Prinsip kedisiplinan yang kita ajarkan kepada anak layan juga berlaku bagi kita. Di samping bertanggung jawab untuk mengajar, secara tidak langsung, pelayan anak juga diajar Tuhan untuk terus-menerus mendisiplin diri, baik dalam kehidupan rohani, pelayanan, dan kehidupan sehari-hari.
Di edisi pamungkas e-BinaAnak bulan Maret 2009 ini, kami mengajak para Pelayan Anak melihat satu cara untuk lebih mendisiplin diri dalam mengajar. Melalui pemaparan Tujuh Hukum Mengajar di kolom Artikel, kami berharap
Seorang guru yang tidak mengenal Tujuh Hukum Pengajaran Gregory adalah seperti seorang pelajar Perjanjian Baru yang tidak mengenal surat-surat Paulus. Saya menerapkan hukum mengajar tersebut dalam sekolah minggu.
Sebagian besar guru, bahkan mereka yang memiliki pendidikan formal sekalipun, tidak pernah mendengar Tujuh Hukum Mengajar. Ini adalah pengalaman saya setelah meraih gelar doktoral di bidang pendidikan.
Yakobus menulis, "Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat" (Yakobus 3:1). Yakobus tahu betapa mengajar itu penting, tetapi dia ingin semua guru memahami betapa besar tugas mereka.
Mereka yang mengajar adalah orang yang mendapatkan penghakiman yang lebih berat dari orang lain.
Sudahkah Anda mempersiapkan segala sesuatunya dalam menyongsong Paskah tahun ini? Jika belum, ayo berkunjung ke situs paskah.sabda.org dan dapatkan bahan mengajar dan drama paskah di sana! Fasilitas forum Paskah juga disediakan. Bahkan saat ini sedang berlangsung diskusi menarik seputar Paskah. Bisa dibayangkan serunya, kan?! Kami mengajak Pelayan Anak untuk bergabung dalam forum tersebut. Atau jika Pelayan Anak memiliki tulisan seputar Paskah, jangan ragu lagi untuk membagikannya kepada saudara-saudara