayat itu adalah: Mazmur 78:1-8; Matius 18:1-6; Matius 18:10-14; dan 1 Tesalonika 2:3-8.
Masing-masing kelompok menuliskan sebuah tujuan sederhana dalam bidang pelayanan anak berdasarkan ayat Alkitab yang mereka dapat. Bekerjasamalah untuk menyintesiskan keempat tujuan itu menjadi satu tujuan.
4. Aktivitas "Fokus pada Tujuan"
Sediakan: Kertas koran, spidol, dan catatan kecil.
Tulis besar-besar sebuah tujuan mengajar dalam sebuah kertas. Di atas tulisan itu, tuliskan tujuan yang dibuat oleh kelompok Anda, hasil dari aktivitas sebelumnya. Buatlah daftar dalam catatan yang berbeda berisi semua program dan aktivitas pengajaran yang telah direncanakan selama setahun. Bandingkan setiap program dan aktivitas dengan tujuan yang sudah ada. Jika program dan aktivitas itu sejalan dengan tujuan yang sudah ditulis, tempatkan program-program itu dalam tujuan yang sesuai. Jika tidak ada, tim pelayanan Anda dapat memutuskan untuk mengubah atau menghapus program, atau aktivitas yang tidak sejalan dengan tujuan yang dibuat. Berdoalah memohon bantuan Tuhan dalam mencapai tujuan mengajar tim pelayanan anak.
PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIF
Berikan ide-ide aktivitas untuk melatih para pelayan anak dalam hal pembelajaran aktif.
1. Aktivitas "Ajari Aku, Jangkau Aku"
Sediakan: Spidol dan kertas.
Saat guru-guru masuk, tandai mereka dengan angka 1 atau 2, dan pisahkan kedua kelompok itu ke sisi yang berbeda dalam ruangan.
Katakan, "Untuk kelompok satu, tulis kata 'pembelajaran aktif' di bagian kiri bawah kertas. Kemudian, buatlah 'akrostik' yang menggambarkan definisi pembelajaran aktif, dengan menggunakan huruf-huruf dari dua kata tersebut. Misalnya: huruf 'p' untuk 'petualangan'. Saya akan memeriksa pekerjaan Anda 10 menit lagi."
Kelompok dua memiliki tugas yang berbeda dengan kelompok 1 dalam butir nomor 2 di bawah ini.
2. Aktivitas "Panas Berarti Dingin"
Pastikan kelompok 1 bisa mendengar apa yang akan kelompok 2 lakukan. Bagilah kelompok 2 menjadi dua kelompok lagi, misalnya kelompok A dan B. Suruhlah kelompok A meninggalkan ruangan, sementara tugas kelompok B adalah menyembunyikan barang, misalnya menyembunyikan kunci mobil seseorang. Katakan pada kelompok ini bahwa Anda mengganti peraturan sehingga "dingin" berarti "dekat" dan "panas" berarti "jauh". Setelah itu, suruhlah kelompok A masuk ruangan dan mintalah mereka mencari barang yang telah disembunyikan. Namun, jangan katakan bahwa Anda mengganti aturan permainan. Kelompok B akan membimbing kelompok A menemukan barang itu dengan cara menyerukan "panas" atau "dingin". Setelah tiga menit, atau jika kelompok itu berhasil menemukan barangnya, permainan dihentikan.
Tanyakan, "Apa perasaan Anda selama dalam permainan ini? Mudah atau sulit mencari barangnya?"
Baca dengan nyaring Yesaya 55:8-9. Tanyakanlah, "Apakah kita bisa mengandalkan rancangan kita dibanding mengandalkan cara Tuhan? Apa efeknya jika situasi ini terjadi terhadap anak-anak yang kita ajar?"
3. Aktivitas "Mana yang Lebih Baik?"
Kumpulkan kelompok 1 dan 2 bersama-sama. Tanyakan, "Kelompok mana yang mengalami pembelajaran aktif yang nyata? Jelaskan pendapat Anda. Jika Anda adalah anak-anak, kelompok mana yang akan Anda pilih untuk belajar? Jelaskan!"
Katakan, "Ada tiga elemen kunci untuk pengalaman pembelajaran aktif: (1) Pembelajaran aktif membangkitkan rasa emosi; (2) pembelajaran aktif adalah sebuah petualangan; dan (3) pembelajaran aktif difokuskan melalui pertanyaan pembekalan.
Tanyakan, "Hal apa saja yang Anda lakukan di kelas yang Anda pikir adalah pembelajaran aktif? Mari membahas dan mengevaluasi hal-hal itu berdasarkan tiga elemen kunci tadi."
Setelah aktivitas itu selesai, katakan, "Pembelajaran aktif memegang unsur kegembiraan dan sukacita. Anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk merosot di kursi mereka, dan kemudian menjadi tak acuh. Seseorang belajar lebih banyak hal saat ia sedang bersenang-senang karena melalui emosi yang positif, pelajaran lebih melekat ke ingatan. Kesenangan adalah sahabat kita!"
Tutup dengan sebuah doa bagi para pelayan anak supaya mereka dapat mengajar anak-anak dengan cara belajar yang terbaik.
PELATIHAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF
Bantu guru-guru menemukan manfaat dan kesenangan dari pembelajaran interaktif.
1. Aktivitas "Membuat Adonan Sendiri"
Sediakan: Selai kacang, gula pasir, dan kertas roti. Sebelum pertemuan ini dimulai, terlebih dahulu campurkan selai kacang dan gula pasir hingga adonan itu halus. Taruh segumpal adonan itu di atas sebuah kertas roti, dan berikan satu kepada masing-masing peserta.
Katakan, "Gunakan adonan itu untuk membuat suatu bentuk yang mewakili sebuah peristiwa penting dalam hidup Anda. Setelah beberapa menit, katakan, "Anda boleh memakan adonan yang telah Anda bentuk itu."
2. Aktivitas "Membuat Adonan Bersama-Sama"
Sediakan: Selai kacang, gula pasir, kertas parafin, pengocok, dan mangkuk kecil.
Katakan, "Mari coba cara yang lain untuk aktivitas ini. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3 orang dan berdirilah mengelilingi mangkuk. Bekerjasamalah untuk mencampur selai kacang dan gula pasir untuk membuat adonan yang halus. Anda harus bekerja sama, saling menolong, dan berbagi bahan dengan anggota kelompok Anda."
Setelah masing-masing kelompok selesai membuat adonan, katakan, "Duduklah dengan kelompok Anda. Masing-masing anggota kelompok harus mengambil adonan dan membuat sesuatu yang mewakili suatu peristiwa penting dalam hidup masing-masing. Setelah selesai, silakan ceritakan kepada anggota kelompok mengenai makna adonan Anda. Kemudian, makanlah adonan tersebut."
Setelah semuanya bercerita, tanyalah: "Mana pengalaman yang lebih menyenangkan -- yang pertama atau kedua? Bagaimana murid-murid Anda mendapat keuntungan dari pengalaman kedua?"
3. Aktivitas "Tiga Perhitungan"
Sediakan: Kartu ukuran 3 x 5 cm dan Alkitab.
Sebelum pertemuan dimulai, tulislah daftar ayat berikut pada tiga kartu berukuran 3 X 5 secara terpisah. Taruh Alkitab dan ketiga kartu tersebut di sudut yang berbeda.
Kartu 1: Yohanes 13:34, Roma 12:10, Roma 15:14, Kolose 3:12-13, Ibrani 10:24-25, dan 1 Petrus 5:5.
Kartu 2: Roma 12:16, 1 Korintus 1:10, Efesus 4:1-3, dan Kolose 3:16.
Kartu 3: Yohanes 13:14, Roma 15:7, Galatia 5:13, Efesus 4:32, 1 Tesalonika 5:11, dan 1 Petrus 3:8.
Katakanlah, "Utuslah setiap orang dalam satu kelompok yang sudah dibentuk di atas (permainan membuat adonan bersama) itu ke sudut yang berbeda-beda. Lihat dan diskusikan ayat-ayat yang tertulis dalam kartu itu. Kemudian, kembalilah pada kelompok asal Anda dan laporkan apa yang Anda pelajari tentang tanggung jawab kepada satu sama lain."
Setelah ketiganya kembali dan berdiskusi mengenai ayat-ayat itu, tanyakan, "Bagaimana pembelajaran interaktif membantu kita dalam menyelesaikan perintah-perintah ini? Apakah keuntungan lain yang bisa didapat dari pembelajaran interaktif?"
Katakan, "Pembelajaran interaktif membuat anak-anak bekerja dan belajar bersama. Ini adalah gambaran sempurna dari Tubuh Kristus, yaitu gereja."
Tutuplah pertemuan itu dengan berdoa kepada Tuhan agar Ia berkenan membantu anak-anak bertumbuh, saat mereka bekerja dan belajar bersama.
PELATIHAN PENILAIAN
Berikan alat-alat kepada guru-guru untuk melihat perbedaan yang mereka buat bagi hidup anak-anak.
1. Pertanyaan yang Benar
Mari mulai dengan pertanyaan sederhana. Siapa nama raksasa yang Daud hadapi? Senjata apa yang ditawarkan oleh raja untuk dipakai Daud? Senjata apa yang dipilih Daud? Apakah Daud membunuh si raksasa?
Katakan, "Berikut ini adalah contoh-contoh pertanyaan tertutup. Buatlah satu kelompok yang terdiri dari tiga orang dan pikirkan tiga pertanyaan terbuka mengenai cerita ini -- pertanyaan yang memerlukan pemikiran yang lebih mendalam. Pertanyaan terbuka tidak bisa dijawab dengan jawaban singkat."
Setelah tiga menit, persilakan masing-masing kelompok membagikan pertanyaan-pertanyaan mereka. Katakan, "Ini adalah dua pertanyaan yang akan selalu membuat anak-anak berpikir dan memungkinkan Anda untuk melihat apa yang mereka pelajari. Apa yang telah Anda pelajari hari ini? Dan, bagaimana hal itu dapat memengaruhi hidup Anda minggu ini?"
2. Aktivitas "Iman Sesuai Petunjuk Arah"
Pembelajaran yang sejati terjadi ketika kita melihat pengetahuan otak berubah menjadi pengetahuan hati -- ketika ada penerangan dan sikap berubah.
Baca dengan nyaring Roma 15:7. Tanyakan, "Bagaimana Anda tahu bahwa anak-anak telah mendapatkan pengetahuan dari hafalan pada ayat ini? Bagaimana Anda tahu bahwa mereka telah memperoleh pengetahuan bagi hati mereka?"
Katakan, "Tunjukkan dengan tindakan Anda bahwa Anda memahami perintah Yesus untuk mengasihi sesama, satu dengan yang lain."
Mintalah seseorang membaca Yakobus 1:22. Katakan, "Saat kita membiarkan anak-anak menjadi pelaku firman di kelas, kita dapat melihat pertumbuhan mereka berlangsung di depan mata kita!"
3. Diukur
Sediakan: Tongkat ukur dan catatan kecil.
Katakan, "Selain mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan mengamati anak-anak menjadi pelaku firman, cara apa yang dapat kita lakukan untuk mengukur pertumbuhan anak-anak?"
Saat guru-guru menyebutkan cara-caranya, tuliskan setiap cara yang mereka sebutkan dalam sebuah catatan dan tempelkan di tongkat ukur. Guru-guru itu mungkin akan mengatakan caranya adalah dengan bertanya kepada anak, bertanya kepada orang tua, atau menggunakan jurnal iman.
4. Kenali Anak-Anak Anda
Sediakan: Alat untuk membuat pola/cetakan kue kering yang berbentuk manusia (biasanya cetakan untuk kue kering jahe) dan pensil.
Sebelum pertemuan ini, buatlah beberapa pola di kertas dari cetakan kue manusia jahe. Atau, Anda juga bisa membuat pola manusia sendiri di kertas.
Katakan, "Untuk melihat pertumbuhan dalam diri anak-anak, kita harus mengenal pribadi mereka dengan baik. Ambillah sebuah pola untuk setiap anak di kelas Anda. Tuliskan setiap nama anak-anak itu dalam pola itu, lalu tuliskan hal-hal yang Anda ketahui mengenai kehidupan iman si anak."
Setelah tiga menit, katakan, "Anda bisa menyelesaikannya nanti. Berikan beberapa komentar dan gunakanlah sebagai doa Anda bagi anak-anak."
Tutuplah kegiatan dengan memohon kepada Tuhan untuk membantu guru-guru melihat buah dari pekerjaan mereka dalam kehidupan anak-anak. (t/Ami)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs | : | Children's Ministry |
Alamat URL | : | childrensministry.com/articles/4-teacher-training-meetings |
Judul asli artikel | : | Teacher-Training Meetings |
Penulis | : | Lois Keffer |
Tanggal akses | : | 23 Mei 2013 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK