Cerita Pengantar
Petrus berdiri di dekat jendela. Wajahnya menempel di kaca yang dingin, matanya mengamati kepingan salju yang jatuh perlahan-lahan melewati dinginnya udara pada bulan Januari. "Semua orang bisa pergi ke berbagai tempat, kecuali aku," dia bergumam. "Hanya karena aku anak bungsu, aku tidak pernah boleh melakukan sesuatu yang istimewa," keluhnya.
Ketiga kakak laki-lakinya pergi bertamasya dengan kelompok remaja, meninggalkan Petrus di rumah seperti biasa.
Cerita Alkitab
Daud melihat wajah-wajah penuh ketakutan di sekelilingnya. Mengapa semua orang sangat takut dengan penjahat raksasa ini? Allah berada di sisi mereka, mengapa mereka takut? Goliat membuat mereka terlihat bodoh! Dan tidak ada orang yang melakukan sesuatu!
Daud datang untuk melihat bagaimana keadaan ketiga kakaknya di medan perang. Dia ingin mengirimkan bekal makanan dari ayahnya. Dia kira dia bisa melihat para tentara itu bertempur.
Tetapi di sana, di seberang lembah itu, berdiri raksasa yang tinggi besar. Dan, tentu saja, tidak ada yang mau melawannya karena dia, ya... begitu besar! Jadi, saudara-saudaranya dan tentara-tentara Israel lainnya hanya berdiri di sana, terlihat sangat ketakutan. Daud tidak senang. Dia perlu melakukan sesuatu!
Dia berjalan ke salah satu orang dan bertanya, "Permisi, tetapi mengapa tidak ada yang melawan orang itu?"
Tentara itu melihat ke arah Daud. "Maksudmu Goliat?"
Daud mengangguk. "Ya, apakah seseorang akan melawannya atau tidak?"
"Kamu bercanda? Dia terlalu besar!" jawab tentara itu. "Dia telah menghancurkan orang-orang terkuat kita dalam hitungan detik! Tidak ada orang yang akan melawan raksasa itu!"
Daud memandangnya dengan senyuman. "Aku akan melawannya!"
Pria itu tertawa, "Oh, kamu itu hanyalah seorang anak kecil! Sebaiknya, kamu pulang sekarang. Kakak-kakakmu sudah punya makanan, jadi pergilah!"
Daud berbalik dan berjalan, mencoba mengabaikan tawa dan ejekan kerumunan itu.
Memangnya kenapa kalau dia masih muda? Allah di pihaknya juga! Tetapi, dia perlu kembali ke rumah dan tampaknya tidak ada orang yang mau mendengarnya di sini.
Saat dia hendak meninggalkan perkemahan itu, seseorang berlari di belakangnya dan bertanya, "Maaf, kamu Daud?"
"Ya, aku Daud. Kenapa?" Tanya Daud.
"Mari ikutlah aku," jawab orang itu, meraih tangan Daud dengan lembut. Dia membawa Daud ke tenda besar tempat Raja Saul duduk di takhta kerajaannya.
Daud melangkah dan bertanya dengan hormat, "Tuan, Anda memanggil saya?"
Raja itu melihat ke anak muda itu. "Ah, iya. Carilah pria yang berkata bahwa dia mau melawan Goliat."
Daud tersenyum dengan kebanggaan. "Itu saya!"
Raja Saul memandangnya dengan aneh, dan Daud berhenti tersenyum.
"Ada yang salah, Raja Saul?" tanyanya malu-malu.
"Ya! Kamu tidak bisa melawan Goliat! Kamu bukanlah siapa-siapa, hanya anak kecil. Dia dapat meremukkanmu dalam sekejap," seru Raja Saul.
"Tetapi Allah di pihak saya, kan? Dia akan melindungi saya. Anda tidak perlu khawatir, Raja. Semuanya akan baik-baik saja. Saya janji," ujar Daud.
"Dulu ketika saya menjaga domba-domba ayah saya, seekor singa mencoba menerkam salah satu domba. Saya membunuhnya dengan tangan kosong. Pernah juga seekor beruang mencoba memangsa domba ayah saya. Saya membunuhnya juga."
"Jika kamu mau pergi, kamu perlu memakai baju perang," katanya saat memberi isyarat kepada penjaga untuk datang. "Ambillah baju perang kerajaanku," ujarnya kepada penjaga.
Ketika dia kembali, Raja Saul memerintahnya untuk memakaikannya kepada Daud. Daud berdiri atau mencoba berdiri dengan pakaian itu. Pakaian perang itu berat. Sangat berat.
"Emm, Raja Saul?" Daud bergumam dari pakaian perang yang berat itu.
"Ya?" Dia menjawab, mencoba meletakkan pedang itu di tangan Daud. Plang! Daud menjatuhkannya.
"Peralatan ini terlalu berat. Aku tidak bisa memakainya. Saya akan baik-baik saja tanpa semua ini, Raja Saul."
Ketika Raja Saul tampak tak yakin, Daud berkata, "Raja Saul, Allah di pihakku. Saya tidak takut. Izinkanlah saya melawan raksasa itu." Raja Saul kembali ke takhtanya dan menghela napasnya dengan berat.
"Baiklah. Kamu bisa pergi," katanya. "Tetapi berhati-hatilah. Allah besertamu."
Daud tersenyum. Saat keluar tenda, dia berkata, "Terima kasih!"
Dia kemudian tiba di lembah peperangan. Tepat di sebelahnya sana berdiri seorang raksasa.
Daud menoleh dan melihat sungai kecil.
Dia melewatinya dan mengambil lima batu licin.
Dia meletakkan satu batu di katapel kulitnya dan mendekati raksasa itu.
"Apakah ini?" teriak Goliat dengan keras. "Orang-orang Israel mengirimkanku seorang anak laki-laki untuk berkelahi? Aku akan memberikan kulitmu pada burung-burung!"
Daud bergetar tentang bayangan itu, meluruskan punggungnya, dan menengadahkan dagunya. "Tetapi Allah di pihakku. Kamu tidak bisa menyakitiku! Dan aku tidak takut!"
Daud dan Goliat
Goliat tertawa dan Daud mulai mengayunkan katapelnya di udara dengan lambat pada awalnya, kemudian lebih cepat, dan lebih cepat lagi. Goliat melihat apa yang dilakukan Daud dan mulai berjalan ke arahnya.
Kemudian JEBREET! Daud melontarkan katapelnya dan batu itu melayang ke udara, tepat ke kepala Goliat. Kemudian BRAK!! Mata Daud melebar saat mata raksasa itu jereng sementara waktu, kemudian dia rebah! Dia mati dan Israel diselamatkan! Daud memenangkan perang untuk orang-orang Israel!
Pikirkanlah!
Apakah Allah memperhitungkan ukuran kita?
Apakah Dia memperhitungkan tinggi atau pendek, gemuk atau kurus?
Apakah Allah dapat menggunakanmu untuk melakukan hal yang istimewa bagi-Nya?
Pikirkanlah waktu ketika kamu benar-benar membutuhkan pertolongan Allah.
Ayat Hafalan
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Filipi 4:13).
Mari Kita Berdoa
Tuhan yang kukasihi, bantu aku untuk mengerti bahwa Engkau mengasihiku apa adanya. Berikan aku keberanian untuk melakukan apa yang Engkau ingin aku lakukan. Bantulah aku mengingat bahwa Engkau ada bersamaku setiap saat, dan siap membantuku menghadapi setiap masalah-masalahku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Apakah Kamu Bisa Menemukan Cerita Ini di Alkitab? 1 Samuel 17. (t/Uly)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Childrenschapel.org |
Alamat URL | : | childrenschapel.org/biblestories/giant.html |
Judul asli artikel | : | A Boy, a Giant, and a Slingshot |
Penulis | : | Rosemarie Ann Haas |
Tanggal akses | : | 10 Juni 2011 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK