Salam jumpa kembali para Pelayan Anak! Puji syukur kepada Tuhan karena pada bulan ini, publikasi e-BinaAnak kembali menjumpai Anda untuk memberikan sajian yang memperlengkapi pelayanan Anda. Topik menarik seputar "Konseling pada Anak" telah kami persiapkan sebagai pelajaran untuk kita semua sepanjang bulan September ini.
Sebagai sajian pertama, kami bagikan bahan-bahan dengan topik mengajarkan makna mengampuni kepada anak layan. Namun, terlebih dahulu pada artikel pertama, silakan para Pelayan Anak
"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32)
Untuk menyelesaikan konflik masa lalu, kita harus mengampuni mereka yang telah menyakiti kita.
Sebagai orang tua, salah satu sasaran kita haruslah untuk menolong anak-anak kita membina hati nurani yang kuat dan sehat. Mereka harus memunyai pengertian yang jelas tentang perasaan bersalah dengan mengetahui perbedaan antara "fakta" perasaan bersalah dan "perasaan-perasaan" yang timbul sebagai akibat perasaan bersalah itu sendiri.
Pengampunan adalah suatu pelajaran yang sulit. Sebagai orang dewasa, kita berjuang dengan konsep yang membingungkan ini. Mengajarkan pengampunan kepada anak Anda merupakan pelajaran yang sangat penting, tetapi sering kali kita harus berjuang untuk melakukannya. Menjelaskan manfaat pengampunan dan prosesnya merupakan suatu usaha. Berikut beberapa tips untuk membantu mengajarkan pengampunan kepada anak Anda.
Bagaimana mengajari anak Anda untuk mengampuni?
Langkah 1
Bersimpatilah. Bila anak Anda sedih,
Kita senantiasa mendapat berkat dari kesaksian orang lain tentang pengalamannya bersama dengan Tuhan. Kejadian yang berhasil mengubahkan, berkat kesembuhan, dan kesaksian yang berhasil Tuhan nyatakan, menunjukkan luar biasanya cinta kasih-Nya kepada kita. Kali ini kami ajak Anda untuk membaca beberapa kesaksian yang memberkati yang ada di situs KEKAL (Kesaksian Cinta Kasih Allah). Anda juga bisa terlibat secara langsung di dalam situs ini. Caranya bisa dengan mengirimkan kesaksian yang memberkati,
Pembacaan Alkitab: Matius 5:1-12
Apakah kalian memerhatikan bahwa ada satu kata yang diulangi beberapa kali dalam ayat-ayat yang baru saja dibaca? Apakah itu? Ya, "berbahagialah". Kita semuanya menghendaki kehidupan yang bahagia dan diberkati. Dalam ayat-ayat itu, Yesus memberi tahu bagaimana kita dapat menjadi berbahagia.
Hari ini kita akan membicarakan ayat 9. "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." Apakah artinya menjadi seorang pendamai? (Berilah
Mengampuni anak Anda dan mengajarkannya seni untuk dapat mengampuni orang lain juga akan meningkatkan kemampuan anak itu untuk mengampuni dirinya sendiri. - Paul Lewis -