Suatu hari, Kakek Bob melihat Julie, cucunya yang berusia empat tahun, bermain dengan dua orang temannya di halaman belakang. Saat itu hampir Paskah dan ia ingin tahu seberapa banyak anak-anak itu memahami Paskah.
Kakek Bob mendekati tiga gadis kecil itu dan bertanya, "Ayo, siapa yang tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap tahun?"
Salah satu teman Julie berceloteh, "Oh, saat Paskah kita bisa duduk di pangkuan kelinci yang besar dan mengatakan kepadanya apa pun yang kita inginkan untuk hadiah Paskah kita."
Jawaban teman Julie yang kedua tidak lebih baik, "Tidak, tidak, tidak! Paskah adalah saat kamu memasang pohon dan menggantungkan telur-telur di situ. Dan, saat kamu bangun pada hari Minggu, kamu akan mendapati banyak hadiah di bawah pohon, dan ...!"
Pada titik ini, Kakek Bob menginterupsi dan dengan lembut berkata, "Tebakan yang bagus. Julie, apakah kamu tahu mengapa kita merayakan Paskah?"
Julie mengangguk dan berkata, "Paskah adalah saat Yesus disalibkan. Ia mati dan murid-murid-Nya membaringkan tubuh-Nya di sebuah kubur. Dan, pada hari ketiga, batu yang menutupi kubur itu terbuka ...."
Kakek sangat senang karena Julie tahu cukup banyak. Bagaimana kita juga bisa menolong anak-anak memahami Paskah yang sebenarnya?
1. Ajarkan Anak untuk Memahami Pesan Paskah Sejak Dini
Dari pengalaman, saya tahu bahwa jika kita menceritakan kisah Paskah dengan cara yang dapat dimengerti anak-anak, mereka mampu memahami pesan Paskah. Masa Paskah kali ini merupakan kesempatan besar untuk memberi tahu anak-anak mengenai kebutuhan mereka akan keselamatan.
Banyak anak dapat memahami dan mengalami kasih karunia Allah pada usia yang sangat dini. Bahkan, banyak pemimpin besar gereja menjadi Kristen ketika mereka masih muda. Tentang Polikarpus, seorang pemimpin gereja pada abad kedua, dikatakan bahwa ia berjalan dengan Allah selama 86 tahun sebelum meninggal pada usia 95 tahun.
Pada usia berapakah seorang anak dapat memiliki iman yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus? C.H. Spurgeon, pengkhotbah besar dari Inggris, berkata, "Seorang anak yang dapat menyadari bahwa ia berbuat dosa, dapat menyadari bahwa ia dapat percaya"
Saya berusia enam tahun ketika mulai mengerti bahwa saya memerlukan pengampunan. Saya ingat bagaimana saya begitu menyadari dosa-dosa saya. Ketika malam tiba, saya akan berbaring di tempat tidur dengan gemetar. Saya takut tidur pada malam hari karena ngeri membayangkan bahwa saya akan mati dan menghabiskan hidup di neraka.
Jadi, pada suatu Minggu malam, saya mengatakan pada ibu bahwa sudah saatnya saya menyerahkan hidup pada Kristus. Dan pada malam itu, dengan tangis yang hampir pecah, saya berjalan menyusuri lorong gereja untuk bersaksi mengenai keinginan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan saya. Itu adalah keputusan terpenting yang pernah saya buat dalam hidup saya. Dan, saya bersyukur untuk orang tua yang telah setia membimbing saya hingga ke titik tersebut.
Terlepas dari usia, anak-anak (dan siapa saja) perlu mengetahui dasar-dasar berikut ini untuk menjadi seorang Kristen.
Itulah sebabnya, Ia mengutus Anak-Nya. Kita tidak mencintai orang lain dengan sempurna.
Apakah mereka akan paham sepenuhnya? Tidak. Namun, anak-anak tidak perlu sepenuhnya memahami karakter Allah untuk dapat percaya kepada-Nya. Mereka perlu memahami bahwa Dialah Sang Pencipta, tidak seperti manusia, dan bahwa kita bertanggung jawab kepada-Nya seumur hidup kita.
2. Ajarkanlah Perihal Dosa kepada Anak-Anak
Saya rasa pembicaraan tentang dosa dan hukuman yang menyertainya, neraka, belumlah cukup. Hal-hal ini memang tidak sesuai dengan budaya kita yang penuh toleransi. Neraka bukanlah konsep yang populer dalam budaya saat ini karena bagi banyak orang, neraka merupakan perwakilan dari beberapa hal yang menjijikkan. Neraka juga mewakili penghukuman kekal yang nyata. Banyak orang sulit memercayai adanya penghukuman kekal karena mereka lebih memilih untuk percaya bahwa Allah adalah seperti ayah yang penuh kasih.
Allah itu penuh kasih, tetapi Dia tidak toleran. Dia adalah kudus. Keadilan-Nya menuntut sebuah penebusan (pembayaran atau hukuman) terhadap dosa manusia. Anak-anak kita harus memiliki beberapa pemahaman bahwa dosa-dosa mereka dapat menjauhkan mereka dari surga. Dosa-dosa mereka harus dibayar. Dan, itulah yang Yesus Kristus lakukan bagi kita di kayu salib.
3. Beritahukanlah kepada Anak-Anak tentang Pengampunan Allah Melalui Iman dalam Yesus Kristus
Mereka harus setuju dengan Tuhan bahwa mereka adalah orang-orang berdosa dan tidak dapat mencapai Tuhan dengan usaha mereka sendiri. Mereka harus berpaling kepada-Nya dalam iman dan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan mereka (Efesus 2:8-9).
Pada suatu malam, beberapa tahun yang lalu, saya sedang mengantarkan Ashley, anak perempuan saya yang saat itu berusia tujuh tahun, untuk tidur. Kami pun berdiskusi mengenai kedatangan Kristus untuk kedua kalinya -- bagaimana semua orang Kristen akan diangkat bersama-sama ke udara. Ashley mengerutkan keningnya dan bertanya mengenai adik-adiknya. "Bagaimana dengan Benyamin dan Samuel? Akankah mereka juga diangkat? Mereka belum menjadi Kristen!"
Benjamin melongok dari tempat tidurnya dengan pandangan khawatir. "Ayah, bagaimana supaya saya bisa menjadi Kristen?" Dalam waktu 24 jam, Benjamin meminta Kristus masuk menjadi Tuhan dan Juru Selamatnya.
Sungguh menyenangkan melihat keenam anak kami, menunjukkan keinginan untuk datang pada Kristus sebelum mereka berusia delapan tahun. Mendekati musim Paskah ini, izinkan saya mendorong Anda untuk berdoa dan berpikir mengenai anak-anak Anda, atau anggota keluarga yang Anda cintai, yang tidak memahami kasih dan pengampunan Tuhan. Adakah waktu yang lebih baik dari ini untuk memberitakan Kabar Baik? (t/Ami)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs | : | OnePlace.com |
Alamat URL | : | http://www.oneplace.com/ministries/familylife-today/read/articles/do-your-kids-know-why-we-celebrate-easter-14897.html |
Judul asli artikel | : | Do Your Kids Know Why We Celebrate Easter? |
Penulis | : | Dennis Rainey |
Tanggal akses | : | 25 Maret 2013 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK